Sampai sekarang kehidupan kita masih di bayangin oleh Covid-19, walaupun sudah berjalan setahun lebih covid-19 masih tetap ada. Bahkan kita juga masih belum tahu tentang dampak sesunnguhnya dari covid-19 setelah kita terinfeksi, yang kita ketahui saat ini hanya dampak yang tampak saja. Belakangan muncul sebuah fakta baru mengenai dampak dari covid-19, dimana fenomena ini di sebut sebagai "Covid Dick". Dari namanya sendiri sudah jelas kan, apa itu "Covid Dick".

Sebutan Covid Dick muncul setelah ada temuan, dampak setelah seseorang terinfeksi covid-19. Dimana dampaknya itu bisa memengaruhi disfungsi seksual, dan ini bisa terjadi baik pria ataupun wanita. Pada sebuah acara podcast berjudul How to Do It dari Slate Run, ada seorang nara sumber yang mengalami fenomena Covid Dick. Sumbernya ini seorang laki-laki berusia 30 tahun, dan dia sebagai orang yang aktif dalam kehidupan seksual. Pria ini terinfeksi covid-19 pada July tahun 2021, setelah sembuh pria ini merasakan disfungsi ereksi. Dampak dari covid-19 terhadap disfungsi ereksi yang di alami pria ini benar-benar terlihat nyata, karena sang pria ini mengatakan jika kemaluannya mengalami pengecilan sebesar 1.5 inches, jika dalam centimeter sekitar 3,81 cm. Ini bukan angka yang kecil, dengan tiba-tiba kemaluan mengecil hampir 4cm itu sangat berpengaruh sekali unruk kehidupan seksual dan rasa percaya diri.


Di podcast yang sama, ada wawancara dengan ahli urologi. Mereka membenarkan adanya hubungan antara dampak setelah terjadinya infeksi covid-19 dengan disfungsi ereksi atau seksual. Dari sebuah studi yang dilakukan pada November 2021, mengatakan bahwa pria setelah terinfeksi covid-19 tiga kali lebih besar mengalami disfungsi ereksi dari pada mereka yang tidak terinfeksi virus covid-19. Dari studi lain mengatakan angka yang lebih besar, bisa mencapai enam kali, paling tidak presentasinya 20% akan mengalami disfungsi ereksi maupun seksual. Bagi mereka yang mengalami long covid juga mengalami hal yang sama, termasuk perempuan.

Teori yang muncul kenapa disfungsi ereksi atau seksual bisa terjadi setelah seseorang terinfeksi virus covid-19. Sangat mungkin saat seseorang terinfeksi virus covid-19, si virus bisa meginfeksi area kemaluan, dan meginfeksi jaringan sekitar kemaluan. Infeksi yang terjadi di jaringan sekitar kemaluan ini, akhirnya merusak pembuluh darah yang ada. Bisa juga setelah terjadinya infeksi virus covid-19, immun tubuh menyerang tubuh kita dengan mengakibatkan inflamasi. Orang dengan penyakit bawaan seperti diabetes tipe-2 kemungkinan lebih besar akan mengalami kerusakan di pembuluh darah.

Dari angka yang ada, hanya sebagian kecil pria yang mengalami disfungsi ereksi setelah terkena covid-19, hanya 5% dari kasus infeksi covid-19 yang terjadi pada pria. Jika memang mengalami disfungsi ereksi atau seksual setelah terinfeksi covid-19, masih ada langkah penyembuhannya. Mulai dari obat-obatan seperti Viagra, ataupun terapi yang bisa dilakukan.

Tetapi setelah tahu fakta ini, takut juga kan kalau kena covid-19. Sudah saat sakit efeknya kemana-mana, eh... setelah sembuh masih bertemu ginian. Makanya lebih baik berjaga-jaga agar terhindar dari virus covid-19.