DheafrilianiAvatar border
TS
Dheafriliani
#WOW Ditemukan Gunung Emas Baru Ternyata Dari Tumpukan Sampah

Itworks.id

Emas jadi salah satu logam mulia yang disukai banyak orang. Selain dijadikan perhiasan, logam yang dipercaya berasal dari batu meteorit ini juga sering dipakai di beberapa komponen barang-barang elektronik. 


Di Indonesia, emas masih jadi primadona dan diminati berbagai kalangan. Tapi, proses penambangan dan pengolahannya masih cukup banyak yang belum memenuhi standar. Para penambang ilegal yang masih menjamur, membuang limbah berisi merkuri ke lingkungan tanpa melalui proses pemurnian terlebih dahulu.

Limbah penambangan yang gak diolah ini lambat laun bakalan ngerusak ekosistem dan kualitas lingkungan disekitarnya. Ditambah lagi dampaknya bisa menimbulkan penyakit yang cukup serius ke masyarakat sekitar. Penambangan emas secara terus menerus juga bikin struktur tanah di wilayah penambangan jadi berubah dan pastinya membahayakan.

Selain limbah penambangan, ada juga nih limbah lain yang sama-sama berbahaya buat lingkungan, yaitu, limbah elektronik. Zaman sekarang siapa sih yang gak punya barang elektronik di rumahnya. Walaupun barang elektronik jadul, lapuk, jompo pasti ada. 


Rakyat Merdeka

Kalo kata The Global E-waste Monitor 2020, Indonesia jadi negara Asia yang paling banyak nyumbang sampah elektronik, totalnya mencapai 1.618 kiloton. Banyak bener yak.

Bangga gak? kalo aku sih bangga. Itu artinya Indonesia punya gunung emas lain selain yang ada di dalam tanah. (Kalo diolah).

lah? penasaran?

Baca juga:
#WOW Gak Sengaja Kentut Bikin Satu Ruangan Panik Kebakaran
#Kenapasih Produk China Terus Yang Laku
Suami Buncit Pertanda Bahagia, Yakin Bahagia? Gara-gara Ini Nih



jateng.tribunnews.com

Ternyata limbah elektronik itu bukan sembarang limbah. Didalamnya ada butiran-butiran emas. Bahkan, emas yang ada didalamnya diklaim punya kualitas yang tinggi. Selain emas, ada juga logam lainnya, kaya perak, tembaga, dan kuningan. Bisa jadi tambang emas baru.

Kalo di Jerman, ada Perusahaan Aurubis yang jadi pendulang emas dari sampah elektronik. Gak nanggung-nanggung, dari satu pelat seberat 800 kg, mereka bisa dapat 31,1 gram emas murni dan tiap tahunnya mereka bisa dapat 18 ton emas.


recyclingtoday.com

Mereka ngumpulin sampah-sampah elektronik dari berbagai wilayah, terus sampah-sampah itu dipotong-potong pake alat khusus, terus logamnya dipisahkan dari bahan plastik, karet, dll. Abis itu logam yang udah dipisahin dilebur dengan suhu 1.300°C. Nantinya, Emas, perak, dan tembaga bakalan mengendap dan endapannya ini dijadiin pelat.

Pelat-pelat itulah yang mengandung emas dan berat pelatnya bisa ratusan kilo. Pelat itu dicelup ke zat kimia buat mengurai emas, perak, dan tembaga. Terus masih ada serangkaian proses lagi sampai akhirnya didapat bongkahan emasnya. (Katanya proses itu jadi rahasia pabrik).

Tapi, banyak yang beranggapan kalo cara ini masih sama-sama menghasilkan limbah yang banyak dan ngelepas karbondioksida yang sangat besar. Jadi masih cukup membahayakan lingkungan.

Selain Aurubis, ada juga nih penambang emas lain, yaitu, Perusahaan BRAIN. Katanya sih penambangannya lebih ramah lingkungan. 


brain-biotech.com

Perusahaan BRAIN ini, pakai alat BioXtractor