Avnerhero
TS
Avnerhero 
Kutemukan Tulang Rusuk Ku (COC_CLBK 2022)


Pagi ini pukul 07.00 WIB cuaca sungguh cerah, terdengar suara kicau burung yang berterbangan dan dimana matahari sudah mulai terbit di ufuk timur dan sinar nya menerangi disetiap rumah dan salah satunya adalah jendela kamar Brandon.

Tak lama jam weker pun berbunyi nyaring dengan suara ciri khasnya yang menandakan supaya kita untuk segera bangun dan beraktivitas seperti sedia kala.

Brandon pun segera bangun dan melihat jadwal di kalender yang terpasang rapi di tembok kamarnya. Saking banyak jadwal kegiatannya setiap hari, maka kalender tersebut terlihat penuh dengan tulisan tangannya.

"Wah hari ini pengumuman nilai kelulusan sidang skripsi saya di kampus" ucap Brandon setelah melihat jadwalnya. Maka dia segera mandi, sarapan, menyiapkan segala keperluannya untuk di masukkan ke dalam tas ranselnya, setelah itu tak lupa berdoa supaya mendapatkan nilai A dari sidang skripsi nya sehingga Indeks Prestasi Kumulatif nya menjadi Cum Laude (Sempurna).

Brandon ingin rasanya membahagiakan hati kedua orang tua nya dengan mempersembahkan predikat dengan nilai terbaik di antara semua mahasiswa yang mengikuti sidang skripsi. Apalagi sedari kecil orangtua Brandon sangat mengutamakan dan mengedepankan pendidikan.

Ya, pendidikan sangat penting di keluarga ini, karena selain bisa menimba ilmu yang cukup tinggi, juga bisa menjadi bekal di masa depan karena begitu ketatnya persaingan di era globalisasi ini. Brandon sangat ingat dengan pesan dari kedua orang tuanya yang sudah melahirkan dan membesarkannya dari kecil.

"Nak, kamu jadi berangkat ke kampus kan?". Tampak sang Ibu bertanya.

"Iya ma, saya jadi pergi ke kampus untuk melihat nilai hasil ujian skripsi, harapan saya supaya bisa mendapat nilai A dan mendapatkan predikat mahasiswa terbaik. Tentu mama bangga kan punya anak seperti saya?". Ujar Brandon.

"Mama dan Papa mendoakan yang terbaik untuk kamu, supaya cita - cita kamu terwujud mendapat nilai terbaik dan mendapatkan pekerjaan yang bagus. Ya sudah, kamu pergi sekarang dan hati - hati di jalan". Ucap sang Bunda sambil tersenyum.

Brandon pun segera berangkat dengan menggunakan sepeda motor kesayangannya. Sesampainya di kampus, Brandon langsung buru - buru melihat papan pengumuman yang sudah di tempel di dinding.

"Makasih ya Tuhan, saya lulus sidang dan mendapat nilai A, enggak percuma usaha saya selama 4 tahun kuliah". Brandon bergumam dalam hati.

"Brandon, gimana kamu lulus enggak?" Ujar Ervan sang sahabat karib yang sedari tadi berdiri di belakang Brandon.

"Ya, saya lulus dapat nilai A lagi". Ucap Brandon penuh kegirangan.

"Selamat ya Brandon, kamu memang cerdas dari semester 1 sampai lulus, nilai kamu terbilang bagus. Saya juga lulus cuman dapat nilai B. Tapi enggak masalah yang penting lulus". Ungkap Ervan sambil tertawa.

"Makasih bro, ini semua saya capai dengan usaha yang tidak mudah serta penuh perjuangan". Ucap Brandon.

"Sesuai dengan perjanjian kita berdua, apabila ada salah satu dari kita mendapatkan nilai A, maka orang tersebut harus mentraktir kita makan - makan. Dan orang tersebut adalah kamu Brandon. Ayo dong traktir saya makan di restoran yang bagus dan keren". ujar Ervan.

"Oke Ervan, kamu saya traktir makan steak ya di restoran favorit saya. Ayo kita jalan sekarang. Udah lapar juga nih". Kilah Brandon sambil menghidupkan motornya.

