ulungrinjani
TS
ulungrinjani
Boeing 747 "Queen Of The Skies" Segera Berhenti Produksi!
Hola Agan dan Sista! Selamat pagi, siang, sore adan malam bagi Gansis di seluruh dunia! Kali ini ane bakal bahas seputar produksi Boeing 747 yang akan segera berhenti dalam waktu dekat.




Boeing 747, bagi seorang penggemar aviasi pasti sudah tidak ada yang asing dengan pesawat berukuran besar ini. Sebab memang 747 sudah sangat populer digunakan di seluruh dunia.

"Queen Of The Skies" pertama kali mengudara pada Februari 1969 dan langsung menuai sorotan positif dari orang-orang di seluruh dunia sebab 747 adalah pesawat terbesar pada masanya.




Boeing 747 pertama kali dirancang untuk memenuhi permintaan akan pesawat berkapasitas besar guna menunjang penumpang yang jumlahnya semakin hari semakin meningkat, mulai didesain pada pertengahan 1960an. Sudah diwacanakan sejak beberapa tahun sebelum penerbangan pertamanya dari pembicaraan antara petinggi Pan Am dan petinggi Boeing, sebagai pesawat yang ukurannya lebih dari 2 kali lipat Boeing 707.

747 pada awalnya ingin dijadikan sebagai sebuah pesawat full double decker dengan narrow body (sangat mirip A380 namun dengan kokpit di dek atas), pada dasarnya sebuah Boeing 707 yang kabinnya seolah "ditumpuk". Selain itu ada juga konsep-konsep 747 awal yang berbentuk Beluga, pesawat single decker dengan kokpit di bawah dek utama, sedikit mirip Airbus Beluga.




Namun rencana itu di-cancel dan digantikan dengan model sekarang yang memiliki dek bawah yang lebar, dengan gundukan di bagian depan sebagai dek atas sebab memang 747 juga didesain untuk mengangkut kargo dan gundukan ini memungkinkan untuk konversi menjadi 747F lebih mudah dan lebih memungkinkan.

Akhirnya, pada tahun 1968, 747 pertama, seri 747-100 dengan 4 mesin JT9D keluar dari pabrik Boeing di Everett untuk dites dan dipamerkan, tetapi belum diterbangkan. 747 menganut konsep wide-body, konsep baru di dunia penerbangan pada saat itu yang memungkinkan setiap row pada dek bawah untuk mengangkut hingga 10 penumpang (pada masanya, belum ada pesawat wide-body, hanya ada narrow-body yang maksimal pada satu row hanya mengangkut 6 penumpang saja). 




Setelah melewati berbagai penyempurnaan dan tes, 747-100 pertama diterbangkan di tanggal 9 Februari 1969 sebagai penerbangan pertamanya. Penerbangan pertama ini berjalan sukses, namun bersifat tes saja belum sampai memasuki market. Tes terbang ini diikuti dengan dibawanya 747 baru ke ajang pameran Paris Air Show untuk dipamerkan ke publik secara langsung.

Barulah, pada 22 Januari 1970, 747 mulai memasuki market sebagai armada Pan Am setelah mendapat sertifikasi FAA sebulan sebelumnya pada Desember 1969 untuk rute-rute dengan okupansi yang tinggi.



747, yang pada awalnya hanya dipesan oleh Pan Am dan sedikit maskapai lain sebagai maskapai pelanggan 747 pertama, langsung dipesan oleh banyak maskapai lain pada tahun 70-an, diikuti dengan peluncuran varian-varian 747 lain seperti 747SR (Short Range), 747SP (Special Performance), 747-200 yang lebih advanced dan lebih besar, serta 747 versi kargo, tidak lupa juga kompetitor-kompetitor dengan wide body yang mulai bermunculan seperti DC-10, Lockheed L-1011, serta Airbus A300.

Meski kompetitornya banyak, 747 tetap menuai sukses, sebab memang pesawat komersil terbesar pada masanya adalah 747 yang juga jauh lebih efisien dibandingkan Boeing 707, jet komersil pertama Boeing, selain juga kompetitor terberatnya memiliki masalah desain yang akhirnya diperbaiki (DC-10). 



747-300 sebagai 747 yang lebih canggih, efisien, dan memiliki dek atas yang jauh lebih panjang dibandingkan 747-200 sebelumnya meluncur pada tahun 1986.Dek atas yang lebih panjang ini dimaksudkan agar lebih enak untuk dijadikan sebuah dek dengan kursi, sebelumnya dek atas pada 747 lazim digunakan sebagai tempat bersantai atau lounge.

