Terlepas dari insiden F-35C yang nyemplung ke laut setelah menabrak dek penerbangan USS Carl Vinson, pamer kekuatan (show of force) Amerika di wilayah Laut China Selatan tentu menarik untuk disimak. Pad hari Sabtu (22/01/2022) rombongan kapal perang Amerika dan sekutunya Jepang berlayar di Laut Filipina, di mana wilayah itu merupakan salah satu area hot spot yang disengketakan China.

Dalam lawatan ke wilayah Laut China Selatan kali ini, tak tanggung-tanggung Amerika mengirim dua kapal induk sekaligus. Rombongan kapal induk ini biasanya disebut sebagai "Carrier Strike Group (CSG)." CSG 1 dipimpin oleh kapal induk USS Carl Vinson, sementara CSG 3 dipimpin oleh kapal induk USS Abraham Lincoln. Berikut ini adalah daftar kapal dari masing-masing Carrier Strike Group:













Untuk kapal selam yang ikut dalam rombongan kedua CSG tersebut tidak disebutkan, dalam setiap pergerakan CSG pasti juga disertai pengerahan kapal selam.Sesuai doktrin kapal selam yang harus senyap dan tersembunyi, agaknya lontong laut ini memang tidak perlu dipublikasikan keberadaannya.

Selain kapal perang, juga masih ada beragam jenis helikopter dan pesawat tempur yang menyertai rombongan tersebut, yang semuanya tidak disebutkan secara rinci oleh US Navy. Yang menarik dalam rombongan CSG kali ini adalah pengerahan secara masif armada F-35.

Total ada 10 F-35C dari Strike Fighter Squadron (VFA) 147, 10 unit F-35C Korps Marinir dari Marine Fighter Attack Squadron (VMFA) 314, dan enam F-35B Korps Marinir yang berada di atas USS America (skadron tempur CVA/CV-66). Selain itu kapal JS Hyūga juga membawa F-35, ini merupakan momen langka di mana tiga jenis kapal berbeda membawa pesawat F-35. Selain F-35C, Super Hornet juga ambil bagian dalam tour kali ini.

Dalam foto ilustrasi di atas tampak empat F-35C Lightning II, tiga F/A-18E/F Super Hornet, satu E/A-18G Growler, satu V-22 Osprey dan satu E-2D Advanced Hawkeye melakukan flypast di atas rombongan Carrier Strike Group.

Sementara itu Jepang mengirim JS Hyūga (DDH-181), kapal perusak yang dilengkapi helikopter dengan kemampuan menembakkan rudal anti-kapal selam dan anti-pesawat dari sistem peluncuran vertikalnya. Selain itu Sang Samurai juga mengirim kapal perusak JS Myoko (DDG-175). Dimasukkannya pasukan angkatan laut Jepang dalam latihan ini menunjukkan sekutu AS setidaknya mencoba untuk mengambil peran yang lebih proaktif dalam domain maritim ketika datang ke China.





Setelah pengerahan besar-besaran pesawat tempur China ke zona pertahanan udara (ADIZ) Taiwan dalam 3 bulan terakhir, Angkatan Laut AS telah memutuskan untuk membawa dua kelompok kapal induk ke barat, langsung ke Laut China Selatan di mana ketegangan terus meningkat. Baik pasukan AS dan China telah meningkatkan kehadiran mereka di seluruh kawasan karena masa depan Laut China Selatan dan stabilitas regional tergantung pada keseimbangan.

China sendiri meningkatkan kehadirannya di kawasan dengan parade pesawat tempur di sekitar Taiwan, akibatnya Jepang dan Amerika Serikat dilaporkan dalam pembicaraan untuk menyebarkan beberapa senjata yang mungkin diperlukan di seluruh wilayah untuk digunakan jika terjadi konflik di Taiwan. Rudal anti-kapal khususnya, tidak diragukan lagi akan sangat diminati selama konflik potensial untuk mencoba dan melawan atau memperlambat kemajuan Angkatan Laut China.