
Ardhito | Google Images
Ardhito Pramono, aku baru tahu nama ini. Beneran. Itu tahu saat lagi browsing tiba-tiba ada nama ini dan aku melihat sebuah artikel berjudul 'Ardhito mengaku bisa bikin 3 lagu di penjara'. Aku yang mudah penasaran dengan judulnya yang semoga tidak klick bait ini langsung menuju ke artikelnya.
Klik, aku langsung membaca isi artikel itu dan ada kalimat yang bikin aku pingin nulis di KasKus ini. Kalimat itu adalah "Di sini (penjara Polres Metro Jakarta Barat), saya sudah membuat tiga lagu. Alhamdulillah, tetap bisa kreatif (tanpa narkoba). Banyak inspirasi yang datang dan di sini juga saya bertemu teman-teman baru."[1][[url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220113134746-12-746132/ardhito-pramono-ditangkap-saat-menghisap-ganja-di-rumahnya#:~:text=Ardhito%20ditangkap%20di%20rumahnya%20di,Kamis%20(13%2F1).]5[/url]]
Quote:
Aku langsung berpikir, emang harus pakai narkoba ya biar bisa kreatif? Apakah saat menggunakan narkoba, bisa membuat enam lagu? Atau bahkan lebih dari itu?
Akhirnya, aku lanjut mencari tahu, mengapa orang-orang, dan seringkali para seniman, menggunakan narkoba? Mengapa mereka menggunakan narkoba?
Untuk kasusnya Ardhito sendiri, dia menggunakan narkoba berupa ganja alasannya agar tetap bisa fokus dalam bekerja.[2] Aku sendiri tidak bisa menilai secara sepihak, mengapa dia harus menggunakan ganja dengan alasan tersebut. Aku juga bukan artis dan tidak berada di lingkungan artis, jadi tidak tahu bagaimana stresnya tuntutan pekerjaan sebagai artis. Jadi, skip.
Quote:
Berdasarkan informasi yang aku dapat dari health.gov.au, kebanyakan orang dewasa menggunakan narkoba ingin merasakan sensasi senang seperti saat melakukan aktifitas rekreasi. Tapi, beberapa orang lainnya menggunakan narkoba ini memiliki tujuan lebih kompulsif, pengguna narkoba bukan lagi untuk bersenang-senang dan bersantai atau untuk pesta. Beberapa dari mereka menggunakan narkoba untuk menunjukkan eksistensi mereka dalam sebuah komunitas, tekanan psikologis, atau bahkan rasa keterasingan.[[url=https://www1.health.gov.au/internet/publications/publishing.nsf/Content/drugtreat-pubs-front5-wk-toc~drugtreat-pubs-front5-wk-secb~drugtreat-pubs-front5-wk-secb-3~drugtreat-pubs-front5-wk-secb-3-1][size=1]3[/size][/url]]
Lalu, dari artikel yang lain, berdasarkan National Institute on Drug Abuse (NIDA), adalah mitos jika seorang artis atau orang yang kerja di industri kreatif menjadikan alasan bahwa menggunakan narkoba membuat mereka menjadi lebih kreatif. Meksipun hal ini berlaku untuk beberapa orang saja, tapi narkoba sama sekali tidak penting untuk proses kreatif.[[url=https://www.sandstonecare.com/blog/substance-use-creativity#:~:text=A%20common%20myth%20about%20artists,essential%20to%20the%20creative%20process.][size=1]4[/size][/url]]
Masalahnya adalah mitos yang berlaku hanya untuk beberapa orang saja, seakan dinormalisasi juga berlaku untuk semua artis. Padahal nyatanya, narkoba sangat merusak dan membuat penggunanya kecanduan. Jelas tidak baik dong.
Lalu, dari artikel yang lain, berdasarkan National Institute on Drug Abuse (NIDA), adalah mitos jika seorang artis atau orang yang kerja di industri kreatif menjadikan alasan bahwa menggunakan narkoba membuat mereka menjadi lebih kreatif. Meksipun hal ini berlaku untuk beberapa orang saja, tapi narkoba sama sekali tidak penting untuk proses kreatif.[[url=https://www.sandstonecare.com/blog/substance-use-creativity#:~:text=A%20common%20myth%20about%20artists,essential%20to%20the%20creative%20process.][size=1]4[/size][/url]]
Masalahnya adalah mitos yang berlaku hanya untuk beberapa orang saja, seakan dinormalisasi juga berlaku untuk semua artis. Padahal nyatanya, narkoba sangat merusak dan membuat penggunanya kecanduan. Jelas tidak baik dong.
Jika itu awal mulanya dari sebuah jalan menuju jurang kecanduan, aku jadi ingin tahu lebih jauh lagi. Mengapa orang bisa kecanduan? Kalau narkoba, okelah itu jelas adanya zat kimia yang tidak bisa dikontrol oleh tubuh kita jika kita mengkonsumsinya dalam ukuran tertentu. Faktanya, narkoba (diamorphine) digunakan di rumah sakit dan disuntikkan kepada orang yang sedang mengalami patah tulang akibat kecelakaan. Dosisnya tidak sedikit, banyak. Tapi mengapa para pasien itu tidak kecanduan?

