• Beranda
  • ...
  • Militer
  • Dua Unit Kapal OPV Kedah Class Malaysia Akan Naik Kelas Menjadi Korvet

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Dua Unit Kapal OPV Kedah Class Malaysia Akan Naik Kelas Menjadi Korvet
Quote:


Di era modern ini semakin sulit membedakan jenis kapal perang milik angkatan laut di seluruh dunia, pasalnya setiap negara punya penyebutan masing-masing untuk kapal perangnya. Salah satu contoh jenis kapal yang bikin bingung saat ini adalah kapal korvet. Sebagai contoh jika kapal korvet tidak dilengkapi rudal anti kapal, maka kapal itu bisa dikategorikan sebagai jenis OPV (offshore patrol vessel). Sebaliknya jika OPV dipasangi rudal anti kapal, maka kapal disebut sebagai korvet (naik kelas jadi kapal yang lebih mumpuni).

Nah, bicara soal naik kelas, dua kapal OPV milik TLDM (Tentera Laut Diraja Malyasia) kini resmi naik kelas menjadi kapal korvet sejati. Mengutip artikel Janes.comMalaysia menggelontorkan dana senilai USD48 miliar untuk memasang sistem peluncur rudal anti kapal Naval Strike Missile (NSM).

Janes.com menyebut jika pemasangan sistem NSM merupakan bagian dari proyek pengadaan tiga bagian di bawah Rolling Plan 4, berlangsung dari tahun 2021 hingga 2025. Rolling Plan 4 mencakup proposal yang akan didanai dalam anggaran nasional tahun 2024.

Saat ini, Malaysia mengoperasikan enam unit Kedah Class, yang terdiri dari KD Kedah F171, KD Pahang F172, KD Perak F173, KD Terengganu F174, KD Kelantan F175 dan KD Selangor F176. Entah kapal mana nanti yang akan dipasangi sistem NSM.

Mengutip artikel indomiliter.com NSM merupakan rudal anti kapal buatan Kongsberg, Norwegia. NSM dalam bahasa Norwegia merupakan akronim dari Nytt sjømålsmissil. Rudal ditenagai solid fuel rocket booster, Microturbo TRI-40 turbojet, yang mampu melesatkan rudal dengan kecepatan high subsonic. Jarak jejajahnya sekitar 185 sampai 250 km, tergantung dari targetnya.

NSM meluncur pada fase terminal dengan pola sea skimming. Untuk sistem pemandu mengandalkan kombinasi Inertial, GPS, terrain-reference navigation, imaging infrared homing dan target database. Selain TLDM, TNI AL juga tertarik memasang NSM di kapal cepat rudal KRI Golok; KSAL Yudo Margono menginginkan uji coba penembakan NMS di Laut China Selatan. TNI AL rencananya akan memberi fasilitas pengamanan dan target sasaran tembak, sementara Kongsberg menyediakan rudal dan sistem penembakannya. Saat ini belum diketahui kapan tes tersebut akan dilaksanakan.


Kapal Buatan Jerman yang Dalam Waktu Sehari Bisa Berubah Menjadi Korvet


Kapal ini dibuat oleh Jerman sesuai pesanan Malysia sekitar awal 2000-an, kapal ini termasuk cukup muda; karena kapal terakhir dikirim tahun 2009. Kapal dibangun oleh galangan kapal Blohm+Voss/HDW, awalnya Jerman akan membangun 27 unit kapal, namun karena masalah penundaan dari Malaysia, pesanan akhirnya disepakati hanya enam unit. Enam kapal itu kemudian diberi nama sesuai nama-nama kota besar di Malaysia.

Meski beberapa orang menyebutnya korvet karena dibangun dari basis korvet MEKO 100 RMN, akan tetapi kapal ini sejatinya adalah kapal jenis OPV. Kedah Class dipersenjatai dengan meriam OTO Melara kaliber 76 mm pada haluan dan satu kanon Breda Mauser kaliber 30 mm yang disematkan di bagian belakang (atas hanggar). Persenjataan ini memang cukup terbatas, akan tetapi Blohm+Voss/HDW dan German Naval Group (GNG) Boustead Naval Shipyard; telah menerapkan sistem plug and play. Artinya kapal bisa dipasangi senjata tambahan dalam waktu sehari.

Dalam waktu satu hari kapal dapat langsung dipasangi rudal anti kapal Exocet MM40 Block 2 dan rudal pertahanan udara RIM-116 Rolling Airframe Missile (RAM). Yang unik kapal ini tidak dibekali peluncur torpedo, sebagai gantinya helikopter Super Lynx yang akan meluncurkan torpedo. Punya dek yang luas memungkinkan kapal bisa membawa sebuah helikopter untuk misi anti kapal selam.

Quote:


Kedah Class punya bobot dengan muatan penuh mencapai 1.850 ton, panjang 91,1 meter serta draft 12,85 meter. Untuk sistem propulsi adalah dua mesin Caterpillar 3616 (5,450kW) diesel, yang mampu digeber sampai kecepatan 24 knots (44 km/jam). Kapal punya jarak jelajah 11.200 km, endurance 21 hari serta diawaki 78 personel.

Menutup thread kali ini ane akan sedikit membahas perbedaan OPV dan korvet, kedua kapal ini memang beda-beda tipis gan. OPV sendiri ditugaskan untuk berpatroli di kawasan laut lepas untuk mengawasi dan melindungi ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif). Karena operasinya cukup jauh, maka badan kapal diperbesar untuk mengejar endurance; agar bisa beroperasi lebih lama dibanding kapal patroli biasa.

Kesimpulannya OPV adalah kapal yang dipasangi persenjataan kelas kapal patroli, tapi punya ukuran besar untuk mengejar endurance yang tinggi. Umumnya OPV modern telah dipersiapkan untuk suatu waktu melakukan upgrade alias naik kelas. Dengan modifikasi yang tidak terlalu rumit, OPV modern seperti Krabi Class (Thailand), Kedah Class (Malysia) atau Saryu Class (India) dapat dipasangi senjata utama berupa rudal anti kapal.

TNI AL sendiri sudah memesan dua unit OPV 90 meter yang dibuat galangan kapal PT DRU, di mana pemotongan baja pertama dilakukan pada 26 Agustus 2021. Kapal bisa dipersenjatai dengan kanon reaksi cepat Rheinmetall Millennium Gun 35 mm yang dipasang di atas hanggar. Bagian deck tengah terdapat 2×4 peluncur rudal anti kapal dan di bagian haluan mengandalkan meriam kapal sejuta umat OTO Melara 76 mm Super Rapid Gun.

Quote:


Referensi Tulisan: Janes.com& indomiliter.com
Sumber Foto: Wikimedia Commons
Diubah oleh si.matamalaikat 04-08-2022 13:30
mollder2000578Avatar border
muhamad.hanif.2Avatar border
mynameisantAvatar border
mynameisant dan 13 lainnya memberi reputasi
14
2.3K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
Militer
icon
19.9KThread6.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.