tarymentaryAvatar border
TS
tarymentary
BILA ISTRI SUDAH STRESS, KELAR HIDUP LO!
Agan dan Sista, cerita ini adalah kelanjutan dari cerita AKU BUKAN MESIN PENCETAK ANAK, yang part sebelumnya, bisa dibaca DI SINI

***
Aku segera menggendong Dede Azam dan memindahkannya ke dalam box bayi. Aku bingung, bagaimana cara membersihkan Pup-nya ini?

Aku pernah melihat istriku membersihkan bekas pup dengan tisu basah. Kucari tisu basah di perlengkapan bayi. Namun, tak kutemukan. Ternyata tisu ada di tumpukan baju-baju Dede yang berserakan di lantai.

Setelah selesai membersihkan si Dede, kini tinggal si Kakak. Mereka berdua masih saja belum berhenti menangis. Sepertinya mereka haus dan lapar.

Aku sungguh bingung dan panik tak tau harus berbuat apa? Yang aku tau mereka berdua masih minum Asi, jika sudah seperti ini aku harus bagaimana?

Dalam kepanikanku, terlihat ada seseorang datang. Ternyata malaikat penolongku sudah datang. ya, dialah istriku. Ia sudah kembali pulang dengan membawa banyak sekali kantung belanjaan.

Habis belanjakah ia? Jika benar, uang dari mana? Aku hanya memberinya uang jajan lima puluh ribu sehari.

Semua kebutuhan rumah sudah ku penuhi. Dari mulai belanja bulanan dapur, sayuran dan perlengkapan anak sudah kubelikan semua. Ia tinggal enak duduk manis saja di rumah, semua sudah tersedia.

"Dari mana saja kamu? Tinggalin anak seenaknya aja! Kamu sengaja mau buat anak kita mati kelaparan! Gila kamu ya!"

Aku tak bisa mengontrol lagi amarahku. Melihat rumah berantakan dan anak menangis tak terurus membuatku semakin setres.

Bagaimana bisa seorang Ibu tega meninggalkan anak-ananknya di dalam rumah yang terkunci dari luar? Tak habis pikir aku dengan jalan pikiran Aisyah.

"Habis shoping! Bosan di rumah terus!" jawabnya ketus.

"Uang dari mana? Papa kan tak pernah memberi uang banyak ke Mama?"

"Jual motor!" jawabnya sambil berlalu dari hadapanku.

Istriku kemudian menggendong kedua anakku sekaligus yang sedang menangis kehausan. Ia membawa mereka masuk ke dalam kamar.

"Uang yang kuberi setiap hari kurang? Harusnya itu lebih dari cukup. Karena semua kebutuhanmu sudah kupenuhi semua!"

Kuikuti dia memasuki kamar, perdebatanpun masih berlangsung.

"Cukup, kalau tak selalu di pinta kakakmu setiap hari!" ucapnya dengan menatapku tajam.

"Apa maksudmu? Mengapa membawa-bawa nama kakakku dalam masalah ini?"

"Kau tanya sendiri saja sana sama orangnya! Aku tak mau dikira jadi istri pengadu!" ucapnya kembali. "Cepat keluar dari sini! Aku mau istirahat!"

"Tapi ... " ucapanku terpotong.

"PERGI!" teriaknya mengejutkanku.

Aisyah kemudian mendorongku keluar kamar dan menutup pintu dengan keras, sampai dinding terasa bergetar.

BRAK!

KLIK! KLIK!

Pintu ditutup diikuti suara kunci yang di putar.

Apa maksud ucapan Aisyah tadi? Apa hubungannya masalah ini dengan Mbak Ratih? Mengapa ia bilang uangnya dipakai Mbak Ratih setiap hari? Aku tak tau kalau Mbak Ratih sering datang ke rumahku. Mengapa Aisyah baru cerita sekarang? Apakah ini hanya karangannya saja biar aku merasa Iba?