Diikuti dengan 747-400 sebagai 747 tersukses sepanjang sejarah yang memasuki pasar pada tahun 1989, dengan kokpit yang dirancang untuk hanya 2 orang saja tanpa Flight Engineer, instrumen yang lebih canggih, tambahan winglet, varian lebih banyak serta masih banyak lagi. Dengan 694 unit terjual, 747-400 merupakan varian 747 paling laris sejak 747 diperkenalkan.



Garuda Indonesia juga sempat memesan 747, dahulu 6 unit 747-200 sempat dipesan oleh Garuda Indonesia pada 1980 yang diikuti dengan pemesanan beberapa unit 747-300 dan 747-400 beberapa waktu kemudian, selain itu presiden Amerika Serikat juga memesan 2 Boeing 747-200 yang dimodifikasi berat menjadi pesawat kepresidenan berkode VC-25 dengan penerbangan perdana pada 1990 dan sampai sekarang masih digunakan.

Mengikuti perkembangan zaman dan persaingan yang kini makin ketat dengan hadirnya pesawat yang lebih besar dari Airbus, Boeing mulai melakukan development baru untuk 747 baru. Dahulu sempat ada konsep 747 trijet, 747-500 dan 747-600, bahkan Boeing NLA yang merupakan full superjumbo jet dengan bodi lebar di kedua lantai yang sangat mirip dengan A380. Namun sekarang, Boeing lebih berfokus dengan 747-8 baru. 


747-8, setelah diumumkan pada 2005 akhirnya melakukan penerbangan pertama pada 8 Februari 2010, dan memasuki market beberapa waktu kemudian. 747-8 memiliki efisiensi yang jauh lebih baik dan mesin-mesin baru serta kapasitas yang lebih banyak, tak lupa juga gundukan dek atas khas 747 yang untuk versi penumpangnya diperpanjang.

Versi ini memecahkan rekor dunia sebagai pesawat komersil terpanjang dan juga tercepat di dunia. Perlu dicatat bahwa 747-8 mampu meraih kecepatan maksimum melebihi 1.000km/jam di Mach 0.885 (CMIIW), untuk versi 747-8i penumpangnya. Panjang 747-8 yang mencapai 76 meter juga praktis menjadikan Queen Of The Skies terbaru ini mengalahkan A340-600 sebagai pesawat komersil terpanjang di dunia.


747-8 tidak sesukses 747-400. Hal ini, meski 747-8 merupakan versi paling ngirit avtur dibanding 747-747 sebelumnya, Boeing 747 dinilai kurang efisien dan boros dibanding pesawat bermesin 2 seperti 777, 787, A330 atau A350, dimana pesawat zaman sekarang sangat mengutamakan efisiensi. 

Satu dekade belakangan, setelah lebih dari setengah abad melayani penumpang, setelah produksi lebih dari 1.500 unit The Queen Of The Skies di seluruh dunia, banyak sekali maskapai yang mulai memensiunkan armada Jumbo Jet-nya dan menggantinya dengan pesawat berukuran lebih kecil, seperti 787 Dreamliner, 777-300ER, A330-900neo, atau A350-1000. 


Boeing juga akan mengeluarkan 747 terakhir dari pabrik di Everett yang kini masih dipesan ke Atlas Air pada September tahun depan. Boeing akan lebih fokus ke 777X dan 787 sebagai pesawat jarak jauh (dan tentunya membenahi 737 MAX yang bermasalah). 

Sudah waktunya, The Queen Of The Skies pensiun dan digantikan oleh adik-adiknya. Sudah waktunya memang, setelah lebih dari setengah abad melayani 4 milyar penumpang untuk terbang di atas awan, serta kargo-kargo dengan jumlah tak terhitung, tidak lupa juga Space Shuttle-nya NASA. Mungkin, Jumbo Jet pertama di dunia, populasi di udaranya akan terus menurun seiring waktu.


Nah, jadi itulah isi thread ane yang membahas seputar Boeing 747. Jadi, gimana pendapat Gansis seputar thread ini? Oh iya, ane akan sangat berterima kasih apabila Gansis mengoreksi informasi di thread ini yang salah!

Sumber: 1234
Narasi: Opini Pribadi
Pic: Terlampir
Disclaimer: Thread ini tak bertujuan untuk mempromosikan maupun menjatuhkan siapapun.
Original Written By: @ulungrinjani

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-Toastemoticon-Rate 5 Star
Diubah oleh ulungrinjani 25-11-2021 13:23
awkwardlybanditos69AnakIndigo
AnakIndigo dan 28 lainnya memberi reputasi
27
6K
60
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.