Rebek22Avatar border
TS
Rebek22
Analogi Merpati Dan Sifat Posesif ( COC STFH 2022 )
Analogi Merpati Dan Sifat Posesif

Quote:




Menurutmu, bagaimana kah rasanya jika kau memiliki seorang pacar yang selalu saja merasa cemburu?

Menyebalkan? Atau kah ada yang akan berkata jika itu menyenangkan? Terserah kalian mau menjawab apa namun yang jelas jawaban pribadiku adalah " Menyebalkan "

Namaku Agi, seorang mahasiswa yang beberapa bulan lalu resmi menjadi pacar seorang primadona kampus bernama Tsuki. Aku senang ketika dia bersedia jadi pacarku.

Sialnya kesenangan itu hanya berlangsung sesaat, dan mulai berubah menjadi rasa tidak nyaman begitu diri ini tau bahwa tsuki seorang posesif. Posesif, mungkin itulah istilah yang tepat untuk menyebut sifat terlalu cemburu milik seseorang.

Tidak ada satu perempuanpun yang boleh dekat denganku, entah itu teman kelas guru, dosen, bahkan adikku sendiri. Aku yakin kalian akan berkata " Gila " Dan ya memang hal itu sangat gila hingga membuat kewarasan ini nyaris hilang.

Pernah suatu ketika aku bicara berdua saja dengan seorang dosen perempuan di Koridor. Dosen itu memang masih muda dan cantik. Percakapan kami membuat Tsuki cemburu dan mulai melaranku untuk berkomunikasi dengannya lagi.

Dia bilang jika dosen muda bernama bu Rina itu berpotensi merebut hatiku, jadi Tsuki membuat aturan yaitu larangan berbicara dengannya lebih dari lima menit, padahal apa yang aku bahas dengannya adalah tentang skripsi bukan yang lain ( bagaimana caranya membahas skripsi hanya dalam waktu lima menit?)

Suatu hari, diri ini menemani adik perempuanku belanja ke super market dan kebetulan kami bertemu dengan Tsuki di sana. Aku memang belum memperkenalkan adikku kepadanya, namun siapa sangka hal itu membuatku harus menahan rasa malu yang sangat besar.

" Hai Tsuki " Sapaku dengan nada senang karena bisa kebetulan bertemu dengannya.

" Jadi begini kelakuanmu jika sedang tidak bersamaku? " Ujarnya kesal.

" Maksudmu? " Tanyaku.

" Kau selingkuh, dengan anak SMA? "

" Hoi apa maksudmu? Ini adikku Kugi. Oh iya aku belum memperkenalkannya kepadamu "

" Salam kenal kak, namaku Kugi " Kugi memperkenalkan dirinya kepada Tsuki

" Hai Kugi, jadi sudah berapa lama kau jadi selingkuhan Agi? " Tanya Tsuki.

" Sudah aku bilangkan dia adikku " Ujarku kesal.

" Alasa " Ujanya

Tebak apa yang terjadi berikutnya? Kami berdebat panjang di sana dan hal itu membuat kami menjadi sorotan. Kugi sudah memperkenalkan dirinya pada Tsuki, namun perempuan itu masih tidak percaya. Pada akhirnya aku harus mengajak Tsuki ke rumah karena dirinya tak kunjung percaya. Aku sampai meminta kesaksian ibu bahkan memperlihatkannya kartu keluarga kami setelah itu baru dia percaya.

Dia tidak langsung meminta maaf kepadaku. Bagaimanapun ketidak percayaan nya membuat diri ini harus menanggung malu yang terlampau besar, akan tetapi dia malah membuat aturan baru yang jauh lebih tidak masuk akal dari sebelumnya.

" Mulai sekarang, jangan dekat-dekat dengan kugi lagi. Jangan ajak dia belanja, jangan ngobrol panjang dengannya. Pokoknya jangan! " Ujarnya.

" Dia adikku, kau bahkan sampai cemburu dengannya? "

" Yup benar. Bagaimanapun kau berpotensi memiliki kelainan sehingga bisa terangsang saat melihat adikmu sendiri "

" Kau gila " Aku langsung membentak perempuan sedeng itu.

