si.matamalaikat
TS
si.matamalaikat
Kewalahan Menghadapi Serangan Houthi, Arab Saudi Kehabisan Rudal Patriot
Arab Saudi kini dilaporkan mulai kehabisan stok rudal Patriot, sementara itu upaya untuk membeli rudal baru masih belum mendapatkan restu AS. Mengutip artikel TheDrive.comArab Saudi meminta pembelian ratusan peluru kendali "lagi"muntuk sistem pertahanan udara Patriot yang dipasok AS, karena mereka terus mengobarkan perang melawan drone, rudal jelajah yang belum sempurna ditambah serangan rudal balistik yang diluncurkan oleh pasukan Houthi yang didukung Iran.

Stok rudal Saudi yang berkurang mencerminkan tingkat tantangan yang dihadapi Kerajaan Saudi, yang baru-baru ini berusaha untuk membeli tambahan AIM-120 Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile (AMRAAM) untuk mempersenjatai jet tempurnya guna melawan beberapa ancaman yang sama.

Pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengkonfirmasi ke publik bahwa, Departemen Luar Negeri AS sekarang sedang mempertimbangkan penjualan rudal tersebut, meskipun Saudi juga mencari sekutu Teluk dan Eropa untuk memasok kembali stok rudal Patriotnya. Namun, dalam kasus ini, persetujuan AS masih diperlukan untuk mentransfer senjata itu ke Saudi.

“Amerika Serikat berkomitmen penuh untuk mendukung pertahanan teritorial Arab Saudi, termasuk terhadap rudal dan pesawat tak berawak yang diluncurkan oleh gerilyawan Houthi yang didukung Iran di Yaman,” kata seorang pejabat senior dari pemerintahan Biden kepada Washington Post. “Kami bekerja sama dengan Saudi dan negara-negara mitra lainnya untuk memastikan tidak ada kesenjangan dalam cakupan.”


Quote:



Pejabat dari AS dan Saudi yang tidak ingin disebutkan namanya menunjukkan bahwa, skala serangan drone dan rudal balistik Houthi tercatat di wilayah Saudi terjadi setiap minggu, tempo yang tetap kurang lebih konstan selama beberapa bulan sekarang dan jauh lebih besar dari tahun 2020. Menurut seorang pejabat pemerintah Saudi yang tidak disebutkan namanya yang berbicara kepada Washington Post, ada 29 serangan pesawat tak berawak di Arab Saudi bulan November 2021 dan 25 kali pada bulan Oktober 2021. Pada saat yang sama, ada 11 serangan rudal balistik bulan lalu dan 10 di bulan Oktober. Secara keseluruhan serangan yang diluncurkan oleh Houthi ke Arab Saudi tahun ini berjumlah sekitar 375 sejauh ini, menurut Timothy Lenderking, Utusan Khusus AS untuk Yaman.

Sebagai angkatan bersenjata yang paling lengkap di kawasan itu, Arab Saudi telah menggunakan sistem Patriot untuk mencegat rudal balistik dan dalam beberapa kasus, drone. Drone juga telah jatuh berulang kali oleh rudal udara-ke-udara yang diluncurkan dari F-15 dan jet tempur lainnya. Kedua skenario pertahanan tersebut telah mengadu senjata pertahanan canggih yang masing-masing menghabiskan biaya hingga US$ 1 juta atau setara dengan Rp 14 miliar, dengan target yang mungkin hanya membutuhkan biaya beberapa ribu dolar untuk diproduksi.

Meski untuk sementara pertahanan Saudi dapat mencapai tingkat keberhasilan hampir 90 persen terhadap target-target ini, menurut pejabat AS, hasilnya tidak hanya mahal dalam hal keuangan tetapi juga memakan banyak persediaan rudal. Pada saat yang sama, masalah yang lebih luas dalam mempertahankan wilayah udara Saudi telah diperparah dengan kepergian aset militer AS dari negara itu sebagai bagian dari penarikan pasukan Amerika yang lebih luas di Timur Tengah.


Quote:



Namun, di bawah komandan tertinggi AS saat ini yairu Presiden Joe Biden, masalah pasokan senjata ke Arab Saudi juga menjadi lebih rumit, dengan pemerintahan Biden yang prihatin dengan tindakan Saudi dalam perang di Yaman serta pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan di dalam dan luar negeri.

Bulan lalu Departemen Luar Negeri AS menyetujui penjualan 280 AMRAAM ke Arab Saudi, yang terdiri dari campuran model AIM-120C-7 dan C-8, untuk dijual melalui proses Foreign Military Sale (FMS), sambil menunggu persetujuan dari anggota Kongres AS.

