• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Pemandu Lagu Memakai Baju Mirip Seragam SMA, Dinilai Melecehkan Pendidikan

c4punk1950...
TS
c4punk1950...
Pemandu Lagu Memakai Baju Mirip Seragam SMA, Dinilai Melecehkan Pendidikan




Sersgam putih dan abu-abu identik dengan seragam sekolah menengah atas, namun bagaimana kalau seragam ini digunakan oleh para pemandu lagu?

Tentu banyak yang kebakaran jenggot, apalagi baju seragam ini identik dengan dunia pendidikan. Namun dipakai dengan penampilan yang lebih seksi, mini bahkan membuat banyak orang datang. Apakah hal itu salah?



Disini ane tak mau jadi hakim, biarlah diri anda sendiri yang menilai walau sekarang Karaoke yang berada di depan Pasar Purworejo, Jalan Kyai Brengkel, Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, ini sudah ditutup karena melanggar perda tentang peredaran miras, atau minuman beralkohol, jadi bukan masalah seragamnya.

Tapi kalau dianggap melecehkan seragam SMA menurut kacamata orang awam, pada dasarnya memang iya. Tapi, inilah bisnis segala cara dipakai untuk memuaskan tamu dan pelanggan, toh hanya sekedar mirip bukan seragam yang sebenarnya.



Sekarang kita bicarakan sisi lain tempat karaoke, biasanya akan disediakan lounge dengan layar lebar, beserta beberapa mic dan tempat sofa yang panjang dan nyaman di dalamnya. Ada juga ruangan toilet, bila karaoke tersebut berkelas.

Fungsinya tentu saja untuk hiburan, sambil bernyanyi dan juga ditemani makanan ringan. Karaoke ini berasal dari kata serapan dari Jepang, sebuah kata Karappo yang disingkat menjadi kara artinya adalah kosong digabungkan dengan kata okesutura (orkestra) artinya musik yang juga disingkat oke. Maka Karaoke bisa diartikan musik tanpa vokal, yang bernyanyi nanti adalah mereka yang ingin melepaskan penat diruangan tersebut.



Karaoke dimulai dari sebuah kisah di Jepang tepatnya di Kobe, ketika di salah satu bar yang menyajikan musik live harus terhenti karena ada personelnya yang belum datang, lalu rekaman lagu-lagu diputar dan yang bernyanyi pengunjung di bar tersebut.



Kemudian Daisuke Inoue. Saat itu, sekitar tahun 1971 melihat peluang bisnis maka dibuatlah sebuah mesin yang dinamakan Juke 8, dimana harus memasukkan uang koin 100 yen untuk memutar sebuah lagu, tentu tren ini menyebar dan booming di tahun 80an.



Berjalannya waktu maka bar-bar mulai menyediakan lounge tersendiri untuk mereka yang ingin karaoke, dan untuk menambah daya pikat ada yang menemani pengunjung yang tidak membawa pasangan. Lalu secara perlahan Karaoke mempunyai tempat tersendiri, berpisah dari bar atau cafe.

Namun disinilah mulai marak pemandu lagu yang berprofesi ganda, yaitu nenemani juga nafsu pelanggan untuk sekedar cinta satu malam. Untuk hal ini kita tak bisa tutup mata, selama demand ada maka pekerjaan seperti ini akan terus abadi.



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.

emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2022
referensi : klik, klik, klik, klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star







Diubah oleh c4punk1950... 12-01-2022 04:12
anggrekbulanAraminamidim7407
midim7407 dan 37 lainnya memberi reputasi
36
22.7K
200
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.