" Apa maksudmu aku gila? "

" Kau terlalu posesif Tsuki, kau melarangku mendekati semua perempuan bahkan adikku. Habis ini apa? Lihat kucing peliharaanku betina, apa nanti kau mau membuat aturan agar aku tidak mendekatinya? "

" Salah sendiri kau membuatku cemburu "

" Cemburumu tidak masuk akal, orang paling sabar pun sepertinya akan gila jika berpacaran dengamu "

" Aku hanya mau memastikan jika hatimu tidak berpindah "

" Dengan cara mengikat sayapku kemudian memasukan raga ini kedalam sangkar yang kau kubur di tumpukan es antartika dengan kedalama tiga ribu meter? Apa kau tidak pernah bisa percaya kedaku? Apa percaya padaku adalah hal tabu? Apa kau menganggap hati ini bisa dengan mudahnya berpindah?Tidak, aku sangat mencintaimu, tidak pernah terbesit dalam benak ini untuk menduakanmu, kau boleh cemburu tapi jika sudah seperti ini rasa cemburumu lah yang akan mengikis cintaku kepadamu "

" Dengar Agi, diri ini sangat mencintaimu, maka wajar kan jika semua ini aku lakukan? "

" Bagianmanya yang wajar? "

" Menghilangkan semua pengganggu hubungan kita "

" Ah cukup, sekarang lebih baik kau keluar dan kita akhiri saja hubungan kita. Aku bisa gila jika terus berhubungan dengan perempuan sepertimu " Ujarku.

"Apa maksudmu akhiri hubungan ini? " Tanyanya dengan wajah kaget.

" Kau dan aku end, paham? " Jawabku singkat.

" Kenapa kau meminta putus?Apakah kau benar-benar menaruh rasa pada bu Rina? "

" Kesabaranku sudah habis, sana cari pacar lain saja yang sanggup kau cemburui setiap detik "

" Tapi aku hanya mencintaimu " Ujar Tsuki yang mulai menangis.

" Aku juga mencintaimu. Tapi maaf, rasa cemburumu itu membuatku tidak tahan " Ujarku sambil membukakan pintu rumah untuknya.

"Aku hanya takut kau selingkug, aku hanya ingin memastikan jika kau tidak mengkhianataiku, apakah hal itu salah?

" Keinginanmu tidak salah, namun caramu lah yang salah. Ah maaf aku ralat, caramu tidak salah hanya saja kau bertemu dengan orang yang salah karena aku tidak sanggup meladeni caramu meyakinkan hati "

" Aku yakin kau adalah orang yang tepat untuk diri ini cintai "

" Ya itu memang mungkin, namun percayalah aku bukan orang yang tepat untuk menerima aturan main cintamu "

" Aku harus apa Agar kau menerima cara mainku? "

" Mencari orang yang sanggup kau cemburui setiap saat"

"Sosok yang aku cintai hanyalah kau "

" Kalau begitu ubah aturan main cintamu "

" Tidak mau, jika aku mengubahnya maka kau kemungkinan akan mengkhianatiku "

" Apa kau sangat tidak percaya kepadaku? "

" Aku percaya padamu, namun banyak hal yang bisa mengubahmu "

" Ya salah satunya adalah rasa cemburumu dan itu terbukti sekarang karena rasa cemburumu menbuatku benci untuk mengakui kalau cintaku adalah kau "

" Kau membenciku? "

" Sekarang aku sangat membencimu "

" Mengapa begitu, apa karena ada orang lain yang kini hadir di hatimu? "

" Kau ini bodoh ya? Aku begini karena rasa cemburumu "

" Kenapa? Kenapa kau berkata jika caraku mengamankanmu adalah salah dan membuatmu jadi membenciku? Apa kau ingin berselingkuh? Apa aku tidak cukup bagimu? Apa peraturanku membuatmu bosan karena memperkecil potensimu untuk menduakan diri ini? " Tanya Tsuki sambil memelukku.

