aniintannia784Avatar border
TS
aniintannia784
HUBUNGAN KONSUMSI KOPI TERHADAP HIPERTENSI
Minum kopi sudah menjadi rutinitas sehari – hari bagi warga indonesia Berdasarkan studi Asosiasi Kopi nasional, diperkirakan 6499 penduduk dewasa di Amerika Serikat minum kopi setiap hari, dengan rata-rata konsumsi 3 cangkir per hari. Di Indonesia pertumbuhan konsumsi produk kopi olahan meningkat rata-rata lebih dari 796 per tahun, Indonesia merupakan negara penghasil kopi terbesar keempat di dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia dengan produksi rata-rata sebesar 685 ribu ton per tahun atau 8,996 produksi kopi dunia. Berdasarkan data Asosiasi Pengusaha Kafe Restoran Indonesia - Jatim, di tahun 2012 terdapat peningkatan 15 sampai 20 persen jumlah kafe dan restoran di Kota Surabaya, diikuti dengan kafe-kafe di kota besar lainnya seperti Bandung, Makassar, Yogyakarta, dan Denpasar, di Jakarta setidaknya telah beroperasi lebih dari 300 kafe.(Fernandi, 2019)
Indonesia merupakan negara kaya akan beragam budaya dan memiliki penduduk yang berbagai macam baik dari aspek sosial, ekonomi, pendidikan, budaya dan lain sebagainya. Dalam aspek budaya, mengkonsumsi kopi pun tidak hanya bisa dilakukan dirumah saja namun dengan berkembangnya zaman terbuatlah kafe sebagai bagian besar yang berfungsi untuk tempat pusat interaksi sosial yang menyediakan sarana untuk berkumpul, berbincang, menghibur antara satu dengan yang lainnya, atau menghabiskan waktu luang baik individu atau kelompok anggota sosial.
Menurut (Sinurat, 2018), Kopi adalah salah satu minuman paling populer, dikonsumsi dalam jumlah banyak diseluruh dunia. Bahkan lebih dari 80% populasi di dunia mengkonsumsi kafein setiap harinya. Selain karena rasanya, kopi juga diminati oleh masyarakat karena efeknya bermanfaat. Rata-rata di dalam 1 cangkir kopi kurang lebih mengandung 60 sampai 200 mg kafein tergantung dari kandungan alkaloid dan metode penggilingannya
Menurut (Fernandi, 2019), Kopi merupakan minuman kompleks mengandung > 1.000 senyawa. Di antaranya yang paling banyak diketahui aktivitas biologisnya adalah kafein (stimulan poten dan bronkodilator), diterpen alkohol (senyawa yang dapat meningkatkan serum kolesterol), dan asam klorogenat (antioksidan dan senyawa antiinflamasi). Kopi menjadi salah satu minuman paling popular dan digemari semua kalangan, salah satunya pada anak muda dewasa muda. di sisi lain kopi sering dikaitkan dengan sejumlah faktor risiko penyakit jantung koroner, termasuk meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol darah karena kopi mempunyai kandungan polifenol, kalium dan kafein.
Saat ini, penyakit kardiovaskular adalah salah satu penyebab kematian paling umum, jadi kita harus mulai mempertimbangkan efek penggunaan kafein di luar manfaatnya, terutama pada sistem kardiovaskular. Untuk sistem kardiovaskular, kafein, sesuai dengan kemampuannya, mengurangi resistensi perifer, merangsang jantung, meningkatkan perfusi berbagai organ, dan bersifat diuretik. Efek lain dari kafein, seperti meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan kadar kolesterol darah dan homosistein, meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Ini ada hubungannya dengan efek kafein, yang dapat menyebabkan aritmia yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, dan otot jantung.
Kafein merupakan merupakan neurostimulan yang paling banyak digunakan di seluruh dunia: bahan alami berasal dari tanaman ini dapat ditemukan di banyak produk seperti kopi, teh, soft drinks, coklat, analgetik, dan suplemen makanan Penelitian Konsumsi Makanan Nasional memperkirakan 8796 populasi dunia mengonsumsi kafein, rata-rata 193 mg/hari. Kafein dikatakan sebagai penyebab berbagai penyakit khususnya hipertensi, tapi masih banyak kalangan seperti dewasa muda yang tidak mengetahui hal tersebut bahkan walaupun mereka sudah mengetahui hal tersebut mereka akan tetap menganggap minuman tersebut adalah kewajiban minuman yang Sejauh ini. Kafein di dalam tubuh manusia bekerja dengan cara memicu produksi hormon adrenalin yang berasal dari reseptor adinosa di dalam sel saraf yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah, pengaruh dari konsumsi kafein dapat dirasakan dalam waktu 5-30 menit dan bertahan hingga 12 jam. Efeknya akan berlanjut dalam darah selama sekitar 12 jam. Konsumsi satu atau dua cangkir kopi dalam sehari dapat membuat seseorang merasa lebih terjaga dan waspada untuk sementara.(Bistara & Kartini, 2018). konsumsi kafein mempunyai dampak negatif berupa penurunan kualitas tidur, peningkatan laju jantung dan tekanan darah.

Pencegahan hipertensi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Berikut caranya :
1. Membiasakan diri melakukan olahraga : Setiap individu diharapkan melakukan aktivitas fisik/olahraga sebaiknya 30 menit perhari untuk mencegah terjadinya hipertensi
2. Merubah pola makan : gizi seimbang diharapkan dikonsumsi Setiap orang dengan cara
mengurangi makanan yang mengandung lemak jenuh dan memperbanyak konsumsi sayuran dan buah.
3. Pembatasan konsumsi garam sebaiknya dibatasi sejumlah 5 gram per hari
4. mengurangi penggunaan alkohol akan mencegah terhambatnya aliran darah, dan mengurangi kebiasaan merokok akan mencegah rusaknya lapisan dinding arteri
5. Pencegahan hipertensi juga dapat dilakukan dengan pengaturan stres dengan baik, misalnya dengan kontak positif, yoga dan juga meditasi (Bistara & Kartini, 2018)

Daftar Pustaka
Bistara, D. N., & Kartini, Y. (2018). Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Kopi dengan Tekanan Darah Pada Dewasa Muda. Jurnal Kesehatan Vokasional, 3(1), 23. https://doi.org/10.22146/jkesvo.34079
Fernandi, R. (2019). Efek Kafein terhadap Kesehatan Manusia. Jurnal Cermin Dunia Kedokteran, 46(1), 64–69.
Heatherley, S. V., Hayward, R. C., Seers, H. E., & Rogers, P. J. (2005). Cognitive and psychomotor performance, mood, and pressor effects of caffeine after 4, 6 and 8 h caffeine abstinence. Psychopharmacology, 178(4), 461–470. https://doi.org/10.1007/s00213-005-2159-9
Silviana Tirtasari, N. K. (2013). Prevalensi dan Karakteristik Hipertensi Pada Usia Dewasa Muda di Indonesia. Tarumanagara Medical Journal, 1(2), 396.
Sinurat, D. (2018). UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Poliklinik UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 1(3), 82–91.
Yonata, A., & Saragih, D. G. P. (2016). Pengaruh Konsumsi Kafein pada Sistem Kardiovaskular. Jurnal Majority, 5(3), 43–49.
(Bistara & Kartini, 2018; Silviana Tirtasari, 2013; Sinurat, 2018; Yonata & Saragih, 2016
0
284
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Healthy Lifestyle
Healthy Lifestyle
icon
7.6KThread2.6KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.