• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Upaya Elon Musk untuk Menghubungkan Otak ke Mesin dengan NeuraLink.

lonelylontong
TS
lonelylontong
Upaya Elon Musk untuk Menghubungkan Otak ke Mesin dengan NeuraLink.

Gbr diambil dr medium.com

Mungkin Gansists sekalian sudah pernah mendengar NeuraLink yang didirikan Elon Musk.

NeuraLink bukanlah Brain Machine Interface pertama, akan tetapi dari berita-berita resmi yang dilepaskan oleh perusahaan ini, menurut TS NeuraLink adalah wajah masa depan dari Brain Machine Interface.

Akan tetapi perlu TS tegaskan, NeuraLink bukan yang pertama dan sudah banyak penemuan-penemuan yang menghubungkan otak manusia dengan perangkat luar.

Misalnya project Toyota yang membuat kursi roda yang bisa dikontrol langsung oleh otak, dengan membaca sinyal EEG lewat elektroda yang terpasang di kepala pengguna.

Kursi roda yg digerakkan dgn membaca EEG, gbr diambil dr newatlas.com

Brain Machine Interface, kalau diterjemahkan secara langsung : Antarmuka Otak dan Mesin, yaitu perangkat yang menghubungkan otak manusia dengan mesin.

Secara umum, perangkat ini akan berusaha menangkap sinyal-sinyal elektrik hasil kegiatan otak dari berbagai lokasi tertentu di otak, memprosesnya dan kemudian mengirimkannya ke mesin atau sistem lain di luar.

Sistem Brain Machine Interface sendiri bisa dibagi jadi dua kelompok besar, yaitu yang pertama kelompok perangkat yang menginvasi otak, jadi ada elektroda-elektroda atau CHIP yang harus ditanam di dalam otak.

Gbr diambil dr link.springer.com

Kedua, adalah non-invansif, jadi elektroda-elektroda hanya dipasang di permukaan kulit kepala.


Gbr diambil dr medicalxpress.com


Kedua metode ini sama-sama sudah diteliti dan dikembangkan oleh berbagai pihak sejak lama. Jadi dalam hal konsep dasar, tidak ada yang baru yang dibawa oleh NeuraLink.

Kedua metode ini tentu memiliki kelebihannya masing-masing.

Non-invansif tentu sangat aman dan tidak menakutkan, jika dibandingkan yang invansif. Kebanyakan eksperimen untuk invansif Brain Machine/Computer Interface masih dilakukan hanya pada hewan, meskipun juga sudah ada yang dilakukan ke manusia.

Misalnya yang dilakukan di University of Pittsburgh Medical Center, sebuah CHIP dipasangkan ke kepala Jan Scheuermann yang mengalami kelumpuhan akibat gangguan syaraf.

Sumber : YouTube


Lewat sebuah elektroda (bernama Utah array) yang dipasangkan ke kepalanya itu, dia belajar mengontrol lengan robot dengan otaknya.

Ada daftar yang panjang kalau mau dibahas satu per satu, penelitian di bidang ini. Intinya sudah dimulai sejak lama dan sudah banyak cerita suksesnya. Kalau di Indonesia tidak banyak terdengar, mungkin karena kita terlalu sibuk berdebat tentang hal yang kurang berguna.

Kembali ke NeuraLink, mengapa TS berpendapat bahwa NeuraLink adalah wajah masa depan di bidang ini?

Pertama, NeuraLink besutan Elon Musk ini memilih jalur invansif. Meskipun metode non invasif itu tentu jauh lebih mudah diterima, tetapi keakuratannya di bawah metode invansif.

Selain itu pada metode non invasif, informasi hanya berjalan satu arah, yaitu dari otak ke perangkat atau sistem di luar dirinya. Dia bukan benar-benar sebuah sistem komunikasi yang bisa berjalan dua arah.

Sementara goal atau target dari NeuraLink adalah kemampuan komunikasi dua arah, jadi selain membaca sinyal dari otak, NeuraLink juga dirancang untuk memiliki kemampuan mengirimkan sinyal ke otak.

