Kasus ini berawal pada tanggal 16 november 2021
Saya tidak hanya melihat beritanya tetapi saya juga menonton vidio nya di Youtube Channel Pak Dedi tersebut. Yang saya lihat di vidio tersebut Pak Dedi sedang membersihkan sampah yang berserakan di Pasar tersebut. Lalu ada seorang mahasiswa yang datang dan menanyakan apa kewenangan Pak Dedi untuk membersihkan sampah tersebut hingga menimbulkan perdebatan. Karena Pak Dedi dan mahasiswa terserbut memiliki argumentasinya masing-masing. Dan mahasiswa tersebut tetap bersih kukuh pada argumentasinya yang menurut dia seharusnya yang melakukan hal tersebut ialah orang yang berwenang.
Yang bisa saya ambil dari kejadian tersebut ialah menurut saya yang di lakukan Pak Dedi tidak salah untuk membersihkan sampah tersebut. Karena menjaga kebersihan itu sudah tanggung jawab bersama, semua berwenang melakukannya tidak ada larangan untuk hal tersebut. Memang sistem nya sudah ada, petugas kebersihan pun sudah ada tetapi tidak akan berjalan jika tidak ada contoh seperti yang Pak Dedi lakukan atau tidak adanya SDM yang bergerak. Dan sah sah saja jika seorang Pak Dedi ingin membersihkan sampah karena menjaga lingkungan itu bisa di lakukan oleh siapa aja, baik masyarakat maupun pejabat tidak ada aturannya juga. Tentunya kita sebagai warga Indonesia bertanggung jawab akan kebersihan lingkungan kita bukan hanya bergantung pada petugas kebersihan dan tidak perlu tupoksi untuk melakukannya.
"publik hari ini menyukai hal yang praktis bukan teoritis" pada dasarnya masyarakat sekarang lebih suka turun langsung ke lapangan daripada memberikan teori karena jika sudah tahu teorinya tanpa turun langsung ke lapangan itu sama aja bohong, tentu akan berbeda di dalam teori dan turun langsung ke lapangan.