Ada kabar menarik dari matra laut gan, berita kali ini mungkin akan menjadi kabar gembira bagi seluruh fans boy Rusia garis keras di Indonesia. Seperti yang baru-baru ini diberitakan oleh Kompas.tv, Angkatan Laut Rusia dan Angkatan Laut negara anggota ASEAN turut serta dalam latihan multirateral untuk pertama kalinya. Latihan yang bettajuk "ARNEX 21: ASEAN Russia Naval Exercise 2021"itu berlangsung pada hari Rabu (01/12/2021) sampai hari Sabtu (04/12/2021).

Latihan bersama ARNEX-21 yang pertama kali digelar ini dibuka secara langsung Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah di aula Gedung Yos Sudarso Mako Lantamal I Belawan pada hari Rabu (01/12/2021). Dalam pembukaan tersebut, dihadiri Duta Besar Rusia untuk ASEAN, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, atase laut negara-negara di ASEAN, Dirkersin Kemhan, dan Komandan Lantamal I Belawan Laksamana Pertama TNI Achmad Wibisono.

Latihan besama ARNEX-21 merupakan latihan multilateral antara TNI AL, angkatan laut negara ASEAN dan angkatan laut Rusia. Diselenggarakannya latihan bersama ini untuk memelihara hubungan persahabatan antara Pemerintah Indonesia, negara-negara ASEAN dan juga tentunya Rusia. Seluruh negara ASEAN ikut serta dalam latihan ini. Di mana Indonesia, Thailand, Singapura, Vietnam, Malaysia, Myanmar dan Brunei menyediakan kapal perang atau pesawat, dengan Filipina sebagai pengamat virtual. Latihan ini dilaksanakan di perairan Belawan sampai Sabang.

"Latihan ini adalah tentang perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di kawasan itu," kata duta besar Rusia untuk ASEAN, Alexander Ivanov dalam sebuah pernyataan. Latihan bersama ini juga mempertegas prinsip non-blok ASEAN terkait konflik di kawasan tersebut. Dan mengutip artikel indomiliter.com inilah profil 8 kapal perang yang ikut berpartisipasi dalam latihan ini:




Bagi fans boy garis keras Rusia di Kaskus dan agan-agan yang punya prinsip netral, pasti sudah tidak asing dengan kapal ini. Admiral Panteleyev sendiri sudah dua kali datang ke Indonesia, lawatan pertamanya terjadi pada 14 Desember 2020di Surabaya bersama kapal penjelajah Varyag. Dan setahun kemudian kapal ini kembali menyambangi Indonesia lagi.

Kapal ini termasuk kapal perusak (destroyer) dan menjadi kapal terbesar dalam latihan ARNEX 2021, di mana bobot matinya mencapai 7.900 ton. Kapal ini resmi masuk kedinasan Armada Pasifik Rusia pada 1 Mei 1992. Persenjataan yang dibawa Admiral Panteleyev terdiri dari: 2×4 rudal anti kapal selam SS-N-14, 8x rudal perthanan udara SA-N-9 dengan vertical launchers, 2 x meriam 100 mm, 4 x CIWS AK-630 kaliber 30 mm, 2×4 peluncur torpedo 533 mm (Type 53), 2 x peluncur roket anti kapal RBU-6000.

Admiral Panteleyev dibekali propulsi Combined Gas Turbine and Gas Turbine (COGAG) yang terdiri dari empat unit mesin turbin gas yang menghasilkan tenaga 120.000 hp dan dapat digeber sampai kecepatan maksimal 35 knots. Kapal dapat menjelajah sampai 19.400 km pada kecepatan ekonomis 14 knots, kapal punya panjang 163 meter dan lebar 19 meter.




Dari dalam negeri, tentunya agan-agan di Kaskus sudah tidak asing dengan kapal satu ini. KRI RE Martadinata merupakan kapal kombatan paling canggih yang dimiliki TNI AL saat ini. Bekal senjata kapal saat ini adalah meriam reaksi cepat Oto Melara 76/62 Super Rapid gun dan radar intai udara permukaan jenis Thales Smart–S MK2, ditambah 1x CIWS (Close In Weapon System) Rheinmetall Millennium 35 mm pada depan anjungan. Sementara sistem pertahanan udaranya adalah rudal VLS Mica dan rudal anti kapal MM40 Block 3 Exocet.