Tapi bagaimana dengan kecanduan yang lainnya, misalkan game, onani, minuman keras, atau kecanduan lainnya?
Dari sini aku belajar bahwa, seseorang yang kecanduan adalah orang yang lari dari kondisi yang tidak dia inginkan saat itu. Agan aganwati pasti lebih paham kelanjutannya bagaimana. Sepertinya sudah jelas cerita tikus di atas.

Ilustrasi kecanduan game | Google Images
Tapi bagaimana dengan kecanduan yang lainnya, misalkan game, onani, minuman keras, atau kecanduan lainnya?
Quote:
Professor Alexander meneliti perilaku tikus dengan dua kondisi yang berbeda. Kondisi pertama, seekor tikus dimasukkan kandang dengan makanan dan diberi dua minuman. Minuman pertama diberikan air mineral biasa, minuman satunya diberikan zat adiktif semacam heroin atau kokain. Apa yang terjadi? Tikus ini meminum minuman yang memiliki zat adiktif sampai akhirnya mati.
Kondisi kedua, profesor Alexander membaut sangkar surga bagi tikus. Dia memasukkan banyak tikus (intinya tidak satu). Tikus dalam sangkar ini memiliki fasilitas yang lengkap. Ada lorongnya, ada tanahnya, intinya surga tikus lah. Tikus bisa kimpoi sepuasnya, bermain sepuasnya, makan sepuasnya. Dan, di dalam sangkar itu diberikan dua jenis minuman, seperti halnya kondisi pertama. Dan ternyata tidak ada tikus yang meminum minuman dengan zat adiktif. Tikus sehat dan bahagia semua.

Professor Alexander meneliti perilaku tikus dengan dua kondisi yang berbeda. Kondisi pertama, seekor tikus dimasukkan kandang dengan makanan dan diberi dua minuman. Minuman pertama diberikan air mineral biasa, minuman satunya diberikan zat adiktif semacam heroin atau kokain. Apa yang terjadi? Tikus ini meminum minuman yang memiliki zat adiktif sampai akhirnya mati.
Kondisi kedua, profesor Alexander membaut sangkar surga bagi tikus. Dia memasukkan banyak tikus (intinya tidak satu). Tikus dalam sangkar ini memiliki fasilitas yang lengkap. Ada lorongnya, ada tanahnya, intinya surga tikus lah. Tikus bisa kimpoi sepuasnya, bermain sepuasnya, makan sepuasnya. Dan, di dalam sangkar itu diberikan dua jenis minuman, seperti halnya kondisi pertama. Dan ternyata tidak ada tikus yang meminum minuman dengan zat adiktif. Tikus sehat dan bahagia semua.
Dari sini aku belajar bahwa, seseorang yang kecanduan adalah orang yang lari dari kondisi yang tidak dia inginkan saat itu. Agan aganwati pasti lebih paham kelanjutannya bagaimana. Sepertinya sudah jelas cerita tikus di atas.
--
Sekian dan terimakasih sudah membaca trit siangku.
Sehat dan bahagia selalu.
Sumber terlampir & sebagian opri.
Sekian dan terimakasih sudah membaca trit siangku.
Sehat dan bahagia selalu.

Sumber terlampir & sebagian opri.