Siapa sih yang tidak tahu dengan Hitler! Seorang yang cukup disegani dimasanya namun kekuasaan yang dimliki akhirnya pun tumbang. Yah, dalam peradaban manusia tidak ada kekuasaan yang abadi.

Maka agak heran ketika banyak orang rela menghamburkan uang untuk mencapai posisi yang tertinggi. Seperti negeri ini banyak orang yang berebut kursi hanya untuk menggemukkan perut sendiri.

Kita kembali ke Hitler, disebuah kota kecil di perbatasan Austria dan Jerman, tepatnya di Braunau am Inn, Austria dimana pada tanggal 20 April 1889, seorang anak lahir dan dinamai Adolf Hitler. Anak dari Alois Hitler dan Klara Polzl, namun sering kali dimarahi oleh ayahnya.





Hingga ada sebuah cerita dari seorang wartawan asal kota yang sama dengan Hitler berasal, bernama gerald zich yang bercerita tentang masa lalunya,

Dia saat itu masih berusia 17 tahun dan mengalami depresi karena mimpi buruk tentang peperangan setiap hari, sudah berusaha menyembuhkan kemana-mana namun tidak dapat sembuh, hingga akhirnya ia memutuskan untuk bunuh diri.

Ketika ia ingin bunuh diri di rel kereta api, ternyata ada anak kecil usia 5 tahun yang melakukan hal sama dengan dirinya dengan tiduran diatas rel. Gerald pun menyelamatkan anak itu, dan anak itu menangis dan ingin mati karena siksaan ayahnya, anak tersebut bernama Adolf Hitler.



Ketika bajunya dibuka, betapa banyak bekas lukanya. Memang dari kecil Hitler sudah sering dimarahi oleh ayahnya sendiri. Bisa dibilang ayahnya Alois Hitler, memang punya masa lalu yang kelam dimana dulu ibunya pernah dirudapaksa oleh seorang Yahudi lalu melahirkan Alois, hingga dimasa lalunya ia selalu dibully, dan pelampiasan kemarahannya sering ditujukan pada Hitler kecil.



Hitler sendiri dari pandangan Gerald adalah orang yang baik, pintar dan melankolis namun ada pepatah "orang jahat tercipta dari orang baik yang tersakiti".

Tak heran di Indonesia banyak pria baik yang membunuh orang lain karena telah diselingkuhi oleh pasangannya, bahasa baratnya nyeri hate, ceu nah. Dan itu hal yang wajar, secara psikologi naluri sakit hati bisa menyebabkan orang itu nekat dan menjadi jahat.



Gerald pun akhirnya memotivasi Hitler agar tidak jadi bunuh diri, dan ia pun akhirnya diantarkan pulang ke rumahnya. Namun setelah kejadian itu anehnya mimpi buruk Gerald seakan sembuh, dia kini bisa tidur dengan nyenyak.

Setelah itu Hitler pun kehilangan ayahnya pada 3 Januari 1903, saat itu ia berusia 13 tahun. Didikan keras ayah Hitler ternyata menular ke dirinya, saudara perempuannya kerap ia tampar.

Dirinya pindah ke Wina di tahun 1907 setelah ibunya wafat, dan disana bekerja harian lepas. Hingga dirinya kesepian dan terisolasi, membuat dirinya lebih banyak membaca tentang politik.



Hingga karier militer Hitler sebagai tentara pun melesat, ketika akhirnya di tahun 1938 Jerman menginvasi Austria. Saat itu Gerald sudah menikah dan menjadi wartawan, maka ketika ia mencari tahu pemimpin Jerman yang sikapnya sangat tegas, keras dan disegani.

Ketika Gerald mencari tahu ternyata dia adalah Adolf Hitler anak kecil yang dulu ia selamatkan, ternyata mimpi buruknya di applikasikan ke dunia nyata oleh Hitler.



Menariknya kebencian Hitler dengan Yahudi seakan seperti diciptakan oleh kekuatan yang besar, dari neneknya yang dirudapaksa hingga ketika ia ingin bersekolah di seni rupa di tolak oleh seorang Yahudi. Jadi kebenciannya semakin menumpuk dengan Yahudi.

Yahudi saat itu di eropa cukup elite walau jumlahnya sedikit, namun menguasai ekonomi, dan juga media massa di eropa.



Menariknya di masa perang dan menjadi pasukan militer Hitler juga dinaungi banyak keberuntungan. Hingga tahun 1944 ia menyatakan dirinya abadi karena banyak kematian yang menghampiri dirinya dan selalu gagal, bahkan setelah Jerman kalah di Perang Dunia 1, ada seorang perwira Inggris bernama Henry Tandey yang tidak jadi menembak Hitler padahal saat itu ia tak berdaya, dan terjadilah butterfly efect dimana Hitler membunuh banyak orang.





Tak hanya itu, pembunuhan juga dilakukan oleh orang yang ingin memberontak,



Hingga di tahun 1945 ketika kematian Adolf Hitler, yang dikisahkan dalam buku-buku sejarah bahwa ia bunuh diri bersama istrinya Eva Braun di Führerbunker terjadi, walau masih banyak menjadi perdebatan dengan kematiannya.

Karena ada yang bilang yang meninggal bukan Hitler, jadi kematian Hitler sendiri masih misteri. Namun yang jelas Hitler meninggal karena dirinya sendiri, bukan oleh orang lain. Namun kekejaman pemerintahannya telah membunuh 60 juta jiwa.



Lalu ada pertanyan filosofi, untuk apa Tuhan menciptakan Hitler hingga lolos dari kematian beberapa kali?

Silhkan kalau ada yang punya jawaban dari pertanyaan ini, karena beda kepala beda jawaban, kalau TS sendiri hanya bisa menjawab dengan kata "takdir".

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2022
referensi : klik, klik, klik, klik, klik
Pic : google