Kemudian mereka berdua pun pergi ke restoran yang dituju. Begitu sampai, Brandon dan Ervan langsung memesan makanan dan minuman yang di inginkan. Sesekali mereka tampak mengobrol sambil bercanda saat menyantap makanan nya.

Tak lama kemudian, selang beberapa menit ada suara memanggil :
"Mas pelayan, saya pesen satu steak sirloin dan satu juice alpukat ya". Ujar salah satu wanita yang duduk di belakang meja Brandon dan Ervan. Sembari wanita tersebut meminta pelayan restoran tersebut untuk mencatat di kertas.

Tiba - tiba Brandon yang sedang asik mengobrol langsung terdiam sejenak setelah mendengar suara wanita dibelakang nya yang memesan makanan. Dalam hati Brandon bergumam "sepertinya saya kenal suara wanita ini".

Dalam sekejap Brandon memalingkan muka dan badan nya ke belakang meja, dan kedua mata nya melihat seorang wanita cantik nan anggun sedang duduk sembari asik memainkan handphone nya.

"Maaf, kamu Rahel kan?" tanya Brandon kepada wanita tersebut.

"Iya, saya Rahel. Oh, kamu ini Brandon ya?" jawab wanita tersebut.

"Cantik sekali kamu Rahel, kamu benar - benar beda, rambut kamu pirang sekarang. Dan rambut kamu masih panjang terurai seperti dulu. Lesung pipi kamu sungguh manis. Kamu kuliah di mana sekarang?" celoteh Brandon sembari tersenyum lebar.

"Saya tidak kuliah dan saya disini hanya mau makan, waktu saya tidak banyak. Karena sebentar lagi mau pergi karena ada beberapa urusan". Sambung Rahel.

"Rahel, jujur saya senang ketemu dengan kamu, sejak dulu kita pacaran di bangku SMA dan kita putus, lalu kita lulus sekolah, kita tidak pernah ketemu lagi, saya kangen betul sama kamu". Jawab Brandon yang kegirangan karena bertemu pujaan hatinya.

"Itu semua masa lalu, jangan di ungkap lagi. Saya tidak mau sedih lagi". Kenang Rahel sambil menarik nafas.

"Kenapa Rahel? kenapa? Kenapa kamu tidak kasih tahu ke saya saat kamu pindah sekolah keluar kota. Padahal waktu itu adalah masa - masa indah kita. Sampai sekarang saya masih bertanya apa salah saya? Sampai dahulu kamu tiba - tiba mutusin saya dan keesokan harinya kamu pindah sekolah ke luar kota. Tidak ada lagi kabar dari kamu, tidak ada lagi senyuman dari kamu, tidak ada lagi candaan dari kamu, saya hampir putus asa saat itu. Nilai - nilai mata pelajaran sempat anjlok karena saya kehilangan kamu saat sekolah dulu". Ujar Brandon dengan muka sedih.

"Saya juga sebenar nya tidak ingin meninggalkanmu, cuman dulu Papa saya di tugaskan keluar kota, maka saya harus pindah sekolah. Papa ingin saya fokus di sekolah.
Maafkan saya kalau nilai kamu jadi anjlok. Saya tahu kamu selalu rangking 1 di kelas". Jelas Rahel dengan nada dingin.

"Ya sudah Brandon, saya harap kita jangan lagi ketemu. Saya mau pulang". Rahel segera meninggalkan restoran tersebut.

Brandon langsung terdiam dengan raut muka sedih. Tidak bisa berkata apa apa lagi, dia cuman bisa menatap Rahel yang segera berdiri dan pulang dengan terburu - buru.

Setelah itu, tak lama kemudian Brandon dan Ervan juga segera pulang ke rumah mereka masing - masing.

Begitu tiba di rumah, Brandon segera membuka lemari pakaian nya, dan dia melihat satu kemeja biru motif kotak - kotak yang tersimpan rapi. Baju tersebut jarang di pakai nya karena itu adalah pemberian dari mantan kekasih nya, Rahel.

Kemudian di buka nya lah laci meja, terlihat ada foto satu wanita cantik sedang tersenyum manis. Ya, itu adalah foto sang mantan kekasih hati. Brandon mengambil foto tersebut lalu di taruh di atas dadanya untuk melepas rasa kangen yang cukup lama.

