Banyak nya bahasa yang semestinya keluar dari lisan yang mengakui kesalahan salain dari "Hilaf" minta maaf mungkin!

2 Orang pelajar dibawah umur ketangkep basah sedang berhubungan intim, alih alih mengatakan terbawa nafsu syahwat dan berkata "Saya hilaf"

Anggota geng motor ditangkap polisi dengan sejumlah barang bukti yang mereka bawa untuk melukai korbanya antara lain celurit, pedang dan golok. Ketika salah satu pelaku ditanya oleh pihak berwajib tak luput jawabnya "Saya hilaf pak"

Tak sampai disitu, di persidangan ketika seorang suami "KDRT" dengan istri nya dengan jawaban panjang lebar menjawab pertayaan pak hakim, lantas ketika ada pertanyaan yang menyudut dari hakim dan terdakwa tidak bisa menjawab, sepintas lisan nya dengan gampang "Saya akui saya hilaf waktu itu"

Ketika melakukan hilaf apapun itu harus bertaubat kan? bukan hilaf sebagai jawaban dan alasan semata ketika terpojok. Ucapan itu selalu di sebut oleh orang yang mengakui kesalahan namun seolah olah jawaban itu mewakili aman nya perkataan dari perlakuan nonfaedah. Lalu bagaimana?

Banyak yang menyebut kata itu tapi selalu terulang lagilagi dan lagi tanpa berkaca maksud dari kata itu, mungkin sudah menjadi kebiasaan atau mungkin itu jawaban sebagai tapeng.

Hilaf Bukan jawaban akan tetapi hilaf menjadi pelajaran yang kedepanya tidak untuk dilakukan.

Sumber Gambar: Google