Seakan tidak belajar dari kesalahan orang lain, oknum guru ngaji kembali cabuli muridnya. Padahal kasus guru ngaji cabul yaitu herry wirawan, masih segar di ingatan kita. Kasus cabul guru ngaji kepada muridnya dan kini terjadi lagi, seakan gak menimbulkan efek pembelajaran pada orang lain. Apakah sebenarnya hukuman yang diberikan kepada pelaku pencabulan ini tidak begitu menakutkan masyarakat kita?

Kita kesampingkan itu dulu dan melihat kasus yang baru saja terjadi ini. Jadi kasus ini terjadi di Tarakan pada 1 Januari 2022. AR bukan hanya seorang guru ngaji, tetapi ia adalah seorang guru honorer di salah satu sekolah swasta di Tarakan. Sungguh membagongkan ketika seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan seperti itu, justru melakukan perbuatan tak terpuji ke anak-anak yang menjadi muridnya.



Kedoknya pun sungguh tak terduga. Ia mengajak 5 orang muridnya untuk nonton bareng (nobar) bola, setelah semua kumpul selanjutnya satu per satu dipanggilnya bergantian ke toilet. Nah di toliet inilah pelaku melakukan tindak asusila kepada para korbannya satu per satu. gila!

Namun berbeda dengan kasus herry wirawan, kasus AR ini dilakukan kepada murid laki-laki. Sehingga tidak ada dampak kehamilan. Meski begitu ane yakin semua korban mengalami trauma, dan bahayanya ada efek psikis yang seperti dikatakan KPAI, bahwa 70 % koban pelecehan seksual akan jadi pelaku nantinya. Kan bahaya banget kalau sampai itu terjadi.



Ibaratnya penyakit yang menular lah pelecehan seksual terhadap anak laki-laki ini. Karena korban yang dilecehkan nanti pas udah dewasa kebanyakan akan melecehkan juga. Kalau gak jadi pelaku, minimal trauma yang ditimbulkan akan berdampak pada masa depannya. Kecuali psikologis nya dapat diperbaiki. Jangan-jangan AR ini dulunya juga jadi korban pelecehan seksual? ah bisa jadi sih.

Karena perbuatannya AR yang terbukti melakukan tindak asusila akan dijerat dengan pasal perlindungan anak, dengan ancaman maksimal pidana penjara 15 tahun. Kok beda sama hukuman herry wirawan? yaiyalah dia kan mencabuli santri perempuan sampai hamil dan beranak. Kalau AR kan yang dilecehkan murid laki-laki yang gak sampai hamil dan beranak ya jelas beda lah.

Oke segitu dulu untuk thread ane kali ini, thread ini sifatnya entertainment yang bersumber dari keresahan ane di sosial media ya gan. Kalau kurang informatif ya tolong dimaklumi. Kalau menyinggung ya mohon maaf. Terimakasih udah baca, jumpa lagi di thread ane selanjutnya.

Referensi: Opini pribadi & 1dan 2
Sumber gambar: Tertera
@abdulqadirz©2022