sayahartatiksAvatar border
TS
sayahartatiks
Maaf, Tuhan. Aku Meminta Banyak.
      Rasanya Tuhan begitu dekat denganku. Kurasa, Tuhan terus mengamati jejak langkahku. Ke mana aku pergi, apapun yang aku lakukan, Tuhan terus ada memperhatikan. Ah, aku baru sadar. Betapa dekatnya Tuhan denganku. Sampai tergidik bulu roma kala menyadari hal itu. 

      Kehidupan memang berputar bagai roda. Kadang kita berada di atas, kadang pula kita berada di bawah. Tertindas. Aku merasakan betapa kehidupan berjalan seperti teori itu. Teori yang di gemakan oleh banyak orang. Teori yang dianut dan dijadikan pedoman hidup oleh sebagian orang, supaya tidak terlena dengan kesenangan dan terlalu larut dalam kesedihan. 


      "Maafkan aku, Tuhan. Terimalah maafku karena telah lancang kepada-Mu," lirihku pelan. 

      Tiga bulan, mungkin. Aku telah lari dari kenyataan. Aku mengelak bahwa Tuhan membersamaiku. Aku menyangkal bahwa Tuhan mengasihiku. Aku menolak segalanya. Ah, tidak. Lebih tepatnya, aku tak ingin terlalu tergantung pada Tuhan. 

      Beberapa orang mengatakan, "Mintalah apapun pada Tuhan. Jangan meminta pada manusia. Banyak menusia memberikan harapan palsu. Kalau Tuhan tidak begitu. Mintalah semuanya yang kau mau pada-Nya." 

      Rasanya memang tak masalah jika aku meminta apapun pada Tuhan. Tapi aku malu. Aku malu untuk meminta banyak, sedangkan aku tak mempersembahkan apapun untuk-Nya. Aku bahkan malu untuk sekadar mengeluhkan sesuatu, sementara ketika bahagiaku hanya bisa kuucapkan: Terimakasih, Tuhan.

     Kadang, aku dibuat bingung dengan keadaan. Keadaan yang melibatkan Tuhan. 

      Ada orang yang bersembahyang, memuja nama-Nya. Setiap waktu, setiap malam. Tapi perilakunya tak mencerminkan bahwa dia adalah pemuja Tuhan. Kata yang keluar dari mulutnya adalah kata-kata kotor. Dia menunjukkan bahwa dia tak punya hati, perkataannya tak dapat dijaga. Perilakunya pun sama. Dia seperti hanya hidup untuk Tuhan saja. Tidak hidup untuk sesama. 

     Ada pula orang yang tak pernah sembahyang. Tapi omongannya bisa dijaga. lemah lembut perilakunya penuh tatakrama. Mungkin dia tipe orang yang hidup untuk sesama, bukan untuk Tuhan. 

      Orang tua bilang: "Kalau orang yang benar-benar mencintai Tuhan dengan sesungguhnya, dia akan menjadi pribadi yang baik. Semakin besar cintanya kepada Tuhan, kepada Nabi, dan kepada kitabNya, otomatis orang itu akan rendah hati. Setiap perilaku dan tuturkata mencerminkan kecintaannya pada Tuhannya. Hubungan baik dengan sesama adalah bentuk pengabdian kepada-Nya."

      Ah, Tuhan. Jika aku boleh meminta, aku meminta agar aku bisa terus mencintai-Mu. Seperti cintanya orang alim kepada-Mu. Jangan jauhkan aku dari-Mu. Biarkan cintaku pada-Mu terus tumbuh seiring berjalannya waktu. Biarkan bibir ini terus menyebut nama-Mu. Biarkan jiwa raga ini sepenuhnya mengabdi pada-Mu. Jagalah aku selalu. Jaga jalanku, jaga semuanya......


Polling
0 suara
Apa yang selanjutnya akan kau lakukan dalam hidupmu?
bukhoriganAvatar border
ashroseAvatar border
ashrose dan bukhorigan memberi reputasi
2
516
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.