si.matamalaikat
TS
si.matamalaikat
Misteri Dibalik Jatuhnya Drone Shahed-191 Milik Iran
Ada kabar terbaru datang dari alutsista Iran, tepatnya dari segemen drone. Mengutip artikel TheDrive.compada hari Minggu (05/12/2021) drone Shahed-191 jatuh di provinsi Chaharmahal dan Bakhtiarim sebuah provinsi di sebelah barat negara itu. Belum ada laporan lebih rinci mengenai bagaimana drone tersebut bisa jatuh, akan tetapi TheDrive.com mengatakan jika pejabat di provinsi tersebut telah mengkonfirmasi pendaratan darurat drine Shahed-191.

Jatuhnya drone ini menjadi topik perbincangan menarik bagi beberapa orang yang suka dengan dunia militer di media sosial, pasalnya penyebab dari jatuhnya drone tersebut masih menjadi tanda tanya. Yang menarik sekitar 10 tahun yang lalu, pada 5 Desember 2011 Iran mengkonfirmasi telah berhasil mendapatkan drone RQ-170 Sentinel milik AS. Tidak diketahui bagaimana cara Iran mendapatkan drone AS tersebut, kemungkinan Iran telah menembak jatuh drone tersebut.

TheDrive.com menyebutkan bahwa, setelah Iran mendapatkan RQ-170 Sentinel mereka melakukan reverse engineering pada drone tersebut. Kemungkinan drone yang jatuh pada hari Minggu kemarin adalah RQ-170 Sentinel hasil modifikasi insinyur Iran, yang dikenal sebagai Shahed.

Iran sendiri diketahui telah memiliki berbagai varian drone yang desain sayapnya dipengaruhi oleh RQ-170 dengan ukuran berbeda, di mana jenis drone yang baru-baru ini jatuh adalah terbesar kedua dengan skala sekitar 2/3. Menurut perkiraan, lebar sayapnya sekitar 7 meter, sementara RQ-170 kira-kira punya lebar sayap 19 meter.


Quote:



Dalam foto yang beredar di Twitter, tampak beberapa orang mengerumuni drone yang jatuh tersebut, tak lama berselang drone kemudian diangkut menggunakan helikopter Mi-17. Meski dialporkan jatuh, drone tampak masih utuh. Sementara itu pada insiden 10 tahun lalu saat Iran berhasil mendapatkan RQ-170 Sentinel, badan drone terlihat utuh. Seperti pada insiden 2011, mereka memuatnya ke truk dan juga menerbangkannya melalui helikopter Mi-17.

Desain RQ-170 dibuat agar sayapnya dapat dilepas dengan mudah, sayap ini terlatak pada sambungan badan pesawat yang menonjol. Cuplikan dari kecelakaan satu dekade lalu yang melibatkan RQ-170 menunjukkan Mi-17 Iran hanya menerbangkan badan pesawat. Dalam hal ini, pesawat benar-benar utuh, termasuk sayapnya, yang membuat beban sling kurang stabil. ini seperti de javu, ketika pada tanggal yang sama Iran mendapatkan drone Sentinel.


Quote:



Meskipun RQ-170 versi Iran belum mendekati kemampuan sebenarnya dari RQ-170 versi AS, drone hasil copy paste ini telah menjadi ancaman besar karena radar cross section (RCS) yang dipancarkan sangat rendah, sehingga membuatnya sulit dideteksi dari jarak jauh. Israel telah mengatakan bahwa, varian yang dikembangkan dari drone Shahed sebagai masalah nyata yang kemungkinan akan terus dihadapi, Israel sendiri telah menembak setidaknya satu drone yang mirip seperti desain Shahed di wilayah udaranya.

Sementara itu upaya Iran untuk membuat drone yang jauh lebih sederhana dari desain RQ-170 mungkin hampir tidak masuk akal, tapi perlu dicatat bahwa mereka saat ini telah mengembangkan varian yang lebih besar untuk diterbangkan.

Drone/pesawat sayap terbang yang benar-benar tidak berekor terkenal tidak stabil, dan semakin besar ukurannya, maka semakin sulit bagi mereka untuk terbang dengan baik di berbagai medan operasinya. Namun, Iran tampaknya telah mengatasi masalah tersebut, setidaknya sampai tingkat tertentu.


Quote:



Terkait jatuhnya drone Iran pada hari Minggu tampaknya masih ada kaitan dengan sebuah ledakan besar di dekat fasilitas nuklir Iran, menurut laporan Aljazeeratelah terjadi ledakan dan kilatan cahaya di langit sekitar pukul 20:15 waktu setempat pada hari Sabtu (04/12/2021) di Badroud, 20km dari tempat fasilitas pengayaan uranium berada.

