raaaaud20Avatar border
TS
raaaaud20
Embrace The Past


°°BAB 1°°


Seorang pria tengah duduk di ayunan taman rumah kawasan elit di kota Malang. Secangkir kopi di atas meja kayu sebagai teman melamun sore ini. Ada banyak sekali masalah yang menghantam akhir-akhir ini, membombardir tubuh tanpa ampun. Masalah kuliah, kerja, dan dijodohkan. Untuk yang terakhir—dijodohkan—sungguh membuat pria itu sangat terbeban, dan membuat jam tidurnya tak keruan.

Bukan perkara tidak siap secara finansial. Dirinya sudah memiliki tabungan untuk jangka panjang, dan rumah sendiri. Siapa sih yang tak mau dengannya jika sudah siap seperti ini? Namun, hati sudah dimiliki oleh seseorang. Bahkan, Reni sudah tahu akan hal itu. Meskipun berjarak Malang—Pakistan tak membuat cinta mereka luntur.

Reni selalu meyakinkan jika dirinya sudah siap secara mental jika menikah, sudah mapan, dan melupakan fakta jika dia sudah memiliki pacar. Tak lupa membanggakan gadis yang akan dijodohkan dengannya dan menceritakan segala kecantikan, keahlian dan semua yang dimiliki oleh gadis itu. menghirup udara kali ini terasa berat.

“Arvin! Siap-siap ya, abis ini kita mau ke rumah Ella,” teriak Reni dari dapur.
Arvin menoleh sembari menghela napas.

“Hmmm.”

Dia tak segera beranjak, hatinya masih penuh kebimbangan. Ingin kabur dan pergi sejauh mungkin. Untuk urusan ini benar-benar tidak tahu harus menerima atau menolak.

Kemudian beranjak dari kursi, berjalan menuju dapur. “Ma, bisakah ini semua ditunda? Aku tidak mau menikahi perempuan yang tidak aku cintai. Bagaimana nanti jika dia tersiksa karena aku tidak mencintainya?”

Reni menghela napas, dan menghentikan kegiatannya. “Nak, kali ini saja ikuti ucapan mama. Mama bisa memberimu kebebasan apapun itu, kecuali soal perjodohan. Mama yakin kamu pasti akan bahagia.”

“Tapi ma-“

Reni segera menekan mulut Arvin dengan jari telunjukknya. “Ssstt, gak ada kata tapi. Ingat, cinta itu akan tumbuh karena terbiasa.”
Arvin menghela napas panjang dan berjalan terpatah-patah menuju ruang tamu. Apa sebenarnya yang dipikiran mamanya? Hingga tega menjodohkan dengan orang yang sama sekali tidak dikenal. Harus menerima? Atau menolak dengan resiko menyakiti mamanya.
Pilihan berat sekali.

Arvin merebahkan punggung di sofa yang empuk, matanya menatap langit-langit rumah. Pikirannya menerawang ketika sudah menikah dengan orang yang sama sekali tidak dicintai, bahkan tidak kenal. Hati ini sudah terlanjur dalam mencintai seseorang yang kini sudah menjadi pacarnya.

Meskipun jarak menghalangi antara Malang dan Pakistan, cinta mereka berdua tetap tumbuh subur. Meskipun jarak menghalangi antara Malang dan Pakistan, cinta mereka berdua tetap tumbuh subur layaknya bunga yang dirawat setiap hari. Haruskah memutus hubungan yang sudah lama demi hubungan yang tidak diinginkan?

Arvin mengacak rambutnya kesal. Ingin rasanya menenggelamkan diri ke laut agar tak harus memilih pilihan yang sulit ini.

Reni melirik anaknya sedang bergerak gelisah. Sebenarnya tidak tega menjodohkan Arvin dengan sahabat almarhum suaminya, karena ini perihal pasangan hidup yang akan menemani sampai napas berhenti. Tetapi, Reni bisa memastikan jika calon menantu ini bisa membuat anaknya jatuh cinta. Reni saja bisa jatuh cinta pada pandangan pertama oleh sikap yang santun, ramah, dan manja. Sangat bisa dipastikan jika Arvin juga akan jatuh cinta terhadap apa yang ada dalam diri calon istrinya.

Reni sangat tahu tipikal calon istri yang sangat diidam-idamkan oleh Arvin.

“Semoga saja mereka berjodoh hingga napas mereka berhenti.”

Kemudian, Reni kembali tenggelam dalam aktivitas di dapur.
Diubah oleh raaaaud20 18-07-2022 01:51
bukhoriganAvatar border
bekticahyopurnoAvatar border
IndriaandrianAvatar border
Indriaandrian dan 3 lainnya memberi reputasi
4
723
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.