♔ Hai Sohib reader semua ♔

Siapa sih yang nggak pernah berhutang?

Entah keitung hutang yang besarannya kecil ataupun besar hingga miliaran atau triliunan, negara aja berhutang, kan?


Sumber gambar

Sebagian besar orang pasti butuh yang namanya pinjaman dana di saat-saat tertentu. Sebagian lagi bener-bener menghindari yang namanya hutang lebih memilih untuk bersabar dan mengumpulkan cuan.

Nah, intro aja, kami sebagai praktisi bisnis online sederhana juga pernah merasakan yang namanya hutang.

Singkat cerita kami pernah membutuhkan dana dan akhirnya mendapat kucuran dari investor yang kami kembalikan dalam jangka waktu tertentu plus bagi hasil.

Di posisi tersebut Kami merasa mempunyai tanggungan "hutang".

Nggak nunggu lama, sesuai dengan kapasitas dan pengalaman kami, sekiranya ada beberapa sisi baik dan sisi buruk ketika kita mempunyai hutang.

Sisi Baik Hutang
⚐︎ Kami merasa harus struggle lebih baik lagi daripada ketika bekerja tanpa ada tanggungan besaran duit yang harus dikembalikan dalam jangka waktu tertentu.

⚐︎ Kami merasa harus lebih teliti dan waspada lagi dalam melakukan pekerjaan. Tingkat kehati-hatian dalam mengambil keputusan pun juga berlebih dari pada sebelumnya.

⚐︎ Bisnis yang dijalani berasa ada suntikan dana dan itu merupakan sensasi yang positif banget buat kami. Karena terkadang muncul kesempatan yang nggak datang dua kali dan di kesempatan tersebut harus ada modal berlebih. Kebetulan di titik itu kami dananya kurang. Mood & level happy kami meningkat. Semangat menggebu muncul.

⚐︎ Kami jadi lebih tergelitik untuk mencatat segala uang keluar dan masuk (memperbaiki pembukuan/catatan keuangan) bahkan melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya misalkan seperti pembuatan neraca rugi laba pada bisnis yang sedang dijalani.

⚐︎ Kami juga lebih bersemangat untuk menekan kegiatan konsumtif yang dirasa minim manfaat. Deretan kegiatan yang kurang bermakna tapi ada cost lumayan di sana.

⚐︎ Kami juga merasa ada PR besar harus meningkatkan pendapatan, entah itu mencoba bisnis baru, melakukan segala hal yang memungkinkan agar profit meningkat. Siapa tahu menemukan sumber pendapatan baru.


Sumber gambar

Sisi Negatif Hutang
⚐︎ Kekhawatiran itu pasti ada. Apalagi fluktuasi bisnis yang seperti chart crypto naik turun nggak tentu. Khawatir gak bisa bayar, khawatir salah dalam membuat keputusan kemudian berimbas ke akumulasi cuan, khawatir gak dipercaya lagi/menodai amanah investor, dan banyak hal lainnya.

⚐︎ Jika ada situasi tertentu (naudzubillahimindzalik jangan sampai terjadi) yang membuat seseorang ada kemungkinan susah membayar hutang, maka bisa merusak hubungan kedua belah pihak yaitu pemberi hutang dan yang di hutangi. Tentu alasan-alasan bersifat mangkir dari perjanjian awal yang disengaja.

⚐︎ Poin sebelumnya bahkan bisa merembet ke pihak lain selain kedua belah pihak tersebut: keluarga, saudara, kolega, bahkan kedua belah pihak. Misalnya pihak keluarga dan saudara dari pemberi hutang kepada yang dihutangi.

⚐︎ Pihak pemberi hutang karena merasa sebagai superior, Ada kemungkinan bisa mendikte orang yang berhutang, entah itu sikap terburuk seperti intimidasi, intervensi, dan berbagai kelakuan negatif lainnya yang bisa kita anggap buruk jika terlalu berlebihan.

⚐︎ Poin berikut seakan menegaskan gimana pentingnya MOU alias kesepakatan di awal yang tertulis tertanda tangan kedua belah pihak disertai saksi. Takutnya misalkan suatu hari investor atau pemberi hutang benar-benar membutuhkan uang nya tiba tiba. Dia bisa melakukan intervensi. Atau minta uangnya dicicil secara tiba-tiba atau memang ingin pengembalian penuh secara tiba-tiba makanya itu penting yang namanya surat kesepakatan tertulis. MoU biasa disebut.

⚐︎ Bisa-bisa dalam keseharian orang yang berhutang dibayangi kekhawatiran berlebihan seperti poin awal tadi. Apalagi jika terlihat ada cashflow di pihak penghutang yang enggak senormal dulunya. Di mana kekhawatiran seperti ini bisa mempengaruhi psikis ataupun aktivitas keseharian dari si penghutang. Anxiety bahkan depresi.

⚐︎ Dampak psikologis yang ditimbulkan dari berhutang bisa berupa stres, gelisah, depresi, tidak fokus bekerja, kehilangan kepercayaan diri, dan yang paling parah adalah bunuh diri.

⚐︎ Sensasi enaknya berhutang (mendapatkan uang dalam jangka pendek tanpa ribet) bisa membuat orang merasa nyaman, confident alias pede, dilakukan berulang, terbiasa dengannya kemudian mempunyai kebiasaan berhutang. Bahaya. Makanya kita sering dengar kasus orang "gali lobang tutup lobang".

⚐︎ Nggak baik aja bila terbiasa berhutang kemudian akhirnya terbiasa berhutang untuk sesuatu yang konsumtif dari pada sesuatu yang produktif. Persis pembahasan kebiasaan/habit yang makin menjadi di poin sebelumnya.

⚐︎ Di dalam konsep keislaman kalau belum bayar hutang nggak bisa masuk surga. Rasulullah SAW bersabda, “Demi yang jiwaku ada ditanganNya, seandainya seorang laki-laki terbunuh di jalan Allah, kemudian dihidupkan lagi, lalu dia terbunuh lagi dua kali, dan dia masih punya hutang, maka dia tidak akan masuk surga sampai hutangnya itu dilunasi.” (HR Ahmad, An-Nasa’i dan At-Thabarani).

⚐︎ Ketika melakukan hutang harus diniati untuk bayar. Kalau tidak, konsekuensi dunia akhirat. Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (HR Ibnu Majah).

Wow. Amazing.

Semoga kawan-kawan yang saat ini sedang dililit hutang bisa melunasi hutangnya dengan baik dalam waktu sesegera mungkin.

Semoga diberi kemudahan oleh Allah. Entah itu melancarkan rezeki si penghutang, mendapatkan sumber pendapatan baru yang lebih besar dan lebih baik daripada sebelumnya, atau bisa menghindarkan diri dari hal-hal yang konsumtif dan kurang bermanfaat.
Amin.



Onee643