powerpunkAvatar border
TS
powerpunk
Bisnis NFT = Bisnis Monyet?

Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.
emoticon-Nyepi




Beberapa waktu belakangan, heboh seseorang bernama Gozhali yang mendapat durian runtuh senilai milyaran rupiah dari hasilnya menjual foto selfie dirinya. Foto selfie seorang biasa (bukan publik figur) dan berwajah pas - pasan yang secara nalar tak punya nilai ini nyatanya laku hingga milyaran rupiah. Banyak orang kaget dan akhirnya menjadi latah, ikut - ikutan selfie lalu mengunggahnya di platform jual beli NFT, berharap mendapat durian runtuh layaknya yang dialami Gozhali. Tapi mungkinkah?



Dari kaca mata ane sebagai orang awam, kejadian Gozhali ini layaknya kejadian beberapa tahun ke belakang saat batu akik yang awalnya tak berharga lalu harganya melesat dan akhirnya diburu untuk diperjualbelikan. Begitu juga tanaman janda bolong dan tokek yang awalnya hanyalah tanaman dan hewan biasa hingga akhirnya menjadi primadona. Lalu, ketiganya kembali menjadi komoditas yang tak berharga lagi. Kalau boleh ane analogikan, bisnis semacam ini, termasuk bisnis NFT adalah skema bisnis monyet atau MONKEY BUSINESS.

*****

Alkisah, di sebuah desa terpencil, hiduplah ribuan ekor monyet di hutan liar. Penduduk desa tak tertarik pada monyet, karena bagi mereka monyet adalah hewan yang tidak ada gunanya. Jadi mereka membiarkan monyet-monyet tersebut berkeliaran di tengah hutan. Hingga suatu hari, datanglah seorang pedagang kaya ke desa tersebut. Dia menemui penduduk desa dan berkata, "Kenapa kalian membiarkan monyet-monyet itu berkeliaran bebas di hutan liar? Apa kalian tidak tahu, monyet bisa laku 50 ribu per ekor jika dijual ke kota?"

Penduduk desa tentu saja kaget mendengar info itu. Monyet ada harganya? Wah... baru tahu nih! Maka penduduk pun segera memburu monyet ke dalam hutan. Mereka menangkapinya, lalu dijual ke pedagang kaya, mendapat bayaran 50 ribu per ekornya. Sepekan berlalu, si pedagang kaya datang lagi dan berkata, "Harga monyet sekarang naik menjadi 100 ribu per ekor!" Para penduduk pun makin semangat untuk menangkapi monyet dan menjualnya ke pedagang kaya. Pekan demi pekan pun berlalu. Harga monyet semakin naik. Dari 100 ribu menjadi 500 ribu, naik lagi jadi 1 juta, lalu 2 juta, 3 juta.... hingga akhirnya Rp 4 juta per ekor.



Para penduduk pun makin bersemangat menangkapi monyet dan menjualnya. Namun lama - kelamaan, akhirnya "stok" monyet di hutan pun habis. Para penduduk jadi kebingungan, terutama karena si pedagang kaya menginformasikan bahwa harga monyet makin mahal hingga menyentuh angkaaRp 5 juta per ekornya.

"Silahkan kalian cari monyet ke hutan lain. Kan lumayan, harganya sekarang 5 juta," ujar si pedagang. "Oh ya, saya besok mau pergi ke luar kota. Nanti kalau saya balik, semoga sudah ada monyet yang bisa saya beli dari kalian. Rp 5 juta per ekor!!" Lalu si pedagang pun pergi. Setelah itu, seorang asistennya mendatangi para penduduk dan berkata, "Saya punya banyak stok monyet nih. Coba kalian beli. Harganya Rp 3 juta per ekor. Nanti kalau bos saya balik ke sini, kalian jual 5 juta. Kan lumayan, untung 2 juta per ekor." Para penduduk sangat tergiur mendengar ucapan itu. Mereka pun ramai-ramai membeli monyet dari si asisten.

Yang punya uang tentu bisa langsung membelinya. Yang tidak punya uang, mereka terpaksa jual tanah, jual kendaraan, bahkan jual rumah, agar bisa membeli monyet-monyet tersebut, berharap dari hasil jualan harta bendanya ini nanti akan mendapat untung lebih banyak. Dalam waktu singkat, monyet-monyet tersebut pun ludes terjual.



Setelah itu, si asisten pergi, tak pernah kembali lagi. Si pedagang kaya pun tidak pernah kelihatan batang hidungnya. Maka para penduduk pun menangis darah. Sebab, mereka kini memiliki banyak "stok" monyet, tapi tidak bisa di apa- apakan. Mau dijual pun, tidak ada yang beli. Monyet kembali menjadi hewan yang tidak ada harganya, sama seperti sedia kala.

****



Nah, inilah gambaran untuk bisnis NFT. Ini juga gambaran untuk bisnis batu akik, bisnis pohon janda bolong, dan sebagainya, atau bisnis-bisnis sejenis yang dulu sempat booming, yang sudah ane bahas diawal tadi.

Benda yang sebenarnya "tidak berharga", tapi bisa terjual dengan harga jutaan hingga miliaran. Lha kok bisa? Ya, karena ada "aktor" yang menjalankan strategi "bisnis monyet" ini. Banyak pengamat yang mengatakan bahwa foto-foto selfie Gozhali yang laku sampai miliaran rupiah itu cuman settingan belaka. Tujuannya supaya masyarakat beramai-ramai membeli NFT. Dan tanpa sadar, mereka terjebak pada permainan "bisnis monyet" ini. Mereka berivestasi pada barang yang sebenarnya "tidak ada harganya" hanya karena tergiur oleh keuntungan yang sudah ada di angan - angan.

Sekali lagi, tanpa bermaksud menganggap NFT sebagai sebuah hal yang negatif, tetapi hanya sekedar mengingatkan saja. Bahwa, NFT itu bukan sebagai sebuah investasi yang menjanjikan. Layaknya aset crypto lain yang bisa naik "to the moon", tapi juga bisa juga dalam sekejap terhempas. NFT cocok buat Gansis yang memang punya selera seni yang tinggi, tentu di sertai dengan kantong yang tebal pula.

Thread ini untuk meramaikan
Forum NFT Indonesia








Disclaimer : Asli tulisan TS
Referensi : Inidan Ini
Sumur Gambar : Terlampir






YohanChan~Avatar border
exPeRienceAvatar border
jokoariyantoAvatar border
jokoariyanto dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2.4K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Komunitas NFT Indonesia
Komunitas NFT Indonesia
784Thread2.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.