c4punk1950...
TS
c4punk1950...
Saleum, Ketika Cinta Bertauhid






Quote:


Saleum






Lagu asal Aceh yang mendayu itu membuat seorang pria yang cukup rupawan harus menangis disudut kamarnya, hatinya remuk redam tak bisa berkata. Jiwanya saja yang terasa hancur bagai debu, tak bisa mengatakan bahwa dia sedang kehilangan cinta.

Cintanya telah jatuh kepada seorang gadis asal Aceh yang kini hilang tak akan pernah kembali, cintanya telah terbawa tsunami. Kekasihnya tersapu ombak dan tak tahu dimana jasadnya. Zahra nama gadis itu, sosok gadis yang ia rasakan sangat sempurna baik dimatanya maupun dimata orang lain.

Dia selama ini selalu berdo'a agar gadis itu ditemukan, tak jarang ia juga menulis berbagai macam tulisan, salah satunya adalah kata-kata tajam menusuk hati pembacanya, "Ketika cinta bertasbih, maka ayat-ayat cintalah yang akan selalu berkumandang dihati. Ketika cinta bertauhid, maka dalam mihrab cinta yang akan menaungi langkahku. Wahai, bidadari bermata bening di bumi inilah cinta berlabuh, disaat itu aku mengembara bersama rindu."

Tulisan itu hanya terserak di sebuah meja, pria ini sudah pasrah dengan ketidak adilan dalam hidupnya. Hingga ia merasa apakah Tuhan sudah membencinya, dalam kesunyian malam dengan sahutan guntur yang bersahutan ditambah derasnya air hujan yang membasuh bumi dirinya berteriak, bertanya kepada Tuhan, "Ya Allah, apa salahku? Apa dosaku? Apa ini hidup yang kau berikan dengan menghilangkan cintaku, apa ini yang kau mau? Bencana yang kau kirimkan, apa itu bentuk kasih sayang-Mu? Jutaan orang mati apa itu adalah takdir-Mu, kenapa Kau diam, Kau Maha Segalanya tapi kini Kau diam membisu. Jawab aku Ya Allah...?" Setengah berteriak ia berkata dengan penuh emosi.

Malam itu tak ada jawaban, hanya suara petir yang menyambar dan menggelegar, membuat pria itu pingsan dalam pertanyaannya.

***


Tiga tahun berselang pemuda yang selalu mengadu pada Sang Khalik, yang sering menjadi bilal dikala waktu bersujud tiba, kini lebih memilih hidup yang lebih keras. Ia meninggalkan sifat baiknya yang dahulu, sifat yang selalu disuka banyak orang, sifat itu kini berganti dengan sikap-sikap skeptis dan terkesan cuek dengan yang namanya ritual.

Imannya telah goyah, hatinya sedang mempertanyakan tentang keyakinan. Walau belum sepenuhnya murtad, ia tahu dan masih punya akal untuk tidak melangkah terlalu jauh. Hanya saja ibadahnya mulai terganggu, mulai terkikis satu demi satu menuju jalan kegelapan yang nyata.

"Ridho, apa yang kau lakukan disini?" Ucap seorang lelaki yang menepuk pundaknya, dan cukup kaget ketika melihat dirinya.

"Eh, kamu Man! Gimana kabarmu sekarang? Aku lagi cari kerja, ternyata susah juga cari pekerjaan di Ibukota!" Ridho terkejut melihat temannya Usman, yang dulu pernah satu pesantren dengannya.

Namun karena kejadian yang menimpa Zahra ia kabur dari sana, dan melanjutkan pendidikan di sekolah umum.

"Sudah lama tak bertemu, tiga tahun lalu kamu kabur! Aku ndak punya temen sedeket kamu Dho, oh iya maaf buru-buru aku lagi ada urusan. Ini nomor ponselku, nanti aku kasih info kalau ada kerjaan. Jangan lupa ya Dho!"

"Iya, Man ... terima kasih," ucapku melambaikan tangan melihat sosok Usman telah menghilang dengan motornya.

Aku kembali melanjutkan perjalanan, berharap akan adanya pekerjaan yang kudapat.

#Bersambung
Diubah oleh c4punk1950... 01-07-2022 10:37
ariemailbukhoriganprovocator3301
provocator3301 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
1.4K
21
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.3KThread40.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.