Pikiranku bertrafeling kemana-mana. Aku hanya bisa terdiam terpaku. Sendi-sendiku terasa lemas tak berdaya. Tak habis pikir bisa-bisanya Istriku punya pikiran untuk menjual motor hanya untuk shoping, dengan alasan tak masuk akal.

Bukankah semua kebutuhannya sudah kupenuhi. Baju dan kosmetik rutin kubelikan tiap bulan.

Mau masak tak perlu repot ke pasar. Semua sudah tersedia di kulkas. Apakah kurangnya aku sebagai seorang suami?

Terbersit dalam pikiranku. Apa mungkin Istriku sudah gila?

Kutepis pikiran itu jauh-jauh. Mataku tertuju pada keadaan sekitar rumah. Tak betah rasanya melihat pemandangan tak enak di sekitarku ini. Segera kubersihkan semua yang berserakan di lantai dan mencuci semua pakaian yang terkena pup anak-anakku.

Lantai ku'pel bersih memakai soklin lantai, setelah rapih di dalam, segera aku ke depan untuk menyalakan lampu.

Ternyata lampu depan putus, bukan sengaja tak dinyalakan.

Akhirnya selesai juga merapihkan rumah. Rasa lelah ini menjalar diseluruh tubuhku.

Inikah yang dikerjakan Istriku setiap hari di rumah? Sambil mengasuh dua anak pula.

Ya Allah. Sungguh Dzolim sekali aku kepada istriku. Pantas saja kini tak pernah lagi ku lihat senyum di wajahnya. Ternyata selelah ini pekerjaannya di rumah. 'Maafkan suamimu ini Istriku'

"Mama, buka pintunya dong, Papa tak marah kok kalau Mama menjual motor. Motor lama memang harus diganti baru. Nanti kita beli baru lagi aja ya,"

Panggilanku tak di hiraukannya. Semarah itukah ia kepadaku? Bukankah seharusnya aku yang marah kepadanya?

Ku rebahkan tubuh ini di atas sofa, biarlah untuk malam ini aku tidur di ruang tamu.

"Owek ... Owek ... "

Terdengar suara tangisan Dede azam yang sangat mengganggu tidurku. Tak seperti biasanya tangisannya begitu keras.

Aku menutup kedua kupungku dengan bantal dan menutup tubuhku dengan selimut tebal agar suara berisik tangisan itu tak terdengar.

Tiba-tiba Aisyah menarik selimutku dan berteriak tepat di telingaku.

"BANGUN! GANTIAN NIH JAGA ANAK-ANAK! AKU JUGA MAU TIDUR NYENYAK!"

Aku pura-pura tak mendengarnya. Rasa kantukku lebih kuat di bandingkan suara teriakan istriku.

"Apaan sih Mah! Papa ngantuk nih! Besok pagi kan harus pergi kerja!"

"BANGUN! ATAU ANAKMU AKU JUAL! SEPERTI AKU JUAL MOTORMU ITU!"

Aku terkejut, hampir saja meloncat dari pembaringan. Bisa-bisanya Aisyah mengancamku seperti itu! Ini seperti bukan istriku! Aku seperti tak mengenalnya kali ini!

Kemudian ia menangis meraung-raung seperti orang kesurupan. Kemudian tertawa terbahak bahak dan kembali menangis lagi.

Aisyah sayang, kamu baik-baik saja kan? yang kupikir tadi tak benar kan? Kamu tak benar-benar gila kan?

Aku bingung mau menenangkan siapa dahulu, Istriku dahulu? atau Babyku dahulu? Jangan sampai aku ikut ketularan gila seperti istriku itu!


***

Buat Agan dan Sista yang mau baca sampai tamat, bisa gratis di channel YouTube:

Mang Dana Tukang Buku

atau kalau mau membaca, bisa di Play Store, cari saja buku berjudul AKU BUKAN MESIN PENCETAK ANAK 
Diubah oleh tarymentary 27-12-2021 22:01
bukhoriganAvatar border
KocongmadeAvatar border
phyu.03Avatar border
phyu.03 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.6K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.