yukjadibaikyukAvatar border
TS
yukjadibaikyuk
Rhenald Kasali Menuduh Rico Huang Sebagai Bola Tenis

Sumber: Investor.id

Sebetulnya setiap usaha tak memiliki jaminan untuk sukses. Orang mungkin memiliki sebuah perencanaan usaha yang baik. Tetapi ketika dijalankan, boleh jadi berakhir pada kegagalan. Ada pula yang sifatnya spekulasi, tetapi berujung sukses. Cerita mengenai Harland David Sanders misalnya, yang saat ini dikenal sebagai Kolonel Sanders, pemilik gerai makanan KFC (Kentucky Fried Chicken).

Kolonel Sanders sepertinya tak memiliki strategi dagang apa pun. Yang dia lakukan hanya berkeliling dari restoran ke ke restoran, untuk menawarkan resep, dan meminta bagian 4 sen untuk setiap ayam goreng yang terjual. Dia mengalami penolakan hingga 1009 kali, sebelum akhirnya sukses di usianya yang senja.

Satu-satunya yang dapat dipelajari dari Kolonel Sanders ialah tekadnya. Karena tak setiap orang akan bangkit lagi setelah ditolak puluhan kali. Apa lagi ribuan kali. Dan sedikit banyak, Rhenald Kasali pernah menyinggung mengenai tekad yang dimaksud.

Anda tentu pernah mendengar Rhenald Kasali, bukan? Akademisi, praktisi bisnis, guru besar Ilmu Manajemen di UI, dan pendiri Rumah Perubahan, sekaligus penulis buku ini, sering merangsang anak muda agar berani berwirausaha, terutama sesuai passion yang diminati.

Dilansir dari Detik, Rhenald Kasali pernah menyampaikan, bahwa seorang entrepreanur jangan berjiwa telur, yang akan pecah bila menghadapi masalah. Jadilah bola tenis, yang punya kemampuan membal atau bouncing, agar dapat bangkit saat terkendala. Saat itu beliau sedang menghadiri Seminar Wanita Wirausaha BNI dan Femina bertajuk Inspirasi Wirausaha 'Tren, Peluang & Tantangan Usaha di Ballroom Hotel Novotel, Jalan Cihampelas, Bandung.

"Tak ada yang bisa memastikan bisnis kita akan tetap sama 5 tahun ke depan. Tak ada yang abadi. Akan ada masalah yang ditemui di tengah perjalanan wirausaha. Pilihannya 2, apakah akan jadi telur, atau bola tenis," ujar Rhenald.

Melalui ucapannya, secara tidak langsung Rhenald Kasali menuduh Rico Huang sebagai bola tenis. Karena pengusaha muda yang lahir 14 November 1995 itu usahanya berulang kali jatuh dan berulang kali pula kembali bangun.

Semua bermula dari bara api yang membakar rumahnya ketika SMA. Di waktu yang sama, ibunya pun saat itu sakit. Lalu Rico mulai berdagang kecil-kecilan sambil menyelesaikan pendidikan SMA-nya.

Dilansir dari btop.web.id, Rico Huang menjual nasi uduk di area sekolahnya. Lalu usahanya tutup karena membuat kantin sekolah sepi, dan pihak sekolah akhirnya melarangnya berjualan di area sekolah. Tak putus asa, anak ketiga dari empat bersaudara itu beralih ke bisnis lain, yaitu menjual kaos dan lagi-lagi bangkrut. Lalu bangkit lagi, dan kali itu dia memilih mie ayam sebagai produknya. Karena minimnya pengetahuan mengenai bisnis kuliner, dia sukses mengalami kerugian sebesar 15 juta dan di hari ke empat warungnya tutup.

Setelah lulus SMA, dia sempat beberapa semester kuliah di BINUS, hingga akhirnya dropout karena kendala keuangan. Kegagalannya di bangku kuliah menyebabkan dia menjadi buah bibir di antara kawannya. Tapi dia tak pernah jatuh lama-lama. Suatu saat ketika bangkit lagi, dia kembali berdagang, dan kali itu ialah aksesoris HP.

Rico menjualnya secara online. Dia menjualnya melalui beberapa media sosial yang saat itu tengah booming. Semisal Facebook, Twitter, Kaskus, dan Instagram.  Dan sekarang, dia telah membangun tiga situs web bisnis yang tak hanya untuk berbisnis, tetapi juga membuka kesempatan untuk orang-orang yang ingin berbisnis online tetapi tidak memiliki produk. Tiga situs web itu ialah Dropshipaja.com, Alona.co.id, dan Buatcasing.com.

Dilansir dari Media Indonesia, melalui Alona.co.id, Rico Huang memberikan pembelajaran kepada para pemula di bidang bisnis online. Selama setahun pembelajaran itu berlangsung, dan tidak melalui tatap muka, melainkan belajar melalui Video dan artikel-artikel yang dibuat oleh Rico dan Tim Kreatifnya.

Sedangkan Dropshipaja.com ialah bisnis yang konsepnya dia buat untuk mempertemukan produsen dan reseller. Karena menurutnya, banyak produsen yang memiliki produk bagus, tetapi tidak mengerti cara memasarkannya. Sebaliknya, banyak pula penjual jago, tapi tidak memiliki produk.

Hingga pertengahan 2020, Rico Huang telah memiliki omset miliaran rupiah, 200-an karyawan, dan 100 ribu reseller.

Ecka Pramita


0
739
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Inspirasi
Inspirasi
icon
10.5KThread6.7KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.