Keesokan hari nya, setelah mandi pagi, Brandon segera memakai kemeja biru motif kotak - kotak tersebut dan berangkat menuju rumah Rahel.

Akhir nya Brandon tiba di rumah sederhana berwarna pagar putih dan dikelilingi tanaman hias yang cukup indah. Dia masih ingat dulu suka ke rumah Rahel untuk sekedar mengobrol atau mengerjakan tugas sekolah.

Bel depan pagar pun di tekan, dan tiba - tiba keluar seorang Ibu yang sudah tua dan beruban.

"Selamat siang Tante". ucap Brandon.

"Iya siang, kamu mau ketemu siapa ya?" Ibu tersebut menjawab.

"Saya mau ketemu Rahel, anak Tante."

"Ok silahkan masuk nak". Jawab ibu tersebut.

Begitu duduk di ruang tamu, Brandon seperti salah tingkah, pikiran nya tidak tenang, karena di satu sisi dia senang bisa ke rumah mantan nya, sedangkan di satu sisi dia was - was kalau Rahel tidak mau menemuinya.

"Ya ampun Brandon, kenapa kamu ke sini sih?". Cetus Rahel yang tiba - tiba berdiri di depan Brandon.

Brandon langsung kaget mendengar jawaban tersebut.

"Sa...sa..saya cuman mau silahturahmi ketemu kamu". Jawab Brandon sambil gemetaran.

"Kamu tidak mengerti ya, kita sekarang sudah beda. Tidak bisa seperti dulu lagi. Lupakan saya! Lupakan!. Sambung Rahel dengan nada tinggi.

"Tapi saya tidak bisa, saya menantikanmu bertahun - tahun, sejak dulu kamu pindah sekolah, saya seperti kehilangan arah, saya tidak pernah lagi pacaran dengan wanita lain, saya sering memimpikanmu". Brandon menjawab sambil gugup.

Seketika itu terlihat seorang anak kecil berlari menghampiri Ibunya.

"Mama, mama, lagi ngobrol dengan siapa?". Teriak seorang anak kecil kepada Ibu nya.

"Reza, ini mama lagi mengobrol dengan teman sekolah mama yang bernama om Brandon" jawab Rahel menjelaskan ke anak tersebut.

"Kamu sudah menikah Rahel?" tanya Brandon.

"Ya, sejak saya lulus SMA, saya di jodohkan orangtua saya dengan pria yang tidak saya sukai sama sekali. Dan saya sudah memiliki 1 orang anak.
Dan, pernikahan saya sudah tidak bisa di pertahankan lagi". Jelas Rahel.

"Maaf, saya tidak tahu". Brandon tertunduk lemas.

"Ya, suami saya dulu ternyata..." jawab Rahel.

"Kenapa dengan suami kamu?" muka Brandon langsung serius.

"Dulu awal pernikahan saya dengan mas Jono begitu indah, dia sangat menyanyangiku. Sampai lahirlah anak kami, Reza. Selang beberapa tahun kemudian, suami saya kepergok dengan tetangga kami sedang berduaan dengan wanita lain di sebuah mall. Kemudian dari laporan tersebut, saya mencoba untuk menanyakan hal tersebut kepada suami saya. Tapi dia malah marah. Dan akhirnya suatu hari, saya mencoba mengikuti suami saya, dan ternyata benar apa yang dikatakan tetangga saya tersebut. Mas Jono selingkuh, dia punya wanita idaman lain. Dan mereka sudah menjalin hubungan selama 1 tahun. Hancur hati ini melihat mereka berduaan. Karena tidak tahan, saya akhir nya meminta cerai". Ucap Rahel sembari mengeluarkan air mata.

Brandon merasa kasihan dan mencoba menenangkan perasaan Rahel dengan memberikan pelukan hangat dan mengusap rambutnya.

"Ya sudah Rahel, kamu tenang ya. Memang suami kamu tidak bisa menjadi suami yang setia. Masih banyak pria lain yang bisa menjadi pendamping kamu". Kemudian Brandon mengambil tisu dan menyeka air mata Rahel.