Badroud sendiri terletak di dekat Natanz, fasilitas nuklir penting Iran lainnya yang tidak jauh di utara Isfahan. Sementara pihak Iran mengklaim ledakan tersebut adalah latihan pertahanan udara yang mencakup penembakan drone. Namun, pihak Iran sampai saat ini secara resmi belum mengatakan jika latihan penembakan drone itu tidak terkait dengan 'pendaratan darurat' Shahed-191.

Isfahan sendiri menjadi pusat program nuklir Iran dan bidang utama yang menarik bagi intelijen AS. Faktanya, RQ-170 Sentinel telah diterbangkan ke instalasi nuklir itu untuk memata-matai, namun RQ-170 itu pada akhirnya jatuh ke tangan Iran sepuluh tahun yang lalu. Penangkapan RQ-170 menjadi sumber kebanggaan dan propaganda besar bagi militer Iran. Karena itu, kita harus bertanya apakah insiden semacam reka ulang yang rumit untuk tujuan propaganda ?

Sebagai tambahan informasi, Iran sendiri beberapa bulan terakhir memang gencar melakukan simulasi penembakan drone dan rudal jelajah, hal itu dilakukan setelah Israel berulang kali mengancam akan melakukan serangan ke fasilitas nuklir Iran. Mereka tidak mengizinkan Iran memperoleh senjata nuklir.


Quote:



Sekali lagi, pertanyaannya adalah apa yang sebenarnya terjadi di sini ? Apakah uji terbang atau pelatihan salah satu drone Iran yang merupakan hasil copas RQ-170 berjalan sangat salah pada tanggal yang paling ironis ? Atau apakah ini semacam tontonan untuk memperingati hilangnya RQ-170 Amerika pada peringatan 10 tahun peristiwa bersejarah itu ?

Tyler Rogoway salah satu penulis artikel di TheDrive.com mengatakan jika dirinya condong ke poin yang terakhir. Menurut Tyler, Iran memang dikenal melakukan hal-hal semacam ini, yaitu memperingati hari yang bersejarah. Terutama menciptakan kembali atau mengingatkan warganya tentang kemenangan militer yang signifikan, dalam kasus Iran mereka memperingati 10 tahun direbutnya RQ-170 Sentinel milik AS. Bisa dibilang pemerintah Iran agak sedikit "over proud", sebuah gejala penyakit yang juga diderita sebagian warganet +62.

Terlepas dari berbagai dugaan yang beredar saat ini, sangat aneh dan mencurigakan melihat gambar-gambar yang sangat familiar ini muncul pada ulang tahun kesepuluh dari RQ-170 yang jatuh ke tangan Iran. Sebagai tambahan informasi Iran sendiri saat ini setidaknya punya 3 varian RQ-170 hasil reverse engineering, tiga varian ini punya ukuran dan jangkauan yang berbeda-beda. Akun Twitter Mehdi H. telah membuat tabel yang cukup menarik, di mana ia mengklasifikasikan drone milik Iran dalam 3 jenis varian. Ruga varian tersebut adalah sebagai berikut: Shahed-161, Shahed-191, Shahed-171.

Varian 161 punya jarak jelajah maksimal 500 km dan endurance terbang 2 jam, bisa dibilang ini adalah versi paling kecil dari keluarga Shahed. Versi 191 yang jatuh baru-baru ini punya daya jelajah maksimal 1.500 km dengan endurance terbang 4.5 jam, bisa dibilang ini adalah varian medium dari keluarga Shahed. Versi terakhir, yakni 171, punya jarak jelajah maksimal 4.400 km dan endurance terbang mencapai 10 jam. Lebih jelasnya silakan simak tabel di bawah ini.


Quote:



Sekilas tentang RQ-170 Sentinel, drone ini memasuki layanan USAF (Angkatan Udara AS) pada tahun 2007. Di mana drone ini dibuat oleh Lockheed Martin, drone ini merupakan jenis reconnaissance aircraft yang digunakan untuk misi intip-mengintip. Selain digunakan oleh USAF, Sentinel juga digunakan oleh CIA untuk melakukan beberapa misi khusus.

Total USAF memesan 20 unit drone Sentinel dari Lockheed, Sentinel punya panjang 4.5 m, rentang sayap  20 m, serta tinggi  2 m. Dibekali mesin 1 × Garrett TFE731 atau General Electric TF34 turbofan, drone bisa terbang di ketinggian maksimal 15.240 m. Sayangnya informasi terkait Sentinel sangat terbatas, sampai saat ini tidak diketahui berapa jarak jelajah maksimalnya.


Quote:





Referensi Tulisan: TheDrive.com& Aljazeera
Sumber Foto: sudah tertera di atas
Diubah oleh si.matamalaikat 06-12-2021 14:55
MasterSimsEriksaRizkiMscreamo37
screamo37 dan 25 lainnya memberi reputasi
24
8.8K
44
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan Kepolisian
icon
2.2KThread2.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.