valkyr9
TS
valkyr9
Banjir Rob Sapa Ancol 5 Hari Terakhir, Warga Keluhkan Rumah Rusak


Jakarta, CNN Indonesia -- Banjir rob yang terus menghampiri kawasan Jalan Lodan Raya, Ancol, Jakarta Utara, dalam lima hari terakhir memicu kerusakan rumah dan barang elektronik, hingga membuat warga kelompok rentan, seperti lanjut usia, kian tersiksa. 

Terhitung sejak Jumat (3/12), banjir rob menerjang RW 08, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara. Selama lima hari tersebut, banjir paling tinggi merendam pada hari Sabtu (4/12) dan hari ini, Selasa (6/12).

Salah seorang warga lanjut usia, Hasan, mesti dievakuasi oleh Babinsa sebab terjebak di dalam rumahnya. Saat dievakuasi, kondisi rumah Hasan gelap gulita.

Pria berusia 70 tahunan ini sudah tidak bisa lagi berjalan sehingga mesti digendong dan dibawa menggunakan perahu karet ke kantor Kelurahan Ancol.

Hasan berhasil dievakuasi setelah warga sekitar melaporkan kondisinya kepada aparat Babinsa. Saat itu, Rumah Hasan sudah terendam setinggi 50 centimeter, namun ia masih berada di dalam kamar tidurnya.



Akibat parahnya banjir rob kali ini, berbagai barang berharga milik warga ikut terseret. Bahkan, rumah warga RT 01 RW 08 Kampung Kerapu, Ancol, Juni mesti ikut merasakan dampaknya. Mulai dari dinding jebol dan retak-retak hingga perabotannya hanyut.

"Parah hari ini sama yang kemaren. Kemaren 30 Cm tinggi [air], sekarang 60 Cm [hingga] semeter juga. Rumah pintu, dinding jebol sama perabotan hanyut semua, tembok retak semua," ujar Juni, perempuan berusia 40 tahunan ini.

Senada, Nurhasanah, tetangga Juni, mengaku alat-alat elektronik dan barang berharga miliknya rusak akibat terendam banjir berkali-kali selama lima hari terakhir.



"Kulkas rusak semua. Tembok rumah hancur, perabotan tempat masak roboh, udah gitu banyak yang hanyut. pakaian yang basah kemarin sudah kering, basah lagi," tutur Nurhasanah.

Salah seorang warga RW 08, Syahidi, mengungkapkan banjir rob kembali sering melanda daerahnya sejak setahun terakhir. Sedangkan, banjir kali ini terhitung cukup parah, seperti yang terjadi sekitar enam bulan lalu.

"[Sering] banjirnya lebih kurang mulai setahun terakhir. Lebih parahnya malam itu, enam bulan sudah kejadiannya malam juga. [Banjir bikin] kerepotan bener," ujar Syahidi kepada CNNIndonesia.com, sembari berjalan di tengah banjir menuju rumahnya.

Lurah Ancol Rusmin mengaku sudah berkoordinasi dengan berbagai dinas untuk melakukan evakuasi pada banjir rob di Lodan Raya. Ia mengaku sudah meminta pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta peninggian tanggul Pelabuhan Sunda Kelapa.



"Kita sampaikan aspirasi kami bahwa peninggian tanggul Pelabuhan Sunda Kelapa adalah kebutuhan yang mendesak agar kejadian ini tidak terulang lagi," ujar Rusmin pada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Selasa (7/12).

Secara terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pembangunan tanggul di Jakarta Utara sebagai upaya menangani banjir rob, membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

Riza menyebut, sejauh ini, pembangunan tanggul terus dikerjakan oleh Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI Jakarta.

"Upayanya tidak lain adalah pembangunan tanggul. sekarang ini sedang dikerjakan pembuatan tanggul yang menjadi kewajiban Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI melalui Dinas SDA. Terus dikerjakan dan ini memang memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin (6/12).

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...an-rumah-rusak



Udah tau bangun tanggul mahal.. Eh kontribusi tambahan reklamasi 15% malah d kantongin sendiri ma pak anies.. emoticon-Malu (S)







emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)
Diubah oleh valkyr9 08-12-2021 01:14
GoldFishpilotugal2an541baikapuk
baikapuk dan 7 lainnya memberi reputasi
8
2.8K
51
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.