Si.joniiAvatar border
TS
Si.jonii
Bisakah Menggunakan Hormon Untuk Mencegah Kehamilan? Simak Yuk!
Kontrasepsi yang sering kita temui, cara kerjanya cukup sederhana yaitu menghalangi masuknya sel sperma ke dalam rahim. Namun tahukah anda bahwa beberapa tipe kontrasepsi dapat mencegah kehamilan meskipun sperma masuk ke rahim beberapa bahkan dapat mencegah kehamilan meskipun sel telur berhasil dibuahi. Apa saja metode kontrasepsi ini, bagaimana cara kerjanya dan apakah ada efek sampingnya? untuk menjawab semua pertanyaan tersebut mari kita simak dibawah ini.

Quote:

Metode yang akan kita bahas kali ini adalah metode hormonal jangka pendek dan jangka panjang, secara garis besar kedua metode tersebut memiliki cara kerja yang sama yaitu menggunakan hormon untuk mencegah atau mengontrol terjadinya ovulasi sehingga mencegah kehamilan. Perbedaan besar antara kedua metode ini terletak pada jangka waktu efektivitasnya, kita mulai dengan metode hormonal jangka pendek, tipe kontrasepsi ini paling dikenal indonesia sebagai pil KB namun juga tersedia dalam bentuk yang lain seperti dalam bentuk patch dan cincin vagina. Semua tipe kontrasepsi ini masukan Hormone progestine atau gabungan hormon estrogen dan progesteron kedalam tubuh, hormon tersebut kemudian menebalkan lendir diserviks yang akan mempersulit sperma untuk mencapai sel telur walaupun cara kerja yang sama cara penggunaannya berbeda, kontrasepsi hormonal dalam bentuk pil umumnya harus dikonsumsi setiap hari dan dianjurkan pada waktu yang sama pula, kontrasepsi dalam bentuk patch ditempelkan pada kulit dan harus diganti setiap minggu kemudian dilepas selama minggu ke-4 saat menstruasi, kontrasepsi dalam bentuk cincin vagina dimasukkan kedalam vagina dan didiamkan selama 3 minggu kemudian sama seperti patch dilepas saat minggu terakhir.

Nah sekarang kita lihat kontrasepsi hormonal jangka panjang, berbeda dengan tipe kontrasepsi yang dijelaskan sebelumnya kontrasepsi jangka panjang dapat digunakan untuk waktu yang sangat lama dari 3 hingga 10 tahun. Di Indonesia kontrasepsi jangka panjang yang paling populer adalah IUD atau intrauterine device lebih dikenal dengan nama spiral KB, ada dua tipe IUD yaitu IUD yang mengandung hormon dan IUD yang berlapis tembaga.

IUD hormonal menginjeksi hormon levonorgestrel dalam tubuh yang menyebabkan penebalan lendir serviks untuk menjebak sel sperma, menipiskan lapisan rahim dan bahkan dapat mencegah pelepasan sel-sel telur. Sementara itu IUD tembaga memiliki defense yang paling tinggi, IUD ini melepaskan ion tembaga yang menghancurkan sel sperma tetapi apabila sel sperma berhasil membuahi sel telur sekalipun, kandungan tembaga ini juga menyebabkan sel telur tidak. IUD hormonal  dapat menempel pada dinding rahim sehingga mencegah terjadinya kehamilan dapat digunakan selama tiga hingga lima tahun tergantung pada mereknya sementara IUD tembaga dapat diamkan dalam tubuh hingga 10 tahun.

Selain IUD tersedia juga kontrasepsi jangka panjang dalam bentuk implan, kontrasepsi ini dimasukkan kedalam lengan melalui operasi dan memiliki cara kerja yang sama seperti IUD hormonal, implan ini dapat didiamkan dalam tubuh hingga 5 tahun. Mungkin banyak dari kalian sudah menyadari bahwa semua tipe kontrasepsi yang dijelaskan tadi ditujukan kepada perempuan dan tidak ada untuk laki-laki, alasannya karena sangat sulit untuk membuat kontrasepsi hormonal bagi laki-laki yang tidak menyebabkan impotensi maupun mengurangi nafsu birahi dan juga rasa masyarakat cenderung menganggap bahwa isu reproduksi dan kesuburan adalah tanggung jawab perempuan sendiri yang kemudian menyebabkan kurangnya ada penelitian ekstensif mengenai kemungkinan kontrasepsi hormonal laki-laki.

Tetapi sejak 2019 sebuah pil untuk laki-laki telah lulus uji klinis putaran pertama, jadi mungkin saja di masa depan kontrasepsi hormonal bagi laki-laki akan lebih lazim digunakan layaknya kontrasepsi bagi perempuan. dalam hal efektivitas diantara semua tipe kontrasepsi non permanen kontrasepsi berbasis hormon lah yang memiliki tingkat aktif civitas tertinggi untuk mencegah kehamilan, namun bukan berarti tipe kontrasepsi ini tidak memiliki resiko, satu-satunya kekurangan metode kontrasepsi ini adalah tidak adanya perlindungan terhadap penyakit menular seksual, berbeda dengan kontrasepsi penghalang seperti kondom kontrasepsi hormonal yang memiliki risiko seperti sakit kepala mual dan menstruasi yang tidak teratur. Oleh karena itu ada pentingnya untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk menilai kecocokan dengan kontrasepsi tertentu.

Quote:
sumber

Mengenal berbagai macam tipe kontrasepsi sangat penting tetapi yang tidak kalah penting juga adalah menyadari bahwa hubungan seksual yang aman dan bertanggung jawab merupakan kerjasama antara semua pihak bukan sesuatu yang dilimpahkan pada satu pihak saja, bagaimana pendapat kalian apakah kalian sudah kenal semua tipe kontrasepsi yang kita bahas atau apa baru kali ini kalau mendengarnya? ceritakan pengalaman kalian di kolom komentar di bawah dan semoga bermanfaat dan sampai jumpaa..

Referensi : 1234 & 5
Diubah oleh Si.jonii 27-11-2021 08:51
adolfsbasthianAvatar border
rex333Avatar border
cheria021Avatar border
cheria021 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.5K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.