riandyogaAvatar border
TS
riandyoga
Mengapa Ottoman Menyerang Konstantinopel? Sehingga Membuat Indonesia Terjajah
Quote:


Hai GanSis! Kita belajar tipis-tipis tentang sejarah yuk. Kali ini tentang Turki Usmani. Sebuah Dinasti Islam yang lokasinya sebenarnya jauh dari Nusantara kala itu. Namun ternyata tindak-tanduk mereka mempengaruhi kehidupan di Tanah Air.

Harus diakui perjuangan Turki Usmani meruntuhkan Konstantinopel merupakan aksi yang sangat heroik. Hingga akhirnya saya tahu bahwa keruntuhan Kekaisaran Bizantium itulah yang menghantar bangsa Eropa menjajah bangsa Indonesia.

Rasanya itu ada bangga dan sedih. Tapi bagaimanapun ini semua bagian dari sejarah peradaban manusia. Tentunya harus kita jadikan pelajaran di masa sekarang.

Saya pernah berandai, andai semua (diatas) tadi tidak pernah terjadi. Indonesia barangkali tidak pernah dijajah dan apa jadinya sekarang dengan negeri ini?

Awalnya saya juga bertanya-tanya. Mengapa Ottoman merebut Konstantinopel?Kenapa kota itu diperebutkan?

Penelusuran dimulai dengan bertanya ke Google, yang nantinya sumbernya disertakan di akhir postingan ini. (Beginilah kehidupan netizen yg sumber pengetahuannya bergantung pada Google 😔)

Mengapa Konstantinopel diperebutkan?

Jelas diperebutkan. Karena kota tersebut sangat strategis bagi perdagangan Asia-Eropa. Tidak perlu dijelaskan panjang lebar. Singkatnya ini sama halnya kita lagi bahas mengapa Nusantara diperebutkan bangsa Eropa hingga Jepang? Nah itu, paham kan. Wilayah tersebut primadona banget lah intinya.

Mengapa Turki Usmani merebut Konstantinopel?

Andai saya diberi kuasa menghubungi Sultan Mehmed II pada zamannya, saya ingin sampaikan agar beliau berpikir dua kali rencana serangan ke kekaisaran Byzantium tersebut. Agar mempertimbangkan juga dampaknya ke Nusantara.

Hehehe.. tapi gak mungkin juga ya. Karena Turki Usmani juga punya alasan kuat untuk memperebutkan wilayah yang kini bernama Istanbul itu. Fans Liverpool pasti sangat menyukai tempat tersebut hehehe...

Oke, alasan Turki Usmani ingin menguasai wilayah Konstantinopel, sebagai berikut:

Dinasti Utsmani ingin menguasai kegiatan perdagangan internasional di kawasan Konstantinopel

Muhammad Al Fatih ingin meruntuhkan dominasi Byzantium Romawi Timur di kawasan Timur Tengah

Menegaskan kekuatan pengaruh Islam di dunia Internasional


Tekad pasukan Ottoman sudah jelas. Mereka ingin memperkuat dan memperluas pengaruh kerajaannya di segala lini. Singkat cerita mereka berhasil meraih apa yang mereka inginkan.

Dampak pasca keruntuhan Konstantinopel tersebut. Penjelajah Eropa mengarungi Samudra mencari jalur perdagangan baru, hingga tibalah ke Nusantara.

Quote:


Tentunya mereka (Eropa) ke Nusantara juga bukan tanpa alasan melakukan penjelajahan ke timur, dikira enak apa ngitarin benua Afrika untuk ke Asia. Pasca ibukota Romawi Timur tersebut runtuh membuat kesulitan bangsa Eropa, sebab:

1. Kedudukan perdagangan bangsa Italia di Konstantinopel dihancurkan

2. Daerah Konstantinopel tertutup untuk perdagangan

3. Konstantinopel tidak boleh dijadikan sebagai lintas barang dagangan dari Asia. Kebijakan pemerintah Turki Usmani ini mengancam kehidupan ekonomi bangsa Eropa Barat dan Eropa Timur seperti saat perpindahan bangsa di Eropa akibat serangan pasukan Islam.



Disini timbul pertanyaanku kembali, pasca Konstantinopel sudah dikuasai Ottoman. Lantas mengapa jalur perdagangan Asia-Eropa tidak tetap dibuka?*Ini cuma nanya lho*

Oke GanSis, saya paham pembahasan ini sebenarnya cukup sensitif. Karena mungkin sekali dapat ditarik-tarik ke soal perang Salib, Israel-Palestina hingga Turki yang Sekuler. 

Tapi ya terserah mau dibawa kemana. Yang jelas saya masih berpikir jika Konstantinopel sudah dikuasai Ottoman, kenapa sampai menutup jalur perdagangan? Sehingga semuanya tetap damai. Dimana kala itu Kerajaan Majapahit sudah sangat nyaman menguasai perdagangan di Asia Tenggara.

Dan Turki, selaku yang menguasai wilayah sekarang yang dulunya milik Kekaisaran Bizantium dan Ottoman (yang nyaris menguasai satu dunia). Mengapa Turki kini tidak bisa memanfaatkan kestrategisan wilayahnya seperti layaknya penguasa di masa lalu?


Quote:


Andai-andai yang saya sebutkan diatas tadi disebut juga telaah kontrafaktual sejarah. Telaah histori semacam ini disebut sebagai upaya memproyeksikan sekian kemungkinan yang tidak pernah terjadi, atau seharusnya terjadi, untuk memahami lebih utuh sebuah peristiwa atau sejarah.

Kesannya memang asyik membayangkan Indonesia tidak pernah dijajah. Tapi disatu sisi saya juga yakin, seumpama Konstantinopel tidak runtuh, orang-orang Eropa juga bakal datang ke Nusantara, hanya saja waktu kedatangannya yang berbeda.

Rianda Prayoga
Salam dari Binjai, 13 Januari 2022


Spoiler for sumber & referensi:
Diubah oleh riandyoga 22-01-2022 23:40
pakisal212Avatar border
ordericAvatar border
yosefulAvatar border
yoseful dan 23 lainnya memberi reputasi
20
11.7K
141
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & Xenology
icon
6.5KThread10.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.