c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Susahnya Keturunan Tiongkok Untuk Berpolitik Di Indonesia!




Di Indonesia kaum minoritas dari tanah Tiongkok sering terjadi diskriminasi, bila mereka berpolitik banyak pihak meradang dan langsung menjegal mau apapun itu yang ia kerjakan baik atau tidak. Mereka tak melihat hasil dari kinerjanya, tapi hanya karena statusnya.

Disini kita,sering mendengar ucapan jangan rasis, namun ada beberapa kelompok yang memberikan cap politik identitas saat ini. Padahal dikit lagi manusia sudah masuk ke era robotik dan AI sedangkan kita saat ini masih berkutat dimasalah perbedaan ras! Padahal yang menciptakan suku dan ras dari berbagai macam bangsa itu adalah Tuhan, tapi mengapa harus ada perbedaan yang kita gaungkan.



Politik adu domba dari Belanda ini ternyata sukses mendarah daging hingga saat ini, kalau kita mau jujur hal ini terjadi bukan saat ini saja. Di zaman Hindia Belanda, masyarakat yang belum merdeka ini memang sengaja dikelompokkan berdasarkan segregasi ras atau yang disebut dengan Regering Reglement pada tahun 1854. 

Perbedaan kasta ini dipupuk dimana yang terlihat superior, adalah orang kulit putih atau Eropa. Kemudian, selanjutnya orang Timur Asing dan orang Tionghoa. Lalu terakhir, yang mereka bilang Inlander atau pribumi.



Disinilah terjadi iri dan dengki, padahal keturunan masyarakat pribumi juga sudah bercampur baur kalau mau jujur kembali melihat sejarah keturunan masyarakat di Indonesia terutama Sumatra dan Kalimantan banyak dari Yunnan, wilayah Tiongkok saat ini.

Hal ini diperparah dengan Instruksi Presiden 14 Tahun 1967, dimana hal ini menyangkut Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat China. Dari menghambat masalah ibadah, di zaman itu juga tidak memperbolehkan masyarakat keturunan Tionghoa menjadi bagian militer, keamanan, termasuk politik.



Tak heran hanya satu tempat yang mereka bisa kerjakan yaitu menjadi pedagang, berbisnis dan karena terdesak dengan keadaan mau tidak mau mereka bekerja keras agar sukses. Hasilnya banyak keturunan Tionghoa yang sukses di bidang bisnis, runtuhnya orde baru membuat tokoh-tokoh politik dari keturunan Tionghoa bermunculan puncaknya adalah Ahok yang menjadi gubernur Jakarta.

Namun sayang mantan Gubernur Jakarta itu tersandung masalah yang paling mendasar karena kata-katanya yang offside akibat penodaan agama, hasilnya keturunan Tionghoa yang terjun ke politik saat ini lebih berhati-hati menjaga sikap, menjaga kata bahkan lebih cerdas menghadapi skema politik yang kurang baik seperti politk identitas, tapi saat ini politik identitas sudah mulai terbaca.



Bisa saja 5 tahun kedepan masyarakat mulai berpikir rasional, dimana identitas bangsa Indonesia itu ya berbagai macam suku, ras dan juga agama maka keturunan Tionghoa bisa saja menduduki jabatan politik yang lebih baik.

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.

emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star














andrah.ajaAvatar border
screamo37Avatar border
arvsubenkAvatar border
arvsubenk dan 38 lainnya memberi reputasi
35
8.8K
347
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.