----

Kedua, dibandingkan metode-metode invansif yang sudah pernah dikembangkan, NeuraLink memiliki "resolusi" yang jauh lebih tinggi.

Jumlah "elektroda" yang akan ditanamkan ke dalam otak, untuk kemudian membaca sinyal EEG, dikumpulkan, diolah dan dikirimkan ke luar adalah 1024.

Sistem invansif BMI yang ada sebelum NeuraLink, mentok di jumlah ratusan.

Elektroda-elektroda ini akan berupa "benang" yang sangat tipis, sehingga bisa ditanamkan ke lokasi tertentu di dalam otak tanpa merusak jalur-jalur pembuluh darah di otak.

------

Ketiga, kalau BMI invansif yang umum saat ini hanya dipasang di permukaan otak, atau berbentuk CHIP yang hanya menempel di salah satu area otak saja.

Dengan jumlah elektroda yang 1024 itu, NeuraLink ingin menjangkau sebaran lokasi-lokasi yang lebih tepat di otak manusia. Bahkan di posisi yang sulit dijangkau.

Untuk itu elektroda-elektroda tersebut memiliki ukuran yang sangat kecil (micro), lentur, dan juga harus tahan terhadap lingkungannya.

Gbr diambil dr NeuraLink.com


Untuk memasang elektroda-elektroda ini secara aman, maka operasi akan dilakukan menggunakan robot dengan ketepatan tinggi.

-----

Keempat, NeuraLink punya target untuk bisa mengirimkan sinyal-sinyal informasi dari otak itu secara real time.

Bayangkan jumlah data yang harus mereka olah lebih dahulu (menghilangkan noise, dsb), dan kemudian mengirimkan hasil komputasinya secara real time.

Tentu ini bukan pekerjaan mudah, tapi bayangkan juga bagaimana misalnya kalau orang yang tidak memiliki lengan bisa menggerakkan lengan robotik, tapi butuh waktu beberapa detik untuk sistemnya mengambil, mengolah dan mengirimkannya ke lengan robot tersebut?

Untuk pekerjaan sederhana mungkin bisa, akan tetapi tentu jauh dari performa orang normal.

Bila target NeuraLink ini tercapai, sehingga hubungan antara otak dengan perangkat di luar dirinya terjadi dalam real time, ini akan menjadi lompatan besar dalam bidang bio engineering, bukan tidak mungkin orang normal pun bisa ditingkatkan kemampuan-nya lewat NeuraLink dan anggota tubuh robotik.

-----

Kelima, NeuraLink berencana berkomunikasi dengan perangkat luar lewat komunikasi nirkabel.

Artinya tidak perlu ada kabel menjuntai panjang yang menghubungkan antara NeuraLink yang tertanam di kepala, dengan perangkat keras di luar.

Anti ribet dan tentu juga secara fisik lebih aman, dibandingkan hubungan lewat kabel yang bisa saja tersenggol, atau kena tarik orang.

Meskipun tentu muncul pertanyaan tentang keamanan data, dsb.

-------

Demikianlah beberapa alasan mengapa TS berpendapat NeuraLink akan jadi wajah masa depan dari BMI/BCI.

Visi Elon Musk sebagai pendirinya bahkan lebih jauh lagi dari target NeuraLink sendiri (bisa GanSits baca di website resminya) saat ini.

Kalau Elon Musk dan NeuraLink berhasil menghasilkan produk yang aman dan efektif untuk mereka yang lumpuh dan kesulitan bergerak, artinya tahap pertama untuk perkembangan yang lebih gila lagi sudah dilalui.

Pada tahap berikutnya, bisa jadi orang normal pun akan mengantri untuk memasangkan NeuraLink di kepala mereka.



Sumber referensi
1. https://thebulletin.org/2020/09/the-...-ready-for-it/

2. https://neuralink.com
Diubah oleh lonelylontong 03-12-2021 04:55
isanykromitan5268ariefvisca584
ariefvisca584 dan 9 lainnya memberi reputasi
8
5.1K
56
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.3KThread81KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.