Pada saat itu, Departemen Luar Negeri AS menyatakan di Twitter: “Kami telah melihat peningkatan serangan lintas batas terhadap Arab Saudi selama setahun terakhir. Rudal AIM-120C Saudi yang dikerahkan dari pesawat Saudi, telah berperan penting dalam mencegat serangan ini yang juga menempatkan pasukan AS dan lebih dari 70.000 warga AS di Kerajaan dalam bahaya.”

Sebagai tanggapan, delapan senator kini telah berkumpul untuk mengusulkan resolusi bersama yang akan memblokir penjualan AMRAAM yang diusulkan. AIM-120 tidak mampu menyerang target darat dan hanya dianggap sebagai persenjataan defensif sehubungan dengan konflik yang sedang berlangsung di Yaman. Terlepas dari itu, penolakan untuk menyediakan AMRAAM kemungkinan juga berlaku untuk rudal Patriot yang diminta.


Quote:



Namun, dalam masalah serangan Houthi terhadap Saudi sebnarnya ada kepentingan pribadi AS juga, terutama dalam melindungi infrastruktur minyak di Arab Saudi dari serangan Houthi yang tiada henti. Di antara contoh yang paling terkenal adalah serangan dramatis terhadap infrastruktur minyak Saudi di bagian timur laut negara itu pada September 2019, di mana Houthi bertanggung jawab atas serangan tersebut, meskipun pemerintah AS kemudian menyalahkan Iran secara langsung atas operasi yang sangat kompleks itu.

Bisa jadi Washington memutuskan untuk memasok rudal Patriot datau AMRAAM sambil terus mendorong diakhirinya perang di Yaman dan menyoroti pelanggaran hak asasi manusia oleh rezim Saudi. Tanpa pengiriman lebih banyak rudal Patriot dan AMRAAM, Saudi bisa menghadapi masalah yang serius dan memburuk. Lagi pula, cara alternatif untuk menghancurkan atau melumpuhkan serangan rudal balistik dan drone hanya ada sedikit saat ini.

Misalnya, jenis sistem pertahanan udara berbasis darat biasanya hanya efektif melawan drone pada jarak yang lebih pendek dan tidak memiliki kemampuan untuk menyediakan cakupan di area yang luas. Di masa depan, senjata berenergi terarah (directed-energy weapon) mungkin memberikan opsi yang lebih hemat biaya untuk menghancurkan drone, tetapi sebagian besar senjata tersebut masih dalam pengembangan dan dianggap kurang terbukti dan sangat mahal daripada sistem hard-kill seperti rudal.

Mengalahkan rudal balistik masih merupakan proposisi yang lebih sulit dan hanya dapat benar-benar dicapai oleh sistem pertahanan udara berbasis rudal yang canggih. Alternatif untuk Patriot Saudi sebenarnya telah tersedia, dan, di masa lalu Rusia telah menawarkan sistem S-400 ke Arab Saudi. Namun, S-400 Rusia itu tidak akan mengatasi kesenjangan biaya yang besar antara rudal dan target.

Kenyataannya bahwa AS kemungkinan tidak akan mengizinkan Saudi membeli S-400 karena masalah keamanan dan sanksi sudah dikenakan pada sekutu yang membeli sistem buatan Rusia tersebut (sudah terjadi pada Turki). Jika Saudi membeli S-400, hal itu dapat membuat celah yang mendalam antara Kerajaan dan Amerika Serikat. Alternstif lain untuk melawan drone adalah memakai sistem peperangan elektronik mobile bernama "Krasukha" buatan Rusia, akan tetapi sama seperti S-400, kemungkinan besar AS tidak akan memberi izin Saudi membeli alutsista tersebut.


Quote:



Melawan serangan Iran adalah misi utama sistem Patriot Arab Saudi. Tanpa persediaan rudal baru, pasukan Kerajaan sendiri akan jauh lebih kesulitan menjaga wilayah Saudi. Pasukan ini bisa menjadi kunci dalam operasi sekutu melawan Iran jika konflik pecah. Akan tetapi tanpa sistem Patriot Arab Saudi yang aktif dan persediaan rudal yang cukup, sebagian besar pasokan minyak global akan berada pada resiko yang lebih besar.

Jelas, ancaman yang dihadapi Arab Saudi sekarang berlipat ganda, dan tidak ada solusi tunggal yang akan mampu menangani rudal balistik dan drone secara efektif dan terjangkau. Untuk saat ini, mengisi kembali persediaan rudal Patriot dan AMRAAM tampaknya menjadi solusi yang paling relevan. Asalkan pemerintah AS mengizinkan kesepakatan semacam itu untuk dilaksanakan.


Satu tembakan senilai Rp 14 Miliar, apakah itu "worth it ?"





Referensi Tulisan: TheDrive.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas
Diubah oleh si.matamalaikat 08-12-2021 17:10
gabener.edanpulaukapoknafta101
nafta101 dan 32 lainnya memberi reputasi
33
9.4K
116
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan Kepolisian
icon
2.2KThread2.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.