• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Ready Player One, Film yang Gambarkan Metaverse yang Sempurna, Mungkinkah Jadi Nyata?

cintadineAvatar border
TS
cintadine
Ready Player One, Film yang Gambarkan Metaverse yang Sempurna, Mungkinkah Jadi Nyata?



Saat ini masyarakat Indonesia sedang ramai-ramai membicarakan metaverse di tengah masih semerawut dan masih ngaconya dunia digital di tanah air seperti kebocoran data, lemot dan mahalnya internet dan lain-lain.

Saat ini pula metaverse sebenarnya masih dalam tahap "primitif" dan masih jauh dari metaverse yang sebenarnya atau yang seperti yang diungkapkan oleh Marck Zuckerberg.

Bila kita melihat dunia fiksi seperti dalam film atau pun novel ada yang memunculkan dunia metaverse dan bagaimana itu terjadi di masa depan. Salah satunya adalah film berjudul Ready Player One (2018) yang digarap oleh Steven Spielberg dan diangkat dari novel best seller berjudul sama karya Ernest Cline yang terbit pada 2011. Film dan novel inilah yang menggambarkan bagaimana puncak kesempurnaan metaverse jika terjadi di dunia nyata.

Sekilas Tentang Ready Player One



Kisah Ready Player One berkisah tentang dunia masa depan di tahun 2045 saat dunia ekonominya ambruk namun di sisi lain teknologi semakin berkembang pesat. James Halliday, seorang jenius dalam teknologi mengembangkan sebuah game Virtual Reality (VR) bernama Ontologically Anthropocentric Sensory Immersive Simulation (OASIS) yang ia mulai secara bertahap sejak tahun 2012 dan perlahan semakin besar saat memasuki tahun 2020an.


OASIS adalah dunia virtual yang di dalamnya pemain bisa menjelajahi dunia yang sangat luas dan hampir tak terbatas. Di sana pemain bisa menjadi avatar yang dibuat sendiri. Di sisi lain, dunia nyata malah porak poranda dan membosankan.



Sebelum James Halliday meninggal pada 2039, dia tidak pernah menikah yang artinya tak punya ahli waris. Dia kemudian mengadakan sayembara yaitu perlombaan mencari easter egg di dunia OASIS dan yang menjadi pemenang berhak mendapatkan warisan dari Halliday termasuk perusahaan OASIS yang dimilikinya.

Seorang bocah remaja bernama Wade Watt yang yatim piatu berusaha untuk menjadi pemenang sayembara tersebut. Namun itu tidak mudah dia harus bersaing dengan ratusan juta pemain lainnya ditambah dengan kelompok penjahat yang dikerahkan oleh perusahaan Innovative Online Industries (IOI). Mereka berusaha menjadi pemenang agar bisa memonopoli OASIS dan menjadikan layanan OASIS dari gratis menjadi berbayar.

Sudah jelas dong IOI ini perusahaan seperti apa kalau di dunia nyata?

Ready Player One dan Metaverse



Novel ini dirilis pada 2011 namun seolah bisa memprediksi yang akan terjadi. Dalam novel tersebut diceritakan segalanya bisa dilakukan di OASIS termasuk sekolah secara daring tanpa harus keluar rumah. Dalam OASIS anak-anak sekolah bisa bersekolah secara 100% online dan bertemu dengan teman-temannya secara virtual.

Di OASIS juga data para pemain dijamin kerahasiaannya, tidak boleh memakai nama asli, bisa memilih gender dan mengatur avatar sendiri bahkan bisa menjadi monster atau robot.

Di dunia nyata kita mengenal layanan Google yang serba gratis, nah OASIS pun adalah layanan gratis, pemain hanya tinggal membeli alat konsol dan visornya saja. Diceritakan OASIS hanya mengambil keuntungan dari penjualan item berbayar, persis NFT yang kita kenal sekarang ini. Atau item berbayar biasa seperti yang kita temui di game online zaman sekarang.

Kemunculan OASIS menjadi hal yang menyenangkan namun di sisi lain membuat masyarakat frustasi di dunia nyata dan menjadi bergantung pada dunia metaversenya. Wade Watts dalam film atau novel ini digambarkan sebagai remaja yang payah di dunia nyata namun sangat berbakat di OASIS, dia bahkan mampu menjadi influencer di sana setelah memenangkan sayembara babak pertama dalam mencari easter eggs.

Di dalam metaverse bernama OASIS tersebut juga memiliki mata uangnya tersendiri untuk membeli berbagai item yang bisa dijual kembali ke pemain lain. Di dunia nyata kita mengenal crypto yang digunakan untuk transaksi jual beli di dunia NFT.

OASIS adalah dunia virtual yang sangat terasa nyata yang bisa dirasakan menggunakan alat khusus berupa visor dan konsol VR yang super canggih.

Sedangkan di dunia nyata, memang belum ada yang seperti itu walaupun Mark Zuckerberg tengah mengembangkannya.

Berapa Lama Bisa Seperti Itu Dunia Nyata?



Tidak ada yang tahu, dan mungkin masih sangat lama. Mengingat, teknologi dalam Ready Player One sendiri sangat canggih seperti grafik yang super gila, map yang di luar nalar, dan para pemain bisa merasakan secara fisik apa yang terjadi dalam game (kecuali rasa sakit dan kematian). Seperti bersentuhan dengan pemain lain dan bahkan berciuman.

Teknologi VR di dunia nyata saat ini masih berupa awal dan masih primitif. VR sederhana menggunakan smartphone sampai saat ini tidak ada perkembangan berarti. Kemudian VR yang mahal seperti Occulus Rift dan Playstation VR juga masih biasa saja dan masih jauh untuk menuju seperti OASIS dalam Ready Player One.

Namun, itu bukan berarti tidak bisa sama sekali. Karena, game dengan grafik seperti PS5 sekarang ini dulunya juga dianggap hampir mustahil bisa terwujud.

Yang jadi pertanyaan, apakah masyarakat kita siap dengan Metaverse? Untuk masyarakat masa depan mungkin saja siap. Tapi kalau yang sekarang?emoticon-Big Grin

Quote:
areszzjayAvatar border
FranConstantineAvatar border
garpupatahAvatar border
garpupatah dan 20 lainnya memberi reputasi
17
7.5K
113
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.