Pada 13 Mei 2022 pasukan Rusia menggunakan mortir 2S4 Tyulpan kaliber 240 mm, senjata berkaliber besar ini telah digunakan untuk menembakkan peluru berpemandu laser ke pabrik baja Azovstal di selatan kota pelabuhan Mariupol. Berita itu muncul hanya beberapa hari setelah tentara Ukraina di dalam kompleks pabrik baja tersebut bersikeras bahwa, menyerah bukanlah pilihan.

2S4 Tyulpan merupakan self propelled, yang menggunakan chassis sistem rudal permukaan ke udara Krug (SA-4 Ganef), aslinya senjata ini bernama M-240 Tyulpan; dan diproduksi sejak tahun 1958 dalam jumlah yang kecil; sekitar 300 unit. Berat keseluruhan mortir Tyulpan adalah 4.150 kg. Mortir ini  dapat bersiap untuk menembak dalam waktu 25 menit, dan punya kecepatan menembai satu proyektil per menit. Lambatnya proses penembakan Tyulpan dikarenakan munisi yang dipakainya terlalu besar.

Munisi utama 2S4 Tyulpan adalah proyektil mortir 53-F-864 High Explosive yang punya hulu ledak seberat 32 kg dan memiliki berat total 130,7 kg. Dibekali fuze GMWZ-7 yang dapat diatur untuk meledak sebelum menghantam target atau meledak saat terjadi kontak dengan target. Rentang jangkauan munisi ini sekitar 800 meter hingga 9.650 meter. Jangkauan tembakan Tyulpan dapat ditingkatkan sampai 20.000 meter menggunakan extended range munitionyang ditengai roket dan berbobot 228 kg.

Selain proyektil high explosive, mortir self propelled ini juga bisa menembakkan munisi armor piercing, laser guided dan cluster, serta munisi nuklir kimia, serta nuklir taktis. Pihak Rusia mengatakan jika munisi nuklir kimia dan taktis sudah tidak lagi digunakan. Amunisi nuklir taktis mulai dibuat pada tahun 1967, dan menghasilkan amunisi 3BW4 yang menggunakan proyektil nuklir 3B4; proyektil tersebut kemudian ditingkatkan pada tiga tahun kemudian dan menghasilkan pengembangan munisi nuklir 3WB11 yang dilengkapi roket. Pada tahun 1980-an, Soviet megembangkan proyektil berpemandu laser Smel'chak yang punya jarak tembak mencapai 9 km.





Pihak Barat pertama kali melihat Tyulpan pada tahun 1975, mereka lalu memberi kode 2S4. Biasanya kendaraan ini terdiri dari sembilan awak, dengan empat anggota awak mengendarai mortir self-propelled itu sendiri dan lima lainnya mengikuti di belakang dengan kendaraan pendukung. Tyulpan merupakan bahasa Rusia untuk bunga 'Tulip.'

Tyulpan dilengkapi sistem pemuatan proyektil otomatis yang akan memasukkan peluru ke dalam mortar dari dua magazins jenis drum, yang menampung total 40 proyektil standar atau 20 proyektil roket jarak jauh sekaligus, 2S4 juga dilengkapi derek kecil untuk mengangkat peluru ke dalam magazine.

Saat akan ditembakkan, laras mortir Tyulpan akan diposisikan secara horizontal, untuk ketinggian yang bisa dicapai adalah 50 hingga 80 derajat. Tabung mortir Tyulpan memiliki panjang 5 meter, berat 1.100 kg dan total berat komponen artileri 2S4 adalah 3.300 kg. Diproduksi oleh Uraltransmash, 2S4 Tyulpan ditenagai mesin diesel V59 V-12 liquid-cooled yang mampu menghasilkan tenaga maksimal 520 hp. Kendaraan tempur ini bisa digeber sampai kecepatan maksimal 62 km per jam serta bisa menjelajah sampai 420 km.





Pada serangan tanggal 13 Meri 2022 laluTheDrive.commenyebut jika Rusia menggunakan proyektil berpemandu laser Smel'chaks dalam pengepungan mereka di pabrik baja Azovstal, yang terletak di selatan pelabuhan Mariupol dan dikenal sebagai benteng terakhir pasukan Ukraina di kota itu. Pasukan darat Rusia saat ini terus melakukan serangan udara dan artileri yang hampir konstan di kompleks pabrik baja tersebut menggunakan amunisi terarah untuk membuat pasukan Ukraina yang berlindung di bunker pabrik menyerah.

Beberapa analis militer mengatakan jika saat ini Rusia dikatakan memiliki persediaan amunisi presisi/berpemandu yang terus berkurang. Selain itu, beberapa sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan sekutunya telah mencekik kemampuan Rusia untuk mengisi kembali senjata dari berbagai jenis, terutama sistem canggih yang memerlukan komponen elektronik khusus. Dengan mengingat hal itu, hampir tidak mengejutkan mendengar bahwa militer Rusia terutama menyerang Azovstal dengan amunisi tak terarah pada akhir April.

Namun, kompleks pabrik baja itu berada di atas jaringan terowongan labirin yang telah membantu melindungi para pasukan Ukraina dari serangan Rusia tersebut. Memakai amunisi berpemandu laser untuk menargetkan titik lemah tertentu atau bahkan mencoba menutup pintu masuk dan keluar terowongan bisa menjadi penjelasan atas pemanfaatan peluru tersebut baru-baru ini. 

Dengan klaim militer Ukraina bahwa mereka akan memanfaatkan setiap peluang yang memungkinkan untuk membuat jalan keluar dari pabrik baja Azovstal, mungkin Rusia akan menggunakan seluruh amunisi presisi yang tersisa dalam upaya untuk mencegah evakuasi itu terjadi. Dan meski kini sebagian besar pasukan Ukraina di Azovstal telah ditahan pihak Rusia, tetapi komandan tertinggi dan pasukan lainnya masih bertahan di pabrik tersebut.

Terkait Tyulpan, sekitar 10 unit 2S4 Tyulpan telah dikerahkan ke Ukraina, sementara 240 unit lainnya ada di gudang penyimpanan. Pada tahun 2017 telah dilakukan modernisasi pada 2S4 Tyulpan, dengan penggunaan laras baru, hydraulic recoil mechanism, sistem komunikasi, dan sistem penentuan posisi serta kontrol tembakan.






Referensi Tulisan: TheDrive.com& indomiliter.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas