Hampir 2 tahun lulus dari sekolah menengah atas tidak ada hal satupun yang bisa gue kerjain, habis gimana...lulusan covid. Bukan gue yang males sih, ngeliat sosial media yang isi berita nya buat gue gak ada semangat untuk cari aktivitas yang bisa ngasilin cuan.

Di aniverssary-nya kovid yang ke-3 ini gue mutusin untuk bantuin bisnis kecil-kecilan kakak gue.Walaupun upah yang gak seberapa tapi setidakknya badan gue gak di manjain terus,gue harus ada aktivitas yang ada manfaatnya.

Kegiatan gue dimulai bangun jam 9 pagi, mandi, sarapan dan berangkat. Untungnya gue masih bisa bangun siang hehehe... kebiasan yang gak bisa ilangin. Jam pulang gue gak permasalahin, kadang gue pulang jam 9 kadang jam 10.30 malam.

Kadang sebagai cewek gue kadang takut sendiri kalau pulang jam segitu. Hal yang gue lakuuin adalah menarik gas sampe tangan  gue  bukan diposisi  orang normal membawa motor.

Hanya saja, bukan kejadian dimana gue dihadang dan gue dipaksa turun dan motor gue dibawa ksbur.

Malam itu gue dengan  selamat sampe dirumah.Seperti biasa gue mandi,makan dan ke kamar,rebahan sambil  nonton siaraan ulang artis boyband kesayangan  gue.Gak kerasa gue nonton sampe jam 01.30 pagi, dan mata gue masih sangat seger dan pendengaran gue masih berfungsi. Masih bisa denger suara motor lewat, yang dimana kamar gue sangat dekat jalan didepan rumah gue.

Gue memutuskan menambah durasi untuk ngeliat jin bertingkah konyol didepan keenam temenya yang lain.


Ditengah kekonyolan gue menonton jin, gue mendengar suara kekonyolan yang lain.Suara yang yang seharusnya gak dilakuuin di jam-jam orang lagi tidur.

Suara alat yang biasa diapakai untuk mencangkul...ya, gue gak salah denger, yang lebih konyol lagi suara yg dihasilkan cukup keras karena besinya dihantam ke aspal bukan ke tanah..kebayangkan.
pE


Saat itu, gak melakukan apa-apa selain mendengarkan suara cangkul itu sekali lagi, apa kuping yang salah denger. Gue mencoba mendekati jendela tapi tidak ada  keberanian dalam diri gue untuk ngeliat. Perlahan suara cangkul menghilang, sama hal nya seseorang sedang beristirahatkarena begitu kerasnya mengayunkan cangkul yang menghabiskan setengah tenaganya.

Karena kadung udah di dekat jendela gue mencoba meraih kain horden dan membuka sedikit ruang untuk mata gue bisa melihat apa sedang terjadi diluar.

Tak sampai jari gue meraih horden, suara itu tiba-tiba saja terdengar lagi tanpa intruksi , dengan cepatnya tangan gue berbalik arah seperti daun putri yang disentuh.

Rasa takut mulai menyelimuti seisi kamar gue, suara yang semakin keras terus menjelajah di telinga gue. Gue berharap orang di seisi rumah gue terbangun dan melihat siapa orang dibalik suara cangkul itu, tapi tidak ada satupun yang terbangun.

Hampir setiap malam kalo gue tidur lampu kamar tidak pernah gue matiin.Seperti halnya seorang anak laki-laki yang dateng meng-apeli ceweknya karena waktu jam malam sudah habis dan sang ayah melakukan kode etik rumah.

Gue matikan lampu kamar gue, sambil fokus dengan suara misterius itu, suara cangkul kembali terdengar. Dengan sangat cepat gue menghidupakan lalu mematikan lampu, aktivitas terhenti. Gue masih dalam posisi didekat saklar lampu bersiap melakukan lagi. 

Sepertinya suara itu perlahan menghilang bersama orang dibalik suara itu. Gue kembali menghampiri jendela memastikan diluar  tidak ada orang. Mata kanan gue perlahan melihat keadaan diluar,sedikit demi sedkit kedua mata gue bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi diluar...kosong. 

Ya...tidak ada seorangpun yang sedang mencangkul di jam setengah dua pagi. Tapi suara seperti sangat nyata di telinga gue. Pertama gue mematikan lampu suara cangkul berhenti sebentar setelah itu kembali terdengar lagi,seakan-akan orang dibalik suara itu tahu kalau ada orang yang mendengar aktivitasnya.

Malam yang aneh yang pernah gue lalui,semoga malam selanjutnya gak ada hal-hal aneh terjadi, seperti seorang sedang....?