.nona.Avatar border
TS
.nona.
Rekayasa Genetik, Untuk Apa? Ingin Menjadi Tuhan!




Saat ini manusia peradabannya semakin modern dan ilmu dalam merekayasa genetika juga sudah dianggap biasa. Inilah sebuah peradaban, percepatan ilmu dan teknologi tidak bisa terbendung.

Tema ini memang akan memberikan perdebatan, dan kontroversi, untuk itu silahkanlah juragan untuk berdiskusi secara santun.



Tubuh manusia atau mahluk hidup tentu mempunyai DNA atau yang menyimpan gen, menurut Peneliti di University of California Santa Cruz, yang dipimpin oleh Karen Miga bahwa gen manusia itu sudah dapat semuanya dipetakan.

Maka, manfaat dari pemetaan ini manusia dapat merekayasa gen dari manusia atau mahluk hidup yang lain. Jadi, pada dasarnya manusia saat ini sudah dapat memanipulasi DNA kemudan memindahkannya dari suatu organisme ke organisme lain, yang menariknya manusia juga dapat memasukkan sifat dari hampir semua organisme.

Sungguh luar biasa kehebatan ilmu sekarang ini, tujuannya saat ini banyak untuk pengembangan kebutuhan pangan dan kesehatan di masa depan dengan kualitas yang lebih baik.



Jadi perumpamaannya gini genetik dari warna iris mata, tinggi badan, dan sebagainya dapat direkayasa sesuai apa yang di inginkan. Kalau masa lalu adalah peradaban yang lebih banyak ilmu fisika, seperti terbang ke bulan, menciptakan satelit dan banyak lainnya hal itu terkait dengan fisika.

Namun dimasa depan, peradaban biologi mulai dikembangkan kemungkinan tahun 2030 adalah awal dari ilmuwan biologi semakin banyak menciptakan sesuatu yang baru. Maka, dari tahun sekarang saja sudah terimbas virus corona variant baru ini tak lepas dari biologi.

Rekayasa genetik manusia menjadi tonggak sejarah baru, dimana nanti akan bisa menciptakan banyak manusia kualitas super dengan merekayasa gen-gen mereka.



Hebatnya lagi adalah teknologi genetika dan sel punca, dapat merekayasa hewan yang sudah punah untuk hadir kembali dimasa depan. Bahkan bisa saja teknologi pembaruan sel yang tua direkayasa kembali muda, maka tak heran sekarang banyak yang berumur tua namun nampak masih muda.

Metode ini dinamakan CRISPR merupakan singkatan dari Clusteres Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats. Jadi, ciptaan Tuhan saat ini bisa di edit alias dirubah.

Hal ini tentu memberikan dampak yang luas dimasa depan, dimana orang-orang kaya nanti bisa mengedit anaknya dalam kandungan ketika lahir akan bisa pinter, ganteng, berotot, dan sebagainya. Sedangkan yang miskin tak bisa melakukan itu.



Maka, kesenjangan ekonomi, sosial, politik dan sebagainya akan semakin timpang. Dan etika inilah yang menghambat teknologi ini, padahal teknologinya sudah ada namun bisa menjadi masalah bila dilakukan.

Tapi, dari sisi teknologi yang lain yaitu dunia digital sudah menerebos membuat AI (artificial intelligence) yang semakin cerdas. Jadi, tidak ada alasan lagi teknologi biologi akan tertahan dimasa depan.

Kalau dulu banyak pemuka agama berkata "sebuah ciptaan tidak bisa mengungguli kecerdasan penciptanya" namun dalam dunia sains hal itu terbalik. Kini AI bisa lebih cerdas dari manusia itu sendiri, seperti Artificial Super Intelligence yang sedang dikembangkan.



Dimana akan terjadi Technological Singularity, yaitu kondisi dimana Artificial Intelligence sangat cerdas dan jauh melampaui kecerdasan manusia. Tentunya hal ini tak dapat dihindari, mungkin 50 tahun kedepan teknologi ini sudah hadir ditengah manusia. Maka cerita film seperti Terminator, i-Robot, dan sebagainya akan menjadi kenyataan dimana manusia akan hidup berdampingan dengan AI dan robot yang tidak hanya cerdas namun bisa saja nantinya berkesadaran.



Lihat wawancara kepada robot 2 tahun yang lalu

Jadi pekerjaan manusia dimasa depan akan banyak digantikan oleh robot, yang awalnya adalah ciptaan manusia.

Jadi ini menjadi masalah, kalau manusia tidak merekayasa genetik pada keturunannya dimasa depan maka akan tertinggal oleh ciptaannya sendiri yaitu AI.

Rekayasa genetik untuk menciptakan manusia cerdas, juga agar mencegah de populasi agar bumi tetap terjaga dan manusia dapat mencari solusi untuk membuka peradaban baru di planet lain.



Menariknya dalam kode genetik, para ilmuwan menemukan ada kode genetik dimana manusia diciptakan tidak berkehendak bebas. Karena ditemukan dua gen yaitu gen MAOA dan Cadherin 13 (CDH 13), dimana gen ini adalah kecenderungan untuk berbuat kekerasan.

Berbuat kekerasan, bisa membuat manusia bertindak menjadi jahat. Ini tentu menjadi dilema terbesar abad ini, karena secara genetik manusia telah diciptakan sesuai plotnya.



Bahkan perbedaan gen antara lelaki dan manusia juga jelas, jadi kalau mau disetarakan ini menjadi janggal. Dan ini membantah para aktivis feminisme.

Jadi ketika genetik membuka kotak pandora seperti ini, apakah manusia ingin menjadi Tuhan atau mengalahkan Tuhan? Karena sudah dapat mengedit ciptaanNya. Dan pemahaman filsafat dan keyakinan saat ini juga banyak yang berbenturan. Jadi, apa tanggapan kalian.dengan hal ini dimasa depan?

emoticon-Angel

Sumber klik, klik, klik, klik, klik, klik






Diubah oleh .nona. 26-05-2022 00:18
MasterSimsAvatar border
anto.ontaAvatar border
provocator3301Avatar border
provocator3301 dan 11 lainnya memberi reputasi
10
4.2K
112
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.