Part 1

Tahun ini, pandemi melanda seluruh negara bagian di bumi. Satu per satu jiwa melayang tiada henti karena penyebaran virus ini. Entah itu orang kaya atau orang miskin, pemuda/i atau orang tua, anak-anak, bahkan bayi hampir tidak dapat terhindar dari pandemi ini. Antibodi dalam setiap manusia sangat berpengaruh bagi kesehatan setiap manusia.

Seperti yang telah dikatakan hampir tidak ada orang yang dapat terhindar dari pandemi ini. Penguasa suatu negara/kerajaan pun tidak terkecualikan. Sehingga seluruh ilmuan dikerahkan untuk mencari jalan keluar dari masalah kesehatan itu.

Disitulah Aku mulai menunjukkan siapa diriku. Aku adalah salah satu dari sejuta ilmuan yang diperintah untuk mengakhiri pandemi tersebut. Kegagalan demi kegagalan seperti selalu mengikuti perjalanan kami para ilmuan.

Tahun ini adalah tahun ketiga setelah pandemi mulai menyerang seluruh bagian negara di bumi ini. Hingga suatu saat, Aku bersama dengan timku menemukan titik terang, dimana aku bisa membuat suatu vaksin untuk mengakhiri pandemi ini. Suatu kebanggaan bagi tim kami ketika berhasil menemukan solusi dari permasalahan ini.

Akan tetapi, tantangan pemerintah mulai menjadi-jadi. Karena banyaknya korban yang berjatuhan akibat pendemi yang berlangsung selama 3 tahun berturut-turut itu, pemerintah ingin mengerahkan para ilmuan untuk mencari cara menghidupkan kembali manusia yang telah meninggal sebagai antisipasi ketika terjadi peristiwa yang sama dengan yang terjadi selama 3 tahun ini.

5 tahun berlalu begitu cepat, hari ini, jam ini, menit ini, detik ini, ilmuan dari luar ngeri menemukan cara untuk menghidupkan kembali manusia yang telah mati. Mereka menemukan cara dengan memasukkan virus ke dalam otak mereka agar otak dari manusia yang telah mati mendapatkan respon kembali.

Semua berbahagia dengan adanya berita itu. Akan tetapi, kesedihan dan kesulitan tiada henti menemani seluruh umat manusia di masa depan.

Bersambung.....