terbitcomytAvatar border
TS
terbitcomyt
Renungan
KEUTAMAAN SHOLAWAT NABI MUHAMMAD ﷺ

Adapun keutamaan sholawat Nabi Muhammad ﷺ adalah:

■ Pertama :
Mengerjakan perintah Allah ﷻ

Apabila ada orang yang bersholawat atas Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, berarti dia mengerjakan perintah Allah subhanahu wa ta’ala. Allah berfirman:

…ا أَيهَا الذِينَ آمَنُوا صَلوا عَلَيْهِ وَسَلمُوا تَسْلِيمًا ﴿٥٦﴾

“…Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
(QS. Al-Ahzab [33]: 56)

■ Kedua :
mengikuti bersholawatnya Allah atas Nabi Muhammad ﷺ . Meskipun seperti yang telah kita pelajari, berbeda sholawat Allah dengan sholawat manusia. Sholawat Allah kepada Nabi Muhammad ﷺ artinya : Allah memuji Nabi Muhammad ﷺ dihadapan para malaikat-Nya. Adapun sholawat manusia adalah mendo’akan Nabi Muhammad ﷺ agar senantiasa mendapatkan berkah dari Allah ﷻ.

■ Ketiga :
menyepakati sholawatnya para malaikat atas Nabi ﷺ.

■ Keempat :
mendapatkan sepuluh pujian dari Allah ﷻ tatkala bersholawat sekali atas Nabi ﷺ .

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ صَلى عَلَي صَلَاةً وَاحِدَةً صَلى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا

“Barangsiapa yang mengucapkan sholawat kepadaku satu kali, maka Allah mengucapkan sholawat kepadanya 10 kali.”
(HR. Muslim no. 408)

Maksud dari Allah ﷻ atas seorang hamba tersebut adalah bahwa Allah ﷻ akan memuji hamba tersebut dihadapan para malaikat-Nya sebanyak sepuluh kali pujian.

■ Kelima :
diangkat sepuluh derajat, ditulis untuknya sepuluh kebaikan, dihapuskan darinya sepuluh dosa bagi siapa yang bersholawat atas Nabi ﷺ.

Dari Anas bin Malik Radhiyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ صَلى عَلَي صَلَاةً وَاحِدَةً صَلى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطَيَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ

“Barangsiapa yang bersholawat kepadaku satu kali, maka Allah bersholawat kepadanya 10 kali shalawat, dihapuskan darinya 10 kesalahan, dan ditinggikan baginya 10 derajat.”
(HR. an-Nasa’i).

Hadits ini umum dan tidak ada pembatasan waktu, tempat, keadaan, tatacara, maka biarkan dia pada keumumannya. Karena pembatasan harus dengan dalil. Dan siapa yang membatasi tanpa dalil, maka itu berarti mengadakan perbuatan bid’ah (mengada-ada).

■ Keenam :
sholawat lebih cepat mengabulkan do’a.

كُل دُعَاءٍ يُدْعَى اللهُ عَز وَ جَل بِهِ مَحْجُوبٌ عَنِ السمَاءِ حَتى يُصَلى عَلَى مُحَمدٍ

“Semua doa itu terhalang, sampai dibacakan sholawat untuk Nabi Muhammad ﷺ ”

■ Ketujuh :
sholawat penyebab datangnya syafa’at, apabila dibarengi dengan meminta wasilah untuk Nabi Muhammad ﷺ .

Dari Abu Ad-Darda radhiyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ صَلى عَلَي حِينَ يُصْبِحُ عَشْرًا وَحِينَ يُمْسِي عَشْرًا أَدْرَكَتْهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Barangsiapa yang bersholawat kepadaku di pagi hari 10 kali dan di sore hari 10 kali, maka dia akan mendapatkan syafa'atku pada hari kiamat.”
(HR. at-Tabrani).

■ Kedelapan :
sholawat adalah penyebab dikembalikannya ruh Nabi Muhammad ﷺ untuk menjawab sholawat yang bersholawat atas beliau.

