RI mulai dibanjiri produk mebel dan kerajinan dari luar negeri. Pengusaha meminta keran impor diperkecil supaya tidak mengganggu daya saing produk dalam negeri.

Ketua Presidium Himpunan Industri Kerajinan Tangan dan Mebel Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur menyatakan laju impor mebel dan kerajinan pada Januari - September 2021 meningkat signifikan mencapai 30%, bahkan melebihi capaian ekspor.

"Impor periode Januari - November 2021 naik 30% menjadi US$828 juta menjadi US$1,1 miliar. Gimana impor mebel ini dikurangi," jelasnya, Kamis (27/1/2022).

Kelompok impor produk mebel naik 39% sedangkan kerajinan 20%. Kenaikan ini paling banyak terjadi di bamboo furniture sekitar 122% diikuti oleh metal furniture 51,6%.

Abdul menjelaskan impor melonjak karena banyak gerai furniture besar yang baru buka seperti Ikea dan Informa, Davinci, dan ada 47 brand furniture yang masuk ke Indonesia.

"Impor terbesar dari China, tapi ada juga Vietnam dan Italia," jelasnya.



Selain itu Abdul juga menjabarkan masalah lainnya di produk furniture adalah ketersediaan bahan baku. Menurut dia saat ini salah satu bahan baku yang hilang adalah rotan begitu juga kayu.

"Kita punya punya hutan luas tapi ada masalah bahan baku. Terutama rotan jadi hilang, kayu juga guncang, tapi masih bisa di support dari hutan rakyat dari Perhutani meski terbatas," jelasnya.

Menurut Abdul permasalahan bahan baku, harus segera diselesaikan jika ingin mengalahkan Vietnam yang saat ini mengambil ceruk pasar terbesar imbas perang dagang Amerika Serikat dan China. Selain itu permasalahan kelangkaan kontainer juga harus diselesaikan.

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...aign=cmssocmed