vizum78Avatar border
TS
vizum78
Sistem Khilafah Dan Pertanyaan Ane. Part 2
Quote:


Melanjutkan trit ane sebelumnya mengenai sistem khilafah...emoticon-Cool

Kemarin ane hanya membahas kulit luarnya saja dan mempertanyakan mekanisme memilih calon pemimpin di sistem pemerintahan khilafah...emoticon-Cool

Now....

Ane ajak para kaskusers tuk melihat lebih dalam dan lebih banyak berdiskusi atas kritisi ane tentang sistem khilafah ini.

Sebagai catatan...

Ane muslim dan ane sudah survey di beberapa video you tube tausiah tentang khilafah dan beberapa tausiah perkara aturan hukum islam yg mungkin terkesan tidak nyambung tapi mempunyai benang merah akan pandangan kita terhadap sistem khilafah ini.emoticon-cystg

Sejarah mencatat setiap perebutan kekuasaan dan wilayah maka hampir 90% pasti terjadi yang namanya perang secara fisik.
Perang fisik yang mengakibatkan ribuan nyawa melayang dan kerusakan-kerusakan yang mengikutinya.
Biasanya perang tersebut terjadi antar suku yang berdiam di satu wilayah dan pencaplokan oleh kelompok wilayah lain.
Tujuan utamanya pasti ingin berkuasa atau memperluas daerah kekuasaan terhadap kelompok lain.

Lalu mereka kebanyakan membawa peradaban baru tuk merubah peradaban yang ada di wilayah yang telah mereka kuasai.
Mungkin ada sebagian kecil yang hanya ingin menguasai tanpa melakukan perubahan peradaban wilayah yang di taklukan.

Bila..

Bila loh yaaa...

Sistem ini di tegakan di Indonesia.

Bagaimana dengan peradaban yang sekarang.
Dimana terdiri dari ragam suku,budaya dan agama.
Ragam budaya di masyarakat yang sudah terbentuk dan mengeras pula di masyarakat selama puluhan tahun.

Apakah mau merubahnya sesuai syariat Islam atau membiarkan apa adanya...?

Kalau membiarkan saja jelas membuat sistem ini jadi absurd.
Kalau mau merubahnya secara perlahan, butuh waktu yang panjang dan melalui jalan yang sangat terjal.
Indonesia bukan negara macam timur tengah yang peradabannya dari jaman ke jaman hampir serupa kulturnya.
Hanya perbedaan pola pikir tentang satu agama yang masih terus menggerogoti kedamaian di beberapa negara timur tengah.
Salah satu contoh yaitu kaum sunni dan syiah.
Sama-sama satu agama tapi berbeda cara memandang ajaran agama tersebut.

Lalu bagaimana dengan Indonesia...?

Indonesia mempunyai kultur budaya, masyarakatnya mempunyai aneka ragam budaya secara turun temurun, bahkan masih banyak budaya yang bertentangan dengan syariat Islam itu sendiri.

Contohnya sesajen dan seni membuat patung.

Mampukah di atasi dengan jalan damai tanpa kekerasan...?

Kalau pun memakai kekerasan maka sistem ini perlahan menjadi sistem diktator.
Dimana kekerasan dan pemaksaan di lakukan oleh pemerintah yang berkuasa.
Apalagi ini jaman informasi mengalir deras dengan di tunjang kecanggihan alat-alat pendukung mobile individualnya.
Prilaku tak elok pasti akan di sorot oleh publik.
Akhirnya akan menambah persoalan.

Belum lagi bicara yang namanya hak azasi manusia.
Semuanya akan menjadi konflik di banyak lini masyarakat.

Sanggupkah sistem khilafah ini menyelesaikan masalah tanpa masalah baru.emoticon-Ngakak

Ane pribadi pesimis...emoticon-Cool

Lah di sistem demokrasi yang sekarang ini saja masih sering terjadi pelanggaran HAM dan di sorot dunia.
Lalu ingin membuat peradaban baru tanpa konflik.

