agustus999Avatar border
TS
agustus999
Iran Larang Impor Peralatan Rumah Tangga dari 2 Perusahaan Korsel


Iran Larang Impor Peralatan Rumah Tangga dari 2 Perusahaan Korsel
CNN Indonesia
Selasa, 30 Nov 2021 13:44 WIB

Iran meralang impor peralatan rumah tangga dari dua perusahaan Korea Selatan untuk melindungi industri manufaktur di dalam negeri. (AFP/Behrouz Mehri).

Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Iran melarang impor peralatan rumah tangga dari dua perusahaan asal Korea Selatan. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah kebangkrutan produsen dalam negeri.
Melansir dari Asia Times, Selasa (30/11), larangan diberlakukan setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menginstruksikan Presiden Ebrahim Raisi untuk melarang impor peralatan rumah tangga, khususnya yang berasal dari Korea Selatan.

Larangan tersebut dilakukan untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan memberikan gairah pada ekonomi pada saat Iran terjerat embargo yang sangat parah.

Khamenei mencatat dalam memo singkatnya bahwa perusahaan domestik baru saja mulai berdiri dan pemerintah akan membantu mereka.

Pemerintah Iran tidak menyebutkan secara spesifik nama kedua perusahaan asal Korea Selatan itu, namun masyarakat Iran berasumsi bahwa kedua perusahaan itu Samsung dan LG.

Asumsi itu bukan tanpa alasan. Sebelum pelarangan, 55 persen hingga 77 persen pasar peralatan rumah Iran senilai US$3,8 miliar atau sekitar Rp54,4 triliun (kurs Rp14,324) didominasi oleh Samsung dan LG.

Menurut angka dari asosiasi importir smartphone, lebih dari 7,14 juta perangkat Samsung dikirim ke Iran dan bernilai US$1,2 miliar atau setara Rp17,2 triliun pada 2020. Hal ini berarti 45 persen pangsa bisnis ponsel iran dipegang oleh produsen yang bermarkas di Suwon itu.

Dengan demikian, Samsung dan LG merupakan merek yang banyak digunakan oleh masyarakat Iran.

Pelarangan penjualan produk Samsung dan LG tersebut membuat masyarakat di Iran kesal. Pasalnya, Samsung dan LG dianggap sebagai pilihan peralatan rumah tangga yang cukup kredibel.

Masyarakat Iran mencurahkan ketidakpuasannya di media sosial dengan membagikan pengalaman buruk mereka dengan lemari es, mesin cuci, TV, penyedot debu, microwave, dan mesin pencuci piring buatan Iran.

Mereka menganggap produk buatan dalam negeri berkualitas rendah dan tidak efisien.

Manufaktur elektronik dan peralatan rumah tangga bukanlah industri yang canggih di Iran. Selain itu, bagian terbesar dari produksi dalam negeri dimonopoli oleh segelintir perusahaan yang terhubung dengan orang-orang yang menikmati pengaruh atas lembaga-lembaga keagamaan dan badan-badan keamanan.

Salah satu contohnya adalah Entekhab Group, sebuah perusahaan kaya yang memiliki lebih dari 40 persen pasar peralatan rumah tangga di negara Iran. Perusahaan itu dijalankan oleh seorang pengusaha properti berusia 46 tahun yang dikatakan sebagai alumnus Seminari Qom dan seorang ulama lembaga pelatihan.



(mrh/aud)

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi...sahaan-korsel.

Ini sih kasusnya mirip mobil SMK, HP Evercoss dan Advan. Made in Mengleng tapi di cap Made in Indonesia. Mana ada barang mengleng high tech bagus.

Kalau barang statis ya lumayanlah.

Tapi baguslah ada usahanya untuk melepaskan diri dari ketergantungan dengan korea.
jerryreality220Avatar border
jerryreality220 memberi reputasi
1
419
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
78.9KThread10.6KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.