Kapal ini memiliki spesifikasi panjang 105,01 meter dan lebar 14,02 meter. Dibekali sistem propulsi CODOE (Combined diesel or electric) - 2 x 10000 kW MCR diesel serta 2 x 1300 kW MCR electric, kapal mampu digeber sampak kecepatan maksimum 28 knots. Kapal punya jarak jelajah 6.700 km pada kecepatan 18 knots.




Kapal ini dimiliki oleh Singapura yang dibangun oleh Singapore Technologies (ST) Marine, dan termasuk dalam Victory Class. Singapura mengoperasikan 6 unit Victory Class terdiri dari: RSS Victory, RSS Valour, RSS Vigilance, RSS Valiant, RSS Vigour dan RSS Vengeance. Untuk persenjataannya adalah sebagai berikut: 1x meriam OTO Melara 76 mm Super Rapid Gun, peluncur VLS (Vertical Launching System) 2×8 cell rudal Rafael Barak, torpedo A244S Mod1 yang diluncurkan dari 2 peluncur triple tube, 4x senapan mesin berat kaliber 12,7 mm.

Kapal Victory Class dibekali mesin 4× Maybach MTU 16 V 538 TB93 high speed diesels coupled to 4× shafts. Mesin tersebut dapat digeber sampai kecepatan maksimum 37 knots dan punya jarak jelajah 7.400 pada kecepatan jelajah 18 knots. Dalam kondisi bahan bakar penuh, korvet ini dapat berlayar sampai 7.400 km pada kecepatan jelajah.





Kapal keempat dalam list ini dimiliki oleh Malaysia, Negeri Jiran tercatat punya dua unit kapal, yakni KD Lekiu 30 dan KD Jebat 29. Kapal ini dibuat oleh galangan Yarrow Shipbuilders, Glasgow, Inggris. Corvette dengan bobot 2.270 ton ini pertama diluncurkan pada periode 1994 dan 1995. Menurut indomiliter.compersenjataan kapal ini mirip dengan corvette Bung Tomo Class milik TNI AL, yang juga buatan Inggris.

Untuk persenjataannya adalah sebagai berikut: 1x meriam multi purpose Bofors 57mm, 16 peluncur rudal Sea Wolf, 2x meriam DSM30 REMSIG, 8x peluncur MM40 Exocet blok II (rudal anti-kapal), torpedo A244S, tipe torpedo yang juga digunakan pada SIGMA Class TNI AL. Dibekali mesin diesel 4 × MTU 20V 1163 TB93 Twin shafts yang mampu diajak ngebut sampai kecepatan hingga 28 knots. Untuk jarak jelajahnya hingga 9.300 km, kapal punya panjang 106 m dan lebar 12,75 m.





Masuk sebagai bagian dari keluarga frigate Type 053 buatan China, kapal ini termasuk keluarga Chao Phraya Class di Thailand yang terdiri dari 4 unit kapal. Jenis frigat dengan propulsi CODAD ini juga digunakan oleh Mesir, Bangladesh dan Myanmar. Kapal punya panjang 103 m dan lebar 12 m. Untuk persennatannya sebagai berikut: 8x rudal anti-kapal jarak pendek YJ-8 atau jarak menengah YJ-81, peluncur roket anti-kapal selam, 1x meriam 100 mm laras ganda, 4x meriam antipesawat 37 mm. Untuk istem propulsi terdiri dari dua mesin diesel yang menghasilkan tenaga 16.000-hp, di mana kapal bisa diajak negebut sampai kecepatan maksimal 32 knots, serta punya jarak jelajah 7408 km.

Mengutip laporan navyrecognition.com, kapal milik Thailand ini mulai diterima pada awal 1990-an. Di usianya yang tak lagi muda, HTMS Chao Phraya dan HMTS Bang Pakong akan menjalani upgrade untuk mencapai kemampuan operasional seperti OPV (Offshore Patrol Vessel) modern. Angkatan Laut Kerajaan Thailand berencana untuk memodernisasi dua frigate dengan mengganti meriam utama dari 100 mm menjadi meriam otomatis 76 mm yang lebih canggih, serta mengganti keempat meriam 37 mm dengan meriam 30 mm dengan kecepatan tembak dan akurasi yang lebih tinggi.





Nama asli kapal ini adalah Gepard Class (Project 1166.1) yang dibangun oleh Rusia, namun pengguna terbesarnya justru Vietnam sebanyak 6 unit, sementara Rusia kini mengoperasikan dua unit Gepard Class yang bertugas di Armada Laut Kaspia. VPNS Ly Thai To sendiri diluncurkan pada 13 Maret 2011, untuk persenjatananya adalah sebagai berikut: 8x rudal anti kapal Kh-35E dan rudal pertahanan udara Osa-M, 2x CIWS (Close In Weapon System) AK-630 kaliber 30 mm.

Dibekali sistem propulsi combined diesel or gas (CODOG), kapal dapat digeber sampai kecepatan maksimal 28 knots. Dengan bahan bakar penuh, dapat menempuh jarak 7.000 kilometer pada kecepatan jelajah 10 knots. Frigate ini punya panjang 102,14 meter dan lebar 13,09 meter.




Siapa sangka Myanmar sudah bisa membangun frigate dengan desain semi stealth sendiri, meski jumlah yang dibangun hanya dua unit. Namun, mereka sukses memadukan teknologi dari China, Rusia dan India dalam sebuah kapal. Sungguh hal yang mengejutkan, jika Myanmar bisa memadukan teknologi dari ketiga negara tersebut. Frigate pertama UMS Kyan Sittha (F12) ditugaskan pada 31 Maret 2014, dua hari setelah peluncuran fregat kedua UMS Sinphyushin (F14).

Dibangun oleh Myanmar Naval Dockyard, Kyan Sittha Class mengusung beragam persenjataan sebagai berikut: 1x Oto Melara 76 mm naval gun, 3x NG-18(H/PJ-13) 6-barrel 30 mm CIWS, 2x 14,5 mm Gatling Guns, 8x rudal anti kapal C-802, 6x turret-mounted Igla-S(SA-24) SAM (reloadable), 2x triple torpedo launchers for Shyena torpedoes, 2x RBU-1200 anti-submarine rocket launchers (total of 36 rockets in storage), 2x Large Depth Charge (LDC) throwers. Kyan Sittha Class punya panjang 108 meter dan lebar 13,5 meter dan ditenagai propulsi CODAD (Combined diesel and diesel) dengan 4 × Pielstick 16PA6STC at 5.1 MW (6.800 hp). Dengan mesin ini kapal sanggup digeber sampai kecepatan 30 knots, kapal punya jarak jelajah 7.400 km pada kecepatan kelajah 18 knots.





Pada list terakhir kali ini diisi oleh kapal jenis Offshore Patrol Vessel (OPV), kapal jenis ini berada satu strip dibawah kapal jenis corvette. Kapal dibangun oleh galangan kapal Lürssen Werft, Jerman. Kapal ini masuk dalam keluarga Darussalam Class yang terdiri dari 4 kapal, di mana kapal punya panjang 80 m dan lebar 13 m. Ditenagai oleh 2 × MTU 12V diesel engines yang bisa menyemburkan tenaga 11.400 hp, kapal bisa digeber sampai kecepatan maksimal 22 knots seta punya jarak jelajah 13.900 km. OPV ini punya senjata sebagai berikut: 1× meriam Mauser BK-27 (27 mm), 2 × Oerlikon 20 mm/85 KAA, rudal anti kapal 4× Exocet MM40 Block 3 (optional).





Nah, demikian profil singkat kapal perang yang ikut andil dalam acara ARNEX-21, semoga dengan digelarnya berbagai macam latihan di kawasan Asia Tenggara khususnya, baik oleh US atau Rusia. Kita berharap bahwa kawasan di mana kita tinggal jauh dari ancaman konflik atau peperangan. Setidaknya dengan ikutnya Rusia dalam latihan bersama dengan ASEAN, hal itu bisa membuat China berhenti sejenak untuk berbuat usil kepada para tetangganya.