Sumber gambar: qubisa.com

Lingkungan kampus sebenarnya merupakan lingkungan tempat orang-orang terdidik berinteraksi baik dosen, tenaga kependidikan, tenaga administrasi maupun mahasiswa, semuanya adalah orang-orang yang banyak terpapar dengan ilmu pengetahuan. Selain mereka telah mengenyam pendidikan mulai dari Bangku SD, SMP, serta SMA, mereka juga paling tidak banyak telah menerima sejumlah pengetahuan dari berbagai sumber yang informal.

Interaksi di dalam kampus adalah interaksi yang saling membutuhkan antara satu orang dengan orang yang lain, Dosen membutuhkan mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan pengajarannya, Mahasiswa membutuhan dosen untuk memenuhi kebutuhan belajarnya, mendapatkan nilai, menyelesaikan karya ilmiahnya, serta mahasiswa membutuhkan tenaga kependidikan untuk memenuhi kebutuhan administrasi belajarnya.

Idealnya interaksi antara civitas akademika di lingkungan kampus terjadi dalam suasana akademik atmosfer yang kondusif dan terfasilitasi oleh manajemen kampus dengan baik, apalagi dengan adanya peraturan akademik, kode etik perilaku akademik dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Namun sayangnya tidak semua civitas akademika menjunjung tinggi nilai dan norma akademik yang telah tertuang dalam peraturan dan kode etik perilaku akademik. Hal ini karena manusia memiliki sifat dan karakter serta latar belakang yang berbeda-beda setiap orang. Sehingga pelanggaran norma dan etik yang kadang terjadi dilingkungan kampus seperti perilaku pelecehan seksual dapat saja terjadi.

Beberapa hal yang mendukung hal tersebut antara lain:

Pertama, dosen memiliki hak prerogatif untuk memberikan nilai kepada mahasiswa untuk menyatakan seorang mahasiswa lulus atau tidak dalam suatu mata kuliah atau bisa tidaknya mahasiswa ujian skripsi. Hal ini menyebabkan mahasiswa memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi pada dosen dan ini menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan oleh oknum dosen yang memiliki kecenderungan perilaku yang menyimpang dalam melakukan tindakan yang melanggar norma dan kode etik, sebut saja kejadian oknum dosen yang meminta dibawakan bunga pada saat akan mengikuti bimbingan skripsi, dll.

Kedua, setiap dosen berdasarkan penilaian akreditasi mengenai kecukupan sarana dan prasarana, harus disediakan ruang dosen. Dosen yang diberi amanah sebagai pejabat misalnya Dekan, Ketua Jurusan, biasanya memiliki ruangan tersendiri di dalam kampus dan seringkali tertutup. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh oknum dosen yang memiliki kecenderungan perilaku menyimpang untuk memanfaatkan situasi termasuk salah satu diantaranya melakukan perbuatan pelecehan seksual yang marak dibicarakan akhir-akhir ini.

Ketiga,  mahasiswa adalah manusia dewasa muda yang berada dalam proses mencari jati diri dan seringkali mengalami berbagai masalah baik dalam kehidupan akademiknya maupun non akademiknya termasuk dalam kehidupan sosialnya. Salah satu tugas dosen di kampus adalah sebagai penasehat akademik. Interaksi antara dosen penasehat akademik seyogyanya berlangsung dalam suasana interaksi orang tua dan anak. Namun karena usia dosen dan mahasiswa seringkali tidak terpaut jauh sehingga interaksi tersebut bisa melewati batas-batas norma kesusilaan.

Beberapa tips untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual di kampus adalah:
1. Biasakan membawa teman untuk mendampingi saat akan bertemu dengan dosen dan mintalah temannya untuk menunggu apabila tidak diperbolehkan masuk bersama.
2. Gunakan pakaian yang sopan dan rapi serta tidak mengundang syahwat saat akan bertemu dengan dosen.
3. Saat mengikuti bimbingan karya ilmiah, sebelum bimbingan minta ijinlah untuk merekam percakapan untuk memudahkan mengingat informasi yang disampaikan sekaligus mencegah terjadinya kekerasan seksual secara verbal.
4. Jangan menunjukkan tingkat kebutuhan yang berlebihan dan sikap yang lemah pada orang lain, tunjukkan bahwa anda memiliki prinsip dan integritas. Ingatlah, kesuksesan anda adalah atas berkat dan rahmat Allah, orang lain hanya sebagai fasilitator keberhasilan anda.

Dosen adalah Profesi yang sangat mulia, namun seringkali dinodai oleh oknum pribadi yang kurang bisa menjaga dirinya dari perilaku yang buruk.

Semoga bermanfaat