artikelsehatAvatar border
TS
artikelsehat
PMDD adalah Gangguan yang Lebih Parah dari PMS? Ini Faktanya!
PMDD adalah suatu sindrom yang ditakuti wanita. Namun mungkin sebagian dari kamu belum tahu secara pasti apa itu PMDD dan mengapa sering disebut lebih parah daripada PMS. Lewat pembahasan kali ini kamu akan mengetahui lebih dalam mengenai PMDD dari gejala hingga cara mengatasinya.

Apa Itu PMDD?

Premenstrual Dysphoric Disorder atau PMDD adalahsuatu kondisi di mana seorang wanita mengalami gejala fisik dan emosional yang parah sebelum menstruasi dan dapat mengganggu aktivitas dan kesehatannya. 

Kondisi yang hampir mirip dengan PMS ini dapat terjadi 7 hingga 10 hari sebelum menstruasi. Namun, kondisi ini juga dapat menyebabkan menstruasi terjadi lebih cepat atau lebih dekat.

Mirip dengan gejala pramenstruasi seperti disforia pramenstruasi, pembengkakan payudara, dan malaise, kondisi ini menyebabkan perubahan suasana hati yang lebih parah yang mengganggu kehidupan sehari-hari dan sosial penderitanya.


Apa Penyebab dari PMDD?


Hingga saat ini, para ahli belum memahami penyebab pasti dari PMDD. Namun, mereka menduga bahwa kondisi ini merupakan reaksi tubuh yang tidak normal terhadap perubahan hormonal yang terjadi selama siklus menstruasi wanita.

Perubahan hormon ini menurunkan kadar serotonin pada wanita. Serotonin sendiri adalah zat yang ditemukan di otak dan usus yang dapat mempersempit pembuluh darah dan mempengaruhi suasana hati dan beberapa gejala fisik tubuh.

Oleh karena itu, penurunan serotonin dapat menyebabkan gejala yang berhubungan dengan tubuh dan suasana hati. Para ahli tidak yakin mengapa beberapa orang memiliki hormon serotonin yang terlalu rendah saat menstruasi.

Tidak ada penyebab spesifik dari  kondisi ini, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko wanita mengalami gangguan disforik pramenstruasi. Beberapa di antaranya:

Riwayat keluarga mengalami PMS dan PMDD, memiliki riwayat depresi, depresi pasca persalinan, gangguan mood lainnya, baik yang terjadi dalam sendiri maupun keluarga, kebiasaan merokok, alkohol dan gangguan tiriod. 


Pada kasus premenstrual Syndrome (PMS) meliputi gejala fisik dan emosional yang sering terjadi setiap bulan pada paruh kedua siklus menstruasi dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Gejala biasanya hilang dengan timbulnya menstruasi atau segera sesudahnya.

Sebaliknya, gangguan disforik pramenstruasi PMDD adalahbentuk PMS yang lebih serius yang cukup parah sehingga gejala kemarahan, lekas marah, dan ketegangan internal mengganggu hubungan pribadi dan aktivitas sehari-hari.

Para wanita dengan kondisi ini cenderung mengalami perubahan suasana hati yang tiba-tiba, marah, putus asa, stres dan kecemasan, konsentrasi yang buruk, energi rendah, dan suasana hati yang tidak terkendali.

Sindrom pra menstruasi terjadi pada 3-8% wanita, sementara PMDD mempengaruhi 2% wanita di seluruh dunia. Kondisi ini disebabkan oleh perubahan neurotransmitter di otak, seperti hormon serotonin, ovarium, estrogen, dan progesteron.












Diubah oleh artikelsehat 06-07-2022 07:48
cheria021Avatar border
cheria021 memberi reputasi
1
2K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Women’s Health
Women’s HealthKASKUS Official
1.4KThread4.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.