si.matamalaikat
TS
si.matamalaikat
Jelang Penerbangan Pertama, Elang Hitam Bakal Gunakan Rotax 915 iS Sebagai Mesinnya
Ada kabar terbaru dari industri militer Indonesia, dan bisa dibilang ini adalah kabar baik. Pasalnya pada Februari tahun ini, drone Elang Hitam yang dibuat oleh PT DI akan segera menjalani uji coba penerbangan pertamanya. Dan kabar terbaru kali ini datang dari pilihan mesin yang akan dipakai Elang Hitam, kabarnya drone ini akan memakai mesin Rotax 915 iS sebagai tenaga penggerak utamanya.

Pemilihan mesin Rotax itu disampaikan oleh akun Twitter @abe_accord, di mana mesin ini dibuat oleh Rotax of Gunskirchen, manufaktur asal Austria. Rotax 915 iS adalah jenis mesin piston yang bisa digunakan pada pesawat ultralight, pesawat light-sport sampai helikopter ringan. Mesin ini dirancang pada tahun 2014, dan mendapat sertifikasi airworthiness pada tahun 2017.


Quote:



Mesin 915 iS pertama kali ditampilkan dalam event  AirVenture pada Juli 2015 dan pertama kali melakukan uji penerbangan pada Maret 2016. Dan Pada bulan Januari 2016 mesin itu dinobatkan sebagai "Mesin Baru Terbaik" AVweb tahun 2015. Desain mesin tersebut lantas memasuki produksi pada paruh kedua tahun 2017. Badan Keselamatan Penerbangan Eropa kemudian mensertifikasi versi Rotax 915 iSc3 A pada 14 Desember 2017 dan Rotax 915 iSc3 B pada 4 Januari 2018.

Rotax 915 iS merupakan mesin empat silinder dengan 4-stroke turbocharged yang berpendingin udara dan air. Mesin ini mampu beroperasi di ketinggian 4.572 meter. Sementara tenaga yang bisa dihasilkan adalah 141 hp untuk lepas landas dan 135 hp untuk terbang jelajah.

Rotax 915 iS dikembangkan dari varian mesin Rotax 912 Internal Combustion yang mampu menghasilkan tenaga 100 hp. Sebagai tambahan informasi Rotax 912 adalah mesin yang digunakan pada drone Bayraktar TB2 buatan Turki, sebelum akhirnya penggunaan mesin dihentikan karena mendapatkan embargo dari Kanada. Embargo diberikan karena TB2 digunakan Azerbaijan untuk menyerang pasukan Armenia.

Meski Rotax adalah perusahaan asal Austria, tapi Rotax saat ini merupakan anak perusahaan Bombardier Recreational Products, yang berkedudukam di Kanada. Sebagai tanggapan atas embargo tersebut, kini Turki sudah mulai memakai mesin sendiri untuk drone TB2.


Quote:



Drone Elang Hitam ini digarap secara keroyokan. Drone ini digarap BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) serta PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Selain itu juga ada keterlibatan dari TNI AU, ITB, PT Len Industri, dan masih banyak lagi yang lain.

Mengutip artikel jawapos.comproyek drone Elang Hitam awalnya dimulai pada tahun 2015 yang diprakarsai oleh Balitbang Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Dilanjutkan dengan pembuatan engineering document pada 2017 oleh Balitbang Kemenhan bersama BPPT. Pada saat yang bersamaan dibentuk Konsorsium Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA).


Quote:



Drone Elang Hitam muncul pertama kali pada Desember 2019 saat kegiatan roll-out di hanggar PT DI, saat itu untuk pertama kalinya drone Elang Hitam diperkenalkan publik. Sementara itu rencana penerbangan "Sang Elang" sempat molor dari jadwal, awalnya drone akan menjalani flight test dam ground test pada Agustus tahun 2021 lalu. Tapi sampai waktu yang ditetapkan belum ada berita pengujian, dan yang terbaru jadwal tes akan dilakukan satu bulan lagi.

Jika segala sesuatunya berjalan sesuai rencana, pada tahun ini juga akan dilakukan serifikasi intelejensi pada Elang Hitam, jika sudah lolos maka produksi massal dijadwalkan pada tahun 2024. Drone berkualifikasi MALE (Medium Altitude Long Endurance) ini punya panjang 8,65 meter, bentang sayap 16 meter dan tinggi 2,6 meter. Bobot maksimum saat lepas landas adalah 1.300 kg, untuk kapasitas payload 300 kg.

Memiliki kapasitas bahan bakar 420 liter, Elang Hitam digadang-gadang dapat terbang selama 30 jam, sementara untuk jarak kendali Line of Sight sampai 250 km. Kecepatan maksimumnya 235 km per jam dan punya kecepatan jelajah sekitar 50 sampai 180 km per jam. Elang Hitam mampu terbang pada ketinggian 5 ribu meter dan batas ketinggian terbang maksimal drone mencapai 7.200 meter. Panjang landasan yang dibutuhkan untuk landing adalah 500 meter dan panjang landasan yang dibutuhkan untuk take-off adalah 700 meter.


Referensi Tulisan: jawapos.com, indomiliter.com, rotax.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas
Diubah oleh si.matamalaikat 10-01-2022 12:25
gepyangiee2scorpiolama
scorpiolama dan 15 lainnya memberi reputasi
16
5.4K
61
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan Kepolisian
icon
2.2KThread2.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.