kita semua pasti punya karakter, dan karakter itu unik. Kita dituntut untuk mengenali karakter kita supaya bisa mengetahui kecenderungan pribadi kita. Misalnya, apakah kita orang yang periang dan tidak pernah serius? Atau kita orang yang selalu menginginkan kesempurnaan? Atau orang yang cinta damai dan tidak suka humor? Atau kita sok bossy yang kerjaannya main perintah? Nah, dengan mengetahui karakter itu, kita akan mudah mengenali diri sendiri dan kecenderungannya.

Untuk kita tahu jati diri, kita perlu tau apa keinginan kita yang sebenarnya. Dengan tahu keinginan, kita jadi tahu Ke mana harus melangkah. Keinginan adalah tujuan. Jika kita berjalan tanpa tujuan, maka seperti berjalan di gelap malam tanpa senter, lampu, lilin, dan penerangan lainnya. Kita nggak tahu apakah kelak kita ingin menjadi seorang ilmuwan atau pengacara. Kita manut saja dengan perintah ortu yang menginginkan kita sesuai keinginan mereka. Pada masa mendatang, ketika sudah menyadari keinginan kita sesungguhnya, kita akan kebingungan dan menyesali diri karena telah membuang banyak waktu untuk hal-hal yang sebenarnya tidak kita inginkan.

Minat dan bakat tanpa ditunjang kemampuan yang memadai sama saja kayak sayur asem tanpa isi. Kita bisa tahu kemampuan kita, misalkan dari nilai-nilai sekolah. Contohnya, kalau nilai fisika kita bagus, tapi nilai sejarah kita jelek, mungkin kita berkemampuan untuk menjadi astronot. Dengan tahu kemampuan, kita juga bisa dengan mudah mengetahui jati diri. Sebab kecenderungan kita sudah jelas.

Orang terdekat pasti tahu karakter kita karea mereka sering berinteraksi dengan kita. Minta mereka menyebutkan semua tentang kita yang mereka tahu. Tapi, kita harus siap jika mereka menyebutkan kejelekan-kejelekan kita. Jangan malah sakit hati. Semuanya kan buat kita juga.  Begitu juga kalau kita tidak sadar dengan kemampuan kita maka kita bisa tanya ke orang. Siapa tahu ada yang memperhatikan bakat dan kemampuan kita.