" Aku tidak menyangka jika dirimu ternyata seegois ini "

" Mengapa sekarang kau malah mengumpatku dengan kata egois? "

" Kau tau memang banyak hal di luar sana yang berpotensi membuatku mengkhianatimu atau mengganggu hubungan kita. Namun perlu kau ketahui, sebuah hubungan itu selalu berbicara tentang presfektif dua orang atau lebih. Kau salah jika memaksakan satu sudut pandang jika membicarakan suatu hubungan "

" Apa maksudmu? "

" Tsuki, Hubungan ini bukan hanya bicara tentang kau atau aku, melainkan kita. Di saat kau berjuang untuk menjaga hati itu agar tidak di rebut orang, maka aku juga melakukannya. Saling menguatkan pertahanan hati memanglah hal yang wajib kita lakukan, namun bukan dengan rasa cemburu, melainkan memupuk nya dengan rasa nyaman. Karena bagaimanapun rasa nyamanlah yang membuat kita tidak terbebani apapun ketika berjuang "

" Kau mau mengatakan jika rasa cemburuku adalah hama yang menggerogoti pohon cintamu? "

" Kurang lebih seperti itu. Kau selalu cemburu dengan semua perempuan yang ada di sekitarku. Namun pernahkah kau berfikir mengenai aku? "

" Aku selalu memikirkanmu "

" Jika memang begitu, apakah kau berfikir jika aku tidak pernah cemburu dengan laki-laki lain yang berada di sekitarmu? Pernahkah aku melarangmu dekat dengan mereka? Pernahkah aku sampai melarangmu jalan bersama Tsuka karena merasa kau berpotensi memiliki kelainan dan mulai menyukai adik sendiri? Katakan padaku apakah aku pernah memberikanmu larangan seperti itu? "

" Tidak pernah "

" Apa kau mau menganggap diri ini tidak menyayangimu karena tidak membuat aturan sebagai mana yang kau terpakan kepadaku? "

" Aku tidak pernah berfikir begitu "

" Syukurlah jika tidak karena jika kau mengiya, aku akan langsung memintamu keluar"

" Aku tidak mau putus "

" Sekarang aku minta kau membayangkan bagaimanakah jika diri ini sampai melakukan hal yang sama seperti apa yang dirimu terapkan kepadaku. Melarangmu dekat dengan mereka semua, dan setiap hari kau aku cemburui "

" Aku "

" Kau pasti tidak akan merasa nyaman, sekalipun aturan yang aku buat pada dasarnya baik untuk hubungan kita. Bukan kah begitu? "

" Tapi "

" Tapi apa?kau adalah primadona angkatan, banyak yang ingin menjadikanmu pacar, dan banyak orang yang secara diam-diam menyiapkan strategi agar bisa merebutmu dariku. Percayalah Aku khawatir, aku cemburu tapi apa aku bertindak gila sepertimu?

" Tidak "

" Kau tau kenapa aku bisa begitu? Karena bagaimanapun diri ini percaya, cara terbaik untuk membuat kau tetap di berada di sisiku bukanlah dengan mengurung raga dan hatim. Melainkan membiarkanmu terus merasa nyaman di sisiku hingga kau menganggap hati ini sebagai rumah "

" Aku belum memahamiucapanmu "


" Mudahnya begini, jika kita menggunakan peribaratan, kau itu bagaikan merpati, sementara aku adalah pemiliknya. Cara terbaik untuk menjaga merpati agar tidak kabur bukanlah dengan mengurungnya setiap saat, tapi dengan membuatkannya sarang, memberinya makan setiap hari sehingga sang merpati menganggap sarangnya adalah rumah atau tempat kembali. Percayalah jika sudah seperti itu, sejauh apapun merpati itu pergi maka dia akan kembali ke sarangnya. Karena bagaimanapun, merpati itu sudah tau tempat ternyamannya untuk kembali "

" Hatimu sudah menjadi rumah bagiku "

" Sayangnya kau tidak memperlakukanku seperti itu. Kau menganggapku seperti burung kaka tua, mengikat kaki ini dan memenjarakan ragaku di dalam sarang bernama rasa cemburu. Setiap hari aku di latih agar bisa mengikuti setiap ucapanmu. Percayalah, jika kau lengah dan sang kaka tua melihat celah dari sangkar milikmu, maka dia akan segera kabur dan tidak akan pernah kembali lagi. Mengapa? Karena sangkar yang buat terasa seperti neraka baginya "

" Kau mau mengatakan hubungan kita membuatmu merasa seperti di neraka? "

" Yup, maka dari itu silahkan keluar. Terserah kau mau membenciku atau apa, namun yang jelas diri ini ingin terlepas dari sangkarmu dan terbang bebas, sebebas-bebasnya. Kita akhiri saja hubungan ini ok? " Ujarku sambil mendorong pelan tubuhnya ke arah luar rumah.