Come on....emoticon-Cape deeehh



Mari kita melihat sisi terdalam dan mempertanyakannya.

Sudah lazimnya setiap negara di dunia mempunyai aturan alias undang-undang tuk mengatur roda pemerintahan dan kehidupan sosial rakyatnya.

Di Indonesia aturan tersebut termaktubkan di UUD 1945 beserta butir-butirnya sebagai patokan dasar membuat undang-undang di bawahnya.
Pancasila menjadi kitab besar dan utamanya.
Semua wajib berkaitan satu sama lain.

Bila ini akan dirubah dan jelas pasti di rubah karena yang di usung dalam sistem khilafah semua mau di kembalikan ke Al Quran dan hadits agama Islam.

Seperti yang diketahui secara umum bahwa umat Islam itu terbagi dari banyak golongan dan semuanya merasa syariat Islam yang mereka jalani adalah yang benar.

Lalu bagaimana orang-orang di pemerintahan ini mengakomodir banyaknya golongan di Islam itu sendiri...?

Contoh saja yaaa....

Maulid Nabi....

Perayaan ini di Indonesia bahkan di beri keistimewaan dengan menjadi hari libur nasional.
Namun di sisi lain yang mereka mengaku dari golongan yang sama malah menentangnya.

Lalu bagaimana mencari solusi terbaik dari masalah ini...?

Bila bicara acara keagamaan terutama agama Islam merupakan hal yang sensitif sekali.
Bila salah melangkah akan menimbulkan gejolak besar di masyarakat.

Jadi mampukah orang-orang yang duduk di pemerintahan tersebut menyelesaikan masalah ini tanpa menyakiti kedua belah pihak...?

Kemudian hal yang lainnya...!

Bila ingin menerapkan syariat Islam maka pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana mengelola syariat Islam itu sendiri.

Sudahkah orang-orang yang duduk di pemerintahan tersebut mempunyai ilmu agama yang di akui(katakanlah hebat) oleh banyak golongan umat muslim...?

Ini jadi masalah tersendiri....

Karena jaman Baginda Rasul dulu, segala perbedaan di selesaikan oleh Beliau.
Karena Beliau sosok sentral ajaran Islam itu sendiri.
Tidak ada keraguan akan keilmuaan yang Beliau punya karena memang berdasarkan Wahyu Allah langsung.
Makanya golongan umat muslim jaman Beliau masih satu golongan saja.

Kini golongan tersebut banyak jumlahnya.
Jelas perbedaan mutlak ada.

Contoh saja mazhab yang di jadikan panduan banyak golongan.


Mazhab sendiri terbagi lagi.
Ada mazhab fiqih,mazhab akidah dan mazhab tasawuf.
Mazhab fiqih jelas merunut 4 mazhab yang berlaku hingga sekarang di Indonesia.
Adapula golongan lain yang tidak menggunakan mazhab.
Mereka berpedoman dengan Al Quran dan Hadits saja.

Kemudian bila bicara aturan negara alias undang-undang maka undang-undang tersebut sebisa mungkin tidak multitafsir.
Harusnya tegak lurus.
Berbeda di ranah keimanan setiap pemeluk agama itu sendiri.
Masih bisa mengikuti yang mana yang sesuai dengan katakanlah atau misalkan dengan 4 mazhab yang ada.
Namun hal tersebut tidak bisa di tempatkan di aturan bernegara.
Aturan negara tidak boleh flexible.
Dilarang atau di perbolehkan harus jelas.

Apalagi bila ke ranah undang-undang pidana.
Maka aturannya harus jelas.
Hitam adalah hitam.
Putih adalah putih.

Sanggupkah orang-orang di pemerintahan tersebut mengatasi ini....?

Taruhlah di kembalikan ke Al Quran dan hadits.
Soal Al Quran sudah tak terbantahkan.
Yang menjadi masalah ada di haditsnya.
Quote:


Begitu banyak banyak jumlah hadits dan begitu banyak pula hadits yang di anggap palsu.
Quote:


Pertanyaannya, Butuh berapa lama mengurai hadits-hadits tersebut hingga menjadi undang-undang dasar sesuai syariat Islam.

