Bismillah

Semakin modern, semakin canggih dan minimnya ajaran toleransi, menjadikan orang-orang di abad ini semakin tidak memiliki perasaan.

Seharusnya semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka tinggi pula adab yang dimiliki.

Namun, nyatanya tingkat pendidikan tidak berbanding lurus dengan kondisi adab seseorang, bahkan cenderung jauh dari norma-norma adab orang timur. Bahkan hanya sekadar nilai kemanusiaan.

Berikut beberapa contoh yang tampak di masyarakat kita saat ini yang menunjukkan betapa mencoloknya keegoan manusian di zaman ini:

Penampilan, lalu pengakuan pada abad ini menjadi tuhan baru bagi sebagian orang.
Kehidupan hedonis menjadi sebuah kewajiban.

Salah satu dari beberapa contoh bentuk hedonis yang kerap mewarnai hari-hari yaitu kepemilikan mobil.

Bagi sebagian orang, dengan memiliki mobil ia akan merasa senang, lebih berkelas dan sebagian kebahagiaan hidup di dunianya telah terpenuhi.

Sayangnya demi tetap bisa senang dan bahagia sendiri, mereka tidak peduli dengan orang-orang di sekitarnya. Memaksa memiliki mobil, tanpa memikirkan di mana ia seharusnya memarkir mobilnya.

Tempat tinggalnya masih rumah sewa, berada di pemukiman padat, lalu memaksa memiliki mobil, ujung-ujungnya memarkir mobil sesuka hatinya. Tidak mau memikirkan orang lain akan kesulitan ketika lewat dan lain sebagainya.

2. Membuang Sampah Sembarangan
Keadaan kedua juga tidak kalah menjengkelkannya. Bagaimana tidak? Orang-orang yang tidak peduli dengan kebersihan lingkungan, lalu semau mereka membuang sampah di jalanan atau di sungai-sungai.

Harusnya mereka tahu akan merugikan seperti berakibat dengan tersumbatnya selokan-selokan atau parahnya meluapnya sungai-sungai.

Jika telah terjadi seperti itu, akan berdampak merugikan.

3. Menggunakan Jalan Umum untuk Hajatannya
Kondisi ketiga ini tidak kalah menjengkelkannya, bagaimana tidak?
Jalanan umum yang diakses banyak orang, dari berbagai penjuru, lantas demi kebutuhan pribadi harus ditutup total demi menggelar pesta atau hajatannya.

Orang-orang yang terbiasa lewat jalan tersebut harus berbalik arah atau berusaha mencari-cari jalan alternatif agar bisa sampai tempat tujuan.

Seharusnya, jika memang ingin menggelar pesta atau hajatan yang mewah, langsung saja diadakan di gedung khusus yang memang disewakan untuk hajatan, bukan dengan memakai jalanan umum modal gratisan, tetapi merugikan banyak orang.

Pengguna jalan benar-benar dibuat jengkel dengan kondisi ini. Jika memang tidak sanggup menyewa dan membayar gedung seharusnya ditahan dulu untuk tidak menggelar pesta atau hajatan.

Semoga bisa menjadi perenungan bagi yang ingin membuat pesta dengan modal pas-passan. Agar tidak jatuh pada merugikan orang lain.

Wassalam

Penulis: @nibrasulhaq
Narasi: oppri