tradelikeaproAvatar border
TS
tradelikeapro
Indeks dolar mungkin telah mencapai puncaknya, tetapi risiko tetap ada
Di pasar keuangan, permintaan akan aset berisiko telah melakukan langkah kecilnya dalam pemulihan. Pasar mata uang baru-baru ini telah bergerak sedikit demi sedikit, tetapi secara langsung, menjual dolar terhadap sebagian besar saingan negara maju.

Menariknya, penurunan ini lebih terukur dibandingkan paruh kedua Mei dan tidak didukung oleh dinamika imbal hasil obligasi AS. Imbal hasil 10-tahun telah meningkat selama tiga sesi perdagangan terakhir, mencapai 3,2%, gagal kembali ke bawah 3%.

Melemahnya dolar dengan latar belakang kenaikan hasil mencerminkan dua proses. Pertama, ada peningkatan keyakinan bahwa ekonomi AS akan mampu menyesuaikan diri dengan inflasi yang lebih tinggi. Kedua, hilangnya momentum kenaikan dolar - adalah konsekuensi bahwa bank sentral lain telah melakukan pengetatan kebijakan dengan kecepatan yang sama, dan pasar mulai menempatkan tingkat pengetatan kebijakan yang sebanding dengan Fed ke dalam kuotasi.

Perilaku dolar ini sesuai dengan pola historis, dengan momentum rata-rata dolar yang berlangsung sekitar satu tahun sebagai respons terhadap pembalikan kebijakan dari jeda menjadi pengetatan.

Pendekatan semacam itu menunjukkan bahwa reli 17,7% dolar yang dimulai pada Mei 2021 sekarang telah berakhir. Kunci terakhir adalah reli dalam mengantisipasi kenaikan suku bunga 75 poin pada 15 Juni, yang secara bersamaan menyebabkan puncak indeks.

Namun, perlu juga diingat pelajaran sejarah untuk tidak terlalu bearish terhadap USD karena kondisi keuangan yang lebih ketat di AS sering berakhir dengan gempa susulan di belahan dunia lain. Begitulah rentetan gagal bayar negara-negara Asia pada 1997 dan gagal bayar domestik Rusia pada 1998, yang memicu serangkaian devaluasi mata uang lokal. Setelah krisis keuangan global, kami melihat default Yunani dengan tekanan intens dan hilangnya kepercayaan pada euro.

Dalam pandangan kami, investor sekarang harus kembali fokus pada risiko zona euro dan Jepang, belum lagi gelombang masalah yang berkembang di negara-negara berkembang tengah yang menderita dari melonjaknya harga pangan dan energi. Investor dan pedagang harus memperhatikan area ini, jangan sampai mereka terjebak dalam keyakinan berlebihan bahwa puncak ketakutan pasar telah berakhir.
0
237
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Forex, Option, Saham, & Derivatifnya
Forex, Option, Saham, & Derivatifnya
icon
15.8KThread2.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.