■ Kesembilan :
sholawat penyebab bau wanginya sebuah majelis yang tidak akan menjadi kerugiaan bagi orang yang bermajelis nanti pada hari kiamat.

■ Kesepuluh :
bersholawat menghilangkan sifat bakhil pada seorang hamba.
Rasulullah ﷺ bersabda,

الْبَخِيلُ الذِى مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَل عَلَى

“Orang yang disebut pelit adalah orang yang ketika disebut namaku di sisinya lalu ia tidak bershalawat untukku.”
(HR. Tirmidzi)

Kenapa disebut bakhil? Karena menggerakkan lisan tidaklah letih, tidak mengeluarkan tenaga, begitu mudah dikerjakan dan merupakan kesempatan emas, tetapi dia tidak mau bersholawat.

■ Kesebelas :
bersholawat menyelamatkan seseorang dari kerugian di dunia dan di akhirat.

Termasuk dalam keutamaan sholawat yang disebutkan dalam hadits riwayat Imam Tirmidzi, yaitu hadits dari Ubay bin Ka’ab Radhiyallahu ‘anhu:

كَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ إِذَا ذَهَبَ ثُلُثَا الليْلِ قَامَ فَقَالَ: يَا أَيهَا الناسُ اذْكُرُوا اللهَ اذْكُرُوا اللهَ جَاءَتِ الراجِفَةُ تَتْبَعُهَا الرادِفَةُ جَاءَ المَوْتُ بِمَا فِيهِ جَاءَ المَوْتُ بِمَا فِيهِ، قَالَ أُبَي: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِني أُكْثِرُ الصلاَةَ عَلَيْكَ فَكَمْ أَجْعَلُ لَكَ مِنْ صَلاَتِي؟ فَقَالَ: مَا شِئْتَ. قَالَ: قُلْتُ: الربُعَ، قَالَ: مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ، قُلْتُ: النصْفَ، قَالَ: مَا شِئْتَ، فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ، قَالَ: قُلْتُ: فَالثلُثَيْنِ، قَالَ: مَا شِئْتَ، فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ، قُلْتُ: أَجْعَلُ لَكَ صَلَاتِي كُلهَا قَالَ: إِذًا تُكْفَى هَمكَ، وَيُغْفَرُ لَكَ ذَنْبُكَ

Rasulullah ﷺ apabila telah berlalu dua per tiga malam, bangun dan berkata: “Hai manusia, berdzikirlah kalian kepada Allah, berdzikirlah kalian kepada Allah. Pasti datang tiupan pertama yang menghancurkan alam. Lalu mengikutinya tiupan kedua yang membangkitkan. Kematian dan semua yang ada padanya pasti datang. Kematian dan semua yang ada padanya pasti datang.”
Ubay bertanya: “Wahai Rasulullah, saya ingin memperbanyak shalawat untukmu, berapa banyak aku harus bershalawat untukmu dari do’aku?”
Beliau menjawab: “Terserah kamu.”
Ubay bertanya: “seperempat?”
Beliau menjawab: “Terserah kamu. Jika kamu tambah, itu baik untukmu.”
Ubay bertanya: “Kalau setengah?”
Beliau menjawab: “Terserah kamu. Jika kamu tambah, itu baik untukmu.”
Ubay bertanya lagi: “Kalau dua per tiga?”
Beliau menjawab: “Terserah kamu. Jika kamu tambah, itu baik untukmu.”
Ubay bertanya: “Kalau begitu aku jadikan do’aku semuanya untuk (bershalawat atas)-mu.”
Beliau menjawab: “Jika demikian, pasti dicukupkan kebutuhanmu dan diampuni dosamu.”
(HR. at-Tirmidzi).

---
Sumber: radiorodja.com
0
334
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kajian Hikmah Islami ANF Podcast
Kajian Hikmah Islami ANF Podcast
125Thread71Anggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.