Tak lama kemudian air mata Rahel berhenti. Dan kemudian Rahel tersenyum sambil berkata "makasih ya Brandon, saya mencoba untuk tidak mengingat masa lalu yang pahit ini. Terlalu sakit dan perih. By the way, itu kemeja biru kotak - kotak yang kamu pakai, itu yang saya kasih ke kamu kan? kok masih bagus bener kemeja nya, padahal saya ngasihnya udah bertahun - tahun yang lalu".

"Ya sama - sama Rahel. Bener ini adalah kemeja yang saya pakai adalah pemberian dari kamu. Saya masih simpan dan tidak pernah saya pakai. Dulu sewaktu kamu meninggalkan saya, setiap malam saya berdoa kepada Tuhan, supaya saya bisa bertemu dengan kamu. Saya sangat sayang kamu. Sampai saya membuat nazar ke Tuhan, apabila saya bertemu kamu, maka saya akan memakai baju kemeja biru kotak - kotak ini saat ketemu kamu, dan saya akan bersedia untuk menerima kamu apa ada nya. Karena kamu adalah cinta pertama saya. Maka nya sejak saat itu kemeja biru ini saya simpan rapi di lemari supaya tidak kotor dan rusak. Dan akhir nya doa saya terjawab sudah, saya bisa ketemu kamu, dan saya harus menepati nazar dengan memakai kemeja ini saat bertemu kamu". Jelas Brandon dengan mata berkaca - kaca.

"Makasih Brandon kamu masih menjaga pemberian saya, kamu masih muda dan single, lebih baik kamu mencari pasangan yang single saja. Saya sudah tidak single lagi dan punya satu anak". Rahel mencoba menjawab dengan tenang.

"Tidak bisa Rahel, saya harus menepati nazar saya, yaitu menerima kamu apa ada nya. Tentu Tuhan mempertemukan kita hari ini, karena permintaan saya di kabulkan.
Saya memang tidak bisa menjanjikan harta dan materi yang berlimpah ke kamu, tetapi saya berjanji akan menjadi suami yang baik dan menjadi bapak yang menyanyangi anak kamu, Reza. Memang saya baru lulus kuliah dan belum mempunyai pekerjaan. Tapi saya janji saya akan mencari pekerjaan dan apabila sudah dapat pekerjaan dan penghasilan yang cukup, saya akan melamar kamu. Mau kah kamu bersabar dan memberi saya kesempatan?" ujar Brandon dengan penuh keyakinan.

"Brandon, saya tahu sifat kamu selama bertahun - tahun. Kamu sungguh baik dan kamu tidak berubah. Ya saya akan kasih kesempatan kepada kamu untuk mencari pekerjaan. Selama itu pula kita mencoba untuk menjalin hubungan asmara seperti dulu dan supaya kamu lebih dekat dengan Reza". sambung Rahel.

"Makasih Rahel sudah memberikan kesempatan kepada saya".

Dan Brandon mencoba melamar pekerjaan dan akhirnya diterima di perusahaan bonafid. Setelah bekerja selama 2 tahun Brandon melamar Rahel untuk menikah.

Di saat acara lamaran Brandon sampai bersujud dan berdoa kepada Tuhan dan berujar " Terima kasih Tuhan telah menjawab doa saya selama ini. Saya telah bertemu dengan tulang rusuk saya, yaitu Rahel.
Memang manusia yang merencanakan dan Tuhan yang menentukan, tetapi asalkan kita mempunyai niat baik dan tulus. Engkau Tuhan pasti mendengar dan menjawab doa kita".

Akhirnya rumah tangga Brandon dan Rahel sungguh harmonis hingga saat ini. Brandon menepati janjinya menyanyangi dan mengasihi anak isterinya serta bekerja keras setiap hari.

Tak lama kemudian keluarga ini di anugerahi oleh sang pencipta yaitu dua anak kembar, yang bernama : Rina dan Rini.

Sehingga makin lengkaplah sudah kebahagiaan mereka, karena mempunyai 1 orang putra dan 2 orang putri kembar.

Pesan moral :

"Cinta sejati memang ada, tapi untuk mendapatkannya di perlukan doa dan usaha".

.

Quote:
Diubah oleh Avnerhero 08-07-2022 20:00
bukhoriganwarungsupra
warungsupra dan bukhorigan memberi reputasi
19
2.7K
97
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.3KThread40.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.