suijinsyah
TS
suijinsyah
Surat dari Surga


Sepucuk surat melayang dari entah berantah. Penuh bingung atas kehadiran sang surat. Tak ada nama selain susunan kata demi kata membentuk sebuah makna pedih.

Susunan kata yang saling bertautan selayak kereta seketika meleleh bersamaan air mata berjatuhan. Kaki pun ambruk seakan-akan tulang yang kokoh tak lebih semacam jeli.

Ini bermula, saat tiga bulan yang lalu. Ingat sekali, saat mengucapkan harapan satu sama lain. "Aku ingin merasakan rollercoaster, rumah hantu, dan hal yang menegangkan. Kayaknya seru aja gitu membayangkan kamu ketakutan." Diakhiri ketawa kecil yang manis.

"Tak betul kali. Entahlah ... aku bingung apa yang harus kuharapkan. Di mataku, harapan seperti angin ... hanya bekerja dengan suatu sugesti yang penuh ketidakjelasan."

Dari awal tahu bahwa hidup selayak berjudi di slot. Tak ada yang tahu, siapa yang mati lebih dulu, walaupun sudah mengintip 'tak ada harapan untuk hidup lebih lama. Lebih lama hanya sekitar tiga bulan. Sungguh sebuah mukjizat Tuhan kalau bisa melewati tiga bulan ....' ....

Namun, yang jelas, senyuman tak pernah hengkang dari bibir kecil yang ranum membuat ingin melumat habis. Tidak, tidak, tidak ada waktu berpikir begituan! Seakan-akan ada beban baru ketika mengintip tersebut: jikalau aku tak mengintip tulisannya, apakah aku akan menanggung beban ini? Atau tetap menanggung beban ini?

Jujur saja, hubungan yang terjalin mula-mula hanya sebatas teman, lalu berubah menjadi hubungan empati dan simpati, dan berakhir menjadi hubungan memiliki.

Sadar diri pula untuk barang gagal memiliki bidadari .....

Menghilang tanpa ada kabar, kecuali surat ini mengabarkan sekaligus menjabarkan seluruh perasaan ....

'Maaf, aku berbohong padamu soal harapan itu. Sebenarnya, aku berharap bahwa aku bisa hidup lebih lama bersamamu. Menggengam tanganmu erat-erat, dan melihat senyuman manismu si pria berwajah tembok ....

Jujur saja, aku benar-benar tak layak mengucapkan ini di depanmu. Aku takut hubungan kita merenggang karena ucapanku yang begitu konyol. . Kamu tahu, bahwa aku benar-benar menyesal karena tak segera mengucapkan perasaanku.

Aku mencintaimu ... aku tak berharap kamu membalas perasaanku. Seandainya, kita bertemu lagi di surga "maukah kamu bersamaku lagi?" ....'
bukhorigan
bukhorigan memberi reputasi
1
399
2
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.3KThread40.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.