Ini berbicara tata hukum negara alias Anggaran Dasar Rumah Tangga alias ADRT nya sebuah bangsa.

Lalu sampai kapan rakyat menunggu hingga semua ini terbenahi hingga kira-kira 80% lah dulu?.

Kapan bangsa dan rakyatnya di urus secara optimal karena masih sibuk merumuskan dan mengakomodir segala hal yang sesuai syariat Islam dan di amini oleh banyak golongan Islam di Indonesia.....?

Sekali ane katakan bahwa trit ini bukan ingin meremehkan sistem khilafah itu sendiri.

Ane hanya ingin semuanya jelas saja, Bagaimana keruwetan membangun sebuah peradaban bangsa yang baru dan ribetnya membuat undang-undang dasar bernegara.

Bagi yang kagum akan sistem ini maka trit ane mengajak berpola pikir kritis akan hal-hal ke depannya membangun sistem ini.
Sistem ini memang kelak dalam ajaran Islam akan terjadi di akhir jaman.
Namun kita sama-sama tau bahwa akhir jaman itu rahasia sang pencipta dan hanya sang pencipta yang tau kemudian menciptakan jalan ke arah tersebut.
Manusia tidak satu pun tau kapan akhir jaman.

Makanya ane ajak sedikit berpikir kritis dan tidak menelan mentah-mentah hasil pemikiran segilintir orang yang mengatakan bahwa mereka akan mengusung sistem khilafah dan membawa kesejahteraan bagi rakyat Indonesia dan kaum muslim pada umumnya di bumi Indonesia yang sudah aman dan damai ini.

Serba serbi pertanyaan ane lontarkan bukan tuk menghina tapi memang pertanyaan-pertanyaan ini adalah pertanyaan lazimnya manusia yang tidak mengetahui jelas bentuk kinerjanya.

Jangan terbuai jargon indah tapi tidak memahami isi jargon tersebut secara implisitnya.
Lihat sosok-sosok penggagasnya.
Mampukah menjadi maestro hebat mengatur perubahan ini.
Jangan terjebak impian indah tapi faktualnya tidak semudah yang di bayangkan bahkan sangat sulit.
Kecuali Allah yang berkehendak.
Akan tetapi pastinya di mulai dengan proses panjang hingga kelak akan lahir seorang Imam Mahdi sebagai Khalifah terakhir di muka bumi.

Tidak ada yang namanya kesejahteraan instan bagi manusia.
Semuanya harus berkerja giat,berdoa dan Allah mengabulkannya.
Point terakhir adalah point yang sulit di deteksi kepastiaannya.
Karena benar menurut manusia belum tentu benar menurut Allah.

Akhir kata...

Mari jadi manusia yang cepat bersyukur atas kenikmatan segala hal yang telah di berikan NYA.
Termasuk negara Indonesia yang sangat mungkin banyak di beri kenikmatan oleh Allah.

Mohon maap bila ada tulisan ane yang kurang.
Ane hanya berusaha berbicara di permukaannya saja, tidak berani lebih dalam dan panjang membahasnya.

Mohon kita tidak ber SARA ria...

Kita berdiskusi dengan pemahaman umum saja.
Berdiskusi bagaimana dan mampukah sistem ini membuat kesejahteraan yang selama ini di narasikan sekelompok orang.emoticon-No Sara Pleaseemoticon-No Sara Pleaseemoticon-No Sara Pleaseemoticon-No Sara Please

emoticon-Maaf Aganemoticon-Maaf Aganemoticon-Maaf Agan


part 1

tambahan wawasan dari kaskusers lain emoticon-Hansip

khilafah
Diubah oleh vizum78 25-01-2022 09:32
grenademan24Avatar border
Shine.PLoRnTAvatar border
aripmaulanaAvatar border
aripmaulana dan 9 lainnya memberi reputasi
10
3.2K
37
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.