Chelsie.MonicaAvatar border
TS
Chelsie.Monica
Omicron Meledak, IHSG Ambruk! Ini Sektor yang Terdampak Parah

[color=rgba(0, 0, 0, 0.8)]Foto: Market Focus: Covid-19 Omicron Jadi Pemberat Bursa Saham (CNBC Indonesia TV)[/color]



Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles lebih dari 1% dan keluar dari level psikologis 6.600.

Pada 11.15 WIB, IHSG anjlok 1,40% dan berada di level 6.551. Bursa saham kawasan Asia cenderung bergerak variatif hingga perdagangan siang ini.

Dari dalam negeri sentimen negatif datang dari kasus Covid-19 yang terus memburuk. Jika hingga akhir tahun lalu kasus infeksi harian Covid-19 masih konsisten di bawah 500, kini jumlah kasus sudah kembali tembus 1.000 per hari.

Kenaikan kasus infeksi Covid-19 juga dikaitkan dengan penyebaran varian baru jenis Omicron yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan akhir tahun lalu.

Kasus pertama Omicron di Indonesia dilaporkan pada pertengahan bulan Desember lalu. Jumlah kasus Covid-19 Omicron di Tanah Air setiap harinya bertambah semakin banyak.

Para ahli termasuk pemerintah memperkirakan puncak kasus Covid-19 Omicron di dalam negeri akan terjadi pada awal bulan Februari.

"Dari hasil pengamatan terhadap pengalaman negara lain puncak varian Omicron mencapai puncak dalam kisaran waktu 40 hari, lebih cepat dari varian Delta. Untuk kasus Indonesia, kita perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada bulan awal Februari. Sebagian besar kasus yang terjadi diperkirakan akan bergejala ringan. Sehingga nanti strateginya juga akan berbeda dengan varian Delta," ujar Koordinator PPKM Jawa Bali Luhut Binsar Pandjaitan.

Adanya kenaikan kasus mau tak mau membuat pemerintah kembali harus menarik rem darurat. PPKM tidak hanya diperpanjang. Namun di beberapa kasus kembali ditingkatkan keketatannya.

Hal ini tentu akan berdampak pada pemulihan ekonomi domestik jika terus berlarut-larut dan tidak terkontrol. Apalagi situasinya di tengah rencana the Fed untuk menaikkan suku bunga acuannya.

Di saat Covid-19 kembali merebak maka sektor jasa seperti pariwisata, perhotelan, properti, manufaktur hingga ritel akan terdampak negatif karena sangat tergantung pada tingkat mobilitas.

Kasus Covid yang meledak juga memungkinkan pemerintah terpaksa menarik kembali rem darurat PPKM yang tentunya akan berdampak serius terhadap sektor-sektor ini terutama sektor properti yang banyak mengoperasikan pusat perbelanjaan alias mol yang bisa dipastikan kembali sepi.

Hingga penutupan sesi pertama, semua indeks sektoral IHSG mengalami pelemahan. Koreksi terbesar dialami oleh indeks sektoral Teknologi dan Transportasi yang masing-masing ambles 3,75% dan 2,07%.

Sedangkan koreksi yang paling tipis dialami oleh indeks sektoral konsumer non-siklikal dan energi yang keduanya turun 0,91%.

Kenaikan kasus Covid-19 baik domestic maupun global dikhawatirkan akan membuat rantai pasok global sulit pulih sehingga bisa mendorong harga komoditas untuk naik sehingga koreksi pada indeks sektoral energi cukup minim.



Sumber
gmc.yukonAvatar border
jerryreality513Avatar border
kelayanAvatar border
kelayan dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.7KThread40.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.