Aksi premanisme pengancaman untuk menghentikan paksa sopir truk tangki Crude Palm Oil (CPO) di Jalan Lintas Sumatera Kabupaten Batubara kembali terjadi. Para sopir dipaksa untuk mengeluarkan sebagian dari muatan (biasa disebut ‘kencing’-red) di salah satu gudang di sana. Aksi itu pun terekam kamera dan viral di media sosial.

Informasi diperoleh Metro24jam.com, aksi tersebut terjadi di Desa Laut Tador, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara, Selasa (11/1/2022).

Dalam rekaman video tersebut, terlihat jelas 2 pria mengancam seorang sopir karena tidak mau membelokkan truk CPO yang dikemudikannya ke dalam gudang.

“Kau ku foto kau ya, kaya nggak lewat lintas sini aja kau. Kalau apa kau berhenti jangan kau kencang-kencang. Sengaja kau jalan dari sana kencang kau kan. Yang lain bisa berhenti, kenapa kau enggak mau berhenti,” sergah pria yang diduga preman, dalam video berdurasi 20.49 detik terbut.

Seorang pria yang ada dalam kabin truk yang diduga merekam aksi preman tersebut lalu menjawab, ‘Ada mobil, kalau aku berhenti ketabrak. Dia main masuk aja’.

Sadar dengan kamera Hendphone yang terlihat digenggaman seorang penumpang truk, preman tersebut bergegas pergi dan mengancam sopir truk untuk berhati-hati bila melintas di Kabupaten Batubara.

“Awas kau ya, hati-hati kau. Ku tandai kau,” ujar preman tersebut sembari meninggalkan truk.

“Tolonglah, enggak bisa diambil ini ketua. Aku juga mau duit, tapi ini enggak bisa,” kata sopir.

Meskipun sudah memohon, mobil truk tetap tidak diberikan jalan dan dipaksa untuk masuk ke dalam gudang diduga untuk mengeluarkan isi tangki dengan istilah ‘kencing’.

“Gak bisa bang, aku minta tolong kali gak bisa bang,” kata supir.

Dalam video juga terlihat dari kejauhan, seorang rekan preman lainnya juga memberhentikan truk tangki warna kuning dan memaksa berhenti. Namun, lantaran diberi kode tidak berisi muatan, truk tersebut diberi izin jalan.

Terkait hal itu sejumlah warga yang ditanyai menyebutkan salah satu pemicu maraknya pencurian CPO ilegal juga dipengaruhi kehadiran oknum nakal maupun pabrik sawit tanpa kebun. Pabrik ini menjadi ‘tempat pencucian’.

“Logikanya bagaimana pabrik bisa berjalan kalau tidak punya kebun pasokan buah. Apalagi di saat ini harga buah sawit saat ini lagi melambung tinggi,” katanya saat ditemui di simpang empat Limapuluh – Jalinsum Medan-Kisaran, Kamis (13/1/2022), siang.

Ia menambahkan, bahwa rata-rata satu drum berisi 100-200 liter. Jika dihitung kerugian dari kegiatan CPO ‘kencing’ tersebut bisa mencapai Rp1 miliar per hari, kalau dibayar Rp1 juta per drum kepada supir nakal.

“Kegiatan ilegal ini juga memanfaatkan toleransi nilai susut dari jual beli CPO. Jadi, kalau muatan CPO berkurang sekitar 3 persen masih dimungkinkan. Celah inilah yang dimanfaatkan sindikat tesebut. Idealnya, tangki truk pengangkut CPO bagus tidak ada nilai susut,” ketusnya.

Ketika ditanya terkait penindakan, selama ini, pria yang minta identitas tidak disebutkan mengatakan, yang ditangkap itu masih level kroco alias pesuruh.

“Usul ku tangkaplah ‘big bos’ nya! siapa ‘big bos’ nya. Ya, aparatlah paling tahu. Tidak mungkin mereka tidak tahu,” katanya berlalu memacu sepeda motornya.

Sayang Kapolres Batubara AKBP H Ikhwan Lubis ketika dikonfirmasi melalui Aplikasi Whast App, aksi premanisme pengancaman dan menghentikan paksa sopir truk tangki di (Jalinsum) Batubara tersebut, hingga saat ini belum bersedia memberikan penjelasan.

Sebelumnya beredar satu rekaman video yang memperlihatkan sejumlah pria menghentikan secara paksa truk tangki CPO yang melintas di Jalan Lintas Sumatera, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara.

Dalam rekaman terlihat, awalnya seorang pria menghadang truk CPO berwarna hijau tua. Beberapa saat kemudian, seorang pria lain membawa kayu ikut menghadang, diduga karena sopir truk tak mau berbelok ke arah salah satu gudang di sana.

Sat Reskrim Polres Batubara kemudian meringkus para pelaku setelah video tersebut viral di media sosial. (*)

https://news.metro24jam.com/read/2022/01/14/111814/lagi-preman-paksa-sopir-truk-tangki-cpo-kencing-warga-tangkaplah-big-boss-nya/amp



well, ini salah satu UMKM klasik khas ummat sumut, dan bukan hanya sebatas minyak CPO, tapi juga hasil bumi lain

sumut bukan hanya asal pengusaha2 "sukses" bidang jasa seperti first travel,dll, tapi juga pengusaha2 pabrik siluman

sering baca "kisah pengusaha sukses asal sumut", "Kisah pengusaha putera daerah sumut yang sukses di ibukota", dan berbagai judul kalimat bunga pengharum WC di berbagai majalah ekonomi maupun majalah rohani ?

kalau di majalah ekonomi, ditekankan pengusaha putera daerah sumut sukses karena kerja keras dan kepiawaian bisnis, kalau di majalah ontak wal fantat, ditekankan kerja keras dan rajin ketuk2 jidat keras ke ubin

Sayangnya kesuksesan mereka bukan karena kepiawaian bisnis maupun bantuan ajaib muzizat, tapi karena pabrik2 mereka tidak pernah beli bahan baku sama sekali, cukup suruh preman todong sopir truk yang bawa bahan baku alias modal dengkul dan parang

dan ini didukung oleh tradisi polkep dalam menahan hanya preman lapangan, tapi tidak pernah diusut aliran dana maupun produknya,ketua ranting,dkk aman sentosa, persis seperti premanisme parkir dan jizzyah yg terus berlangsung hingga kini di medan,tanpa jeda istirahat sedikitpun,dilakonin oleh mujahid palak dari kampung badur dan kampung aur lingkungan 4 sampai hari ini tahun 2022,terimakasih polkep medan

dulu tahun 2010 an pernah ada tuh serial online di youtube/vimeo ? dgn topic dark trades, pernah dibahas kalau dark trade khas south east asian scums,perlu koordinasi antara polkep, ketua ranting, tokoh agama/ulama/masyarakat/pemuda/dst

omzet sehari para mujahidin palak truk ini ga maen2 lae, cukup untuk bahan baku produksi minimal 2 pabrik siluman

dan yang mengagumkan, beberapa pabrik siluman ini kebanyakan berbadan hukum CV dan terdaftar sebagai penerima subsidi pemprov sumut

Kali Deli Medan adalah Kali Jodo nya Jakut,dari sabu,preman,perek, ulama, semua ADAK! LENGKAP KAP KAP