"Tapi "

" Maaf Tsuki, sekarang kau dan aku hanyalah orang asing "

Ketika tubuh perempuan itu sempurna keluar dari rumahku, diri ini pun segera menutup pintu kemudian menguncinya. Ya, ini yang terbaik karena bagaimanapun aku sudah merasa sangat tidak nyaman dengan tingkahnya.

Jika kalian bertanya apakah Aku masih menyayanginya ? Maka lisan ini akan menjawabnya dengan kata " Iya aku masih sangat menyayanginya " Namun untuk saat ini kewarasaku harus jauh lebih diri ini jaga ketimbang perasaan.

Hubungan yang malah membuat tokoh-tokoh di dalamnya saling menyakiti merupakan sebuah hubungan yang tidak sehat. Jadi, lebih baik aku akhiri saja kisah kami sekarang, semoga dia dapat yang lebih baik dari diri ini.

Tsuki tidaklah salah karena bagaimanapun dasar dari tindakannya adalah cinta, di sini akulah yang salah karena tidak sanggup dengan caranya mengamankanku. Semoga nanti dia dapat kekasih baru yang sanggup memikul rasa cemburunya.

Akupun melangkah menjauhi pintu, meminta kepada ibu dan Kugi untuk tidak membukakan pintu untuk Tsuki apapun yang terjadi, kemudian berjalan menuju kamar. Setibanya di kamar, air mataku langsung membasahi pipi ini. Sial, ternyata putus itu rasanya sesakit ini. Walau sekarang aku bisa terbebas dari tingkah laku tsuki, namun entah mengapa hati ini tetap terasa remuk karena bagaimanapun diri ini memang masih menyayanginya.


Quote:


Akupun memutuskan untuk tidak masuk selama seminggu, entah bagaimana jadinya diri ini ketika harus bertemu dengan Tsuki nanti. Semoga dia membenciku, karena jika tidak dan perempuan itu malah memohon untuk balikan hal itu malah akan semakin mempersulit diri ini untuk melepasnya.

Seminggu pun berlalu, akupun kembali masuk ke kampus dan di kejutkan dengan berita heboh. Tsuki pindah dari kampusku tiga hari yang lalu, dan dari apa yang diri ini dengar Tsuki terpaksa pindah ke kampus lain karena harus mengikuti orang tuanya. Entah kepindahan Tsuki itu memang karena alasan orang tuanya atau diri ini. Namun yang jelas, rasa bersalah sekaligus lega langsung membanjiri hati ini.

Anehnya, semua teman-temanku langsung menghampiri diri ini dan memberikan kata-kata motivasi. Ketika aku bertanya mengapa mereka seperti itu, hal mengejutkan lainya kembali muncul.

Teman-teman ku berkata jika tiga hari yang lalu Tsuki bercerita bahwa dirinya putus denganku, dan orang yang pertama kali mengajak putus adalah dirinya karena tidak mau merasakan LDR. Sungguh berbeda jauh dengan kenyataan yang ada di lapangan. Sekarang aku mengerti tentang penyebab teman-temanku menyemangati diri ini, mereka menganggap aku galau sampai tidak masuk selama seminggu.

Akupun segera berlari kekamar mandi, mengeluarkan HP dan segera menelepon perempuan itu. Sialnya nomorku sudah di Blok olehnya dan hal itu membuatku sangat kacau. Sial apakah dia pindah karna aku? Entah aku harus mesara lega atau sedih, karena bagaimanapun sekarang kami benar-benar terpisah. Lega karena tidak harus bertemu dengannya lagi dan sedih karena harus menerima kenyataan jika kami selesai untuk selamanya.

Beberapa tahunpun berlalu hingga pada akhirnya aku lulus kuliah dan mulai memasuki dunia kerja. Kenanganku dengan Tsuki secara perlahan memudar, terkikis oleh kesibukan yang sekarang harus diri ini alami setiap saat.

Setelah putus dengan Tsuki, aku tidak pernah lagi berpacaran dengan siapapun, entah karena trauma atau posisi perempuan super posesif itu memang sulit di gantikan. Aku memutuskan untuk fokus bekerja saja dan baru mau mejalin hubungan jika sudah serius dengan seorang wanita.

Suatu hari, aku mendapatkan sebuah paket kecil yang tidak di ketahui pengirimnya. Ketika diri ini membukanya, aku mendapati paket itu hanya berisikan sebuah kertas bertuliskan " Aku menunggumu di taman kota, dekat patung lumba hari ini, pukul 20.00 "

Aku jelas heran dengan paket itu, siapa pula pengirimnya, dan kenapa harus pakai jasa ekspedisi jika sudah ada HP? Namun karena penasaran akupun memutuskan untuk pergi ke tempat yang tertera di paket itu.
Setibanya di sana, akupun langsung mencari sosok yang berpotensi ingin menemuiku. Namun karena tidak tau harus mencari siapa, aku malah jadi bingung. Seharusnya si bodoh itu menuliskan namanya agar aku hisa bertanya pada seseorang.

" Hai " Tiba -tiba seseorang memanggilku dari arah belakang.

Ketika diri ini menoleh, akupun mendapati seorang wanita tengah berdiri di sana. Dia mengenakan topi dan kaca mata sehingga wajahnya tidak terlihat jelas. Sepertinya dia adalah orang yang ingin menemuiku.

" Kau yang mengirimiku paket? "

" Ya itu aku "

" Ada perlu denganku? "

" Aku dengar kau ahli dalam memelihara merpati, benarkah itu? " Tanya wanita itu.

" Sepertinya kau salah orang, aku bukan peternak merpati " Jawabku.

" Apa kau tau bagaimana cara merawat merpati agar dia tidak kabur "

" memberinya sarang dan makan setiap hari agar sang merpati nyaman dan menganggap tempatmu adalah rumah baginya " Ujarku ala kadarnya.

" Haha jawaban yang menarik "

" Apa itu saja yang ingin kau ucapkan? Nona, katakan padaku siapa yang memintamu memanggilku kemari? Teman kantorku memang iseng, tapi untuk kali ini keisengan mereka sudah keterlaluan "

" Haha aku tidak di suruh oleh siapapun, diri ini memang ingin menemuimu Agi "

" Kau mau apa? " Ujarku sambil mengerutkan kening karena dia baru saja menyebut namaku.

" Aku hanya ingin pulang "

" Maksudmu? "

" Hatiku ini kayaknya merpati, dan hatimu adalah sarang yang sudah merpati ini anggap seperti rumah. Jadi sejauh apapun hati ini pergi, maka dia akan tetap merinduka hatimu, karena di sanalah rumah merpati ku " Ujar si wanita misterius sambil melepas topi dan kaca matanya.

Alangkah terkejutnya diri ini ketika tau jika yang selama ini berdiri di depanku adalah Tsuki. Wajah perempuan itu masih saja cantik bukan main, di tersenyum ke arahku kemudian mulai melangkahkan kakinya ke arah raga ini.
" Hai, bolehkah hati ini kembali ke sarangnya " Ujarnya.

" Tentu boleh " Aku langsung memeluk tubuh Tsuki. Entah mengapa bersamaan dengan itu air mata ini mulai berlinang sehingga membasahi pipiku.

" Agi, bolehkah aku meminta kesempatan kedua? Aku berjanji diri ini tidak akan selalu cemburu seperti dulu lagi "

" Kau tidak akan mencemburuiku terus? "

" Ya, bertahun-tahun aku tidak bisa melupakanmu. Akhirnya aku paham tentang konsep " Kita " Dalam sebuah hubungan. Apa yang dlu aku lakukan kepadamu memang lah sangat menyebalkan, oleh karena itu izinkan aku memperbaikinya sekarang "

" Aku juga tidak bisa melupakanmu, berbulan-bulan di kekang olehmu ternyata malah membuatku jadi masokis dan mulai meikmari kekangan orang lain "

" Eh yang itu becanda kan? "

" Haha tentu saja bercanda "

" Mari kita bangun kisah baru... "

" Mau kah kau menikah denganku? "

" Tentu aku mau... "
Diubah oleh Rebek22 21-07-2022 17:29
bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
13
1.3K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.