Fenomena brinicle adalah suatu kejadian terbentuknya es secara sekejap pada suatu lautan yang dingin. Brinicles biasanya dipicu oleh lapisan es di permukaan laut kemudian bertemu dengan lapisan laut bagian bawah yang memiliki suhu dingin. Hal ini dapat terjadi karena stratifikasi suhu yang tidak sempurna pada suatu lautan. Dampak dari fenomena ini yaitu langsung membekukan organisme laut yang berada di sekitarnya sehingga organisme tersebut mati membeku.

Pasti agan sudah sering melihat potret ini. Fenomena fluorescent wave tercipta karena adanya kehadiran populasi bakteri bioluminescence di suatu pantai. Bakteri ini melakukan chemosynthesis untuk menghasilkan makanan dengan produk sampingan cahaya berpendar. Sayangnya pantai-pantai yang memiliki fenomena fluorescence ini mulai berkurang karena efek pemanasan global dan juga aktivitas overtourism. Salah satu pantai yang terkenal memiliki fenomena ini adalah di Pulau Vaadhoo, Maladewa.

Fenomena meledaknya populasi mikroalga sebenarnya berbahaya karena dapat mematikan populasi ikan. Namun dalam beberapa fenomena langka justru terjadi ledakan populasi mikroalga yang tidak berbahaya seperti yang terjadi di Perairan Sydney, Australia. Pada fenomena ini predator alami dari mikroalga tersebut tidak tersedia sehingga populasinya meledak. Perbedaan HABs (Harmful Algae Blooms) dengan Red Algae Blooms yang terjadi pada potret di atas ialah HABs menyebabkan gatal-gatal tak tertahankan disekujur tubuh manusia sedangkan pada kasus di perairan sydney tidak.

Apa pendapatmu jika sedang mengunjungi pantai ternyata pantainya malah dipenuhi busa? . Jadi fenomena sea foam berhubungan dengan potret sebelumnya yaitu Algae Blooms.

Ketika algae blooms memasuki fase stasioner dimana tidak ada kenaikan jumlah populasi lagi, maka selanjutnya mikroalga akan masuk fase kematian dimana sumber nutrisi sudah tidak dapat mencukupi kebutuhan populasi mikroalga sebanyak itu.

Pada akhirnya banyak mikroalga yang mati dan turun ke dasar laut. Ketika mikroalga mati telah mencapai dasar laut mereka akan terdekomposisi oleh bakteri dekomposer dasar laut menghasilkan produk akhir material organik. Upwelling (Arus dasar laut) kemudian mengangkat material organik kepermukaan dan ombak di permukaan akhirnya mengaduk material organik tersebut sehingga terciptalah sea foam.

Jadi seafoam tidak berbahaya bagi manusia. Selama seafoamnya memang tercipta dari pengadukan material organik alami seperti pada potret di atas yang berlokasi di Australia. Berbeda dengan seafoam di pantai Indonesia yang biasanya tercipta karena sampah manusia seperti limbah detergen, limbah pupuk dan limbah pabrik.

Fenomena alam cloud wave seperti ini terjadi spesifik di garis pantai Florida amerika. Dimana percikan air laut yang terbawa oleh angin yang stabil lama kelamaan tampak seolah-olah seperti awan. Di daerah lain yang memiliki tiupan angin fluktuatif, ombak awan tidak dapat terjadi sedemikian rupa. Faktor geografis dan angin stabil menyebabkan fenomena unik yang tidak berbahaya seperti ini.

Waduh fenomena alam yang seperti ini pasti akan membuatmu bingung. Sebab bagaimana bisa tercipta bunga-bunga es yang berjejeran layaknya tumbuhan yang di tanam. Penyebab utama terbentuknya bunga-bunga es ini hanya spesifik pada perairan yang memiliki ombak yang tenang serta pada kondisi ketika udara disekitar jauh lebih dingin dibanding perairan. Seperti pada suatu danau atau laut di daerah lintang tinggi yang sebentar lagi mengalami musim salju.

Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar, kira-kira siapa yang bertanggung jawab pada potret di atas. Sangat tidak masuk akal bukan kalau hal tersebut dilakukan manusia yang sedang bosan. Rupanya gulungan-gulungan es yang terjadi pada suatu daerah bersalju merupakan fenomena alam yang sangat langka karena harus disebabkan 4 hal berikut; pertama yaitu lapisan es masih tipis, kedua yaitu substrat dibawah memiliki sifat hidrofobik yang tidak bisa ditempel es, ketiga yaitu angin yang kuat untuk mendorong namun tidak kuat untuk sampai menghancurkan es dan keempat yaitu gravitasi pada wilayah terjal sehingga mendorong es untuk menjadi gulungan.

Fenomena terbentuknya gumpalan es yang berdiri tegak merupakan fenomena langka yang spesifik terjadi di Finlandia. Fenomena ini terjadi di Daerah Lapland, Finlandia pada wilayah tersebut terbentuk gumpalan-gumpalan es tegak yang menjadi ikon wisata Lapland. Fenomena ini dinamakan winter frost yang merupakan objek-objek entah itu pohon atau tiang yang tertutup es sempurna.

Tornado gagal ini tidak menyebabkan kerusakan dan hanya terjadi pada areal yang kecil. Namun karena bentuknya seperti belalai dan tidak memiliki dampak kerusakan membedakannya dengan fenomena puting beliung lainnya. Selain itu fenomena ini hanya berlangsung rata-rata 10 menit sebelum akhirnya hilang tak berbekas. Sayangnya fenomena ini begitu langka dan tidak dapat terjadi di tempat yang sama.

Orang seperti apa yang mau mendorong batuan di suatu padang gersang. Rupanya fenomena batu yang didorong dari tempat ke tempat ini merupakan fenomena alam langka. Jadi fenomena ini biasa ditemui di suatu padang gersang yang tidak memiliki pepohonan dan obstacle (penghalang alami).

Ketika malam hari di suatu padang gersang suhu akan turun drastis karena tidak adanya objek-objek yang menyerap panas dari siang hari. Akibatnya terbentuk lapisan es tipis di bawah batu karena saking dinginnya fluktuasi suhu di tempat tersebut. Karena tidak adanya objek-objek penghalang juga menyebabkan angin berhembus dengan kencangnya sehingga bisa mendorong batu yang memiliki lapisan es tipis di bawahnya.

Fenomena Aurora Borealis sepertinya sudah agan ketahui dari dulu. Hanya saja bagaimana proses terjadinya mungkin membuatmu bingung. Aurora Borealis terjadi spesifik di daerah yang berdekatan dengan kutub. Jadi fenomena tersebut tercipta karena pengaruh medan magnet pada daerah kutub yang berinteraksi dengan pancaran angin surya dari matahari sehingga menimbulkan reaksi cahaya berwarna hijau yang bergoyang-goyang di lapisan ionosfer yang berada 50-1000 km dari permukaan bumi.

Pada suatu lereng bukit menurun yang bertempat di Ladakh, India seharusnya mobil tanpa dikendarai akan turun ke bawah karena pengaruh gravitasi. Tetapi di tempat ini mobil dan berbagai kendaraan lainnya justru malah naik seolah-olah seperti tertarik medan magnet yang begitu kuatnya.

Kendaraan agan akan sulit untuk turun kebawah kecuali berbalik arah naik ke puncak. Ternyata hal tersebut merupakan ilusi optik. Jalan menanjak yang membuat mobil naik keatas dengan sendirinya sebenarnya ilusi optik yang disebabkan bentuk perbukitan disekitarnya membuat seolah-olah tempat tersebut menanjak ke atas. Padahal bukit tersebut sebenarnya menurun.