*Relasi Hukum, Kuasa, Sosial, dan Pengetahuan terkait kasus Mahasiswa ‘ARTINYA’*
Beberapa Minggu yang lalu diberitakan sempat viral Antara ketua komisi lV DPR RI kang Dedi mulyadi dengan seorang mahasiswa, mahasiswa tersebut bernama yudha damawi yang mengaku berkuliah di STAI al Muttaqien Purwakarta jurusan hukum keluarga.
Kejadian bermula saat kang Dedi Mulyadi memungut sampah bersama Ikutan warga pasar rebo atau (IWAPA) pada Rabu 17 November 2021. Saat sedang memungut sampah, tiba-tiba kang Dedi Mulyadi hampiri oleh seorang mahasiswa bernama yudha, Yudha datang dengan protes menanyakan dasar hukum anggota parlemen mengikuti aksi bersih-bersih pasar. Kang Dedi menjawab bahwa dirinya sebagai warga sepatutnya menjaga kebersihan lingkungan sehingga tidak perlu adanya dasar hukum. Lantas Yudha mengatakan bahwa kebersihan pasar sudah menjadi tanggung jawab pihak yang berwenang. Kemudian sempat terjadi perbincangan yang serius sebelum akhirnya diselesaikan cara diskusi.

Menanggapi Kejadian tersebut dari sudut pandang mahasiswanya memang ingin menegaskan tentang kewenangan yang seharusnya diperhatikan langsung oleh pihak terkait tentang kebersihan lingkungan (DLH), akan tetapi sempat diceritakan bahwa mahasiswa tersebut keburu gerogi karena pada saat itu banyak warga yang ikut berbicara sehingga kesalahan pahaman terjadi.
Terkait kebersihan lingkungan saya setuju dengan kang Dedi Mulyadi bahwa kebersihan itu kewajiban setiap warga bukan soal kewenangan. Sebagai warga masyarakat sudah sepatutnya menjaga kesadaran lingkungan sekitar. Dimana kang Dedi Mulyadi pada saat itu pernah berbicara bahwa sekarang itu perlu yang praktis bukan hanya teoritis. Pada saat ini Peran atau tugas mahasiswa itu bukan hanya teoritis tetapi harus lebih kepada pengimplementasian nya. Tidak ada yang perlu disalahkan dalam kejadian tersebut tetapi yang terpenting ambil pelajaran nya untuk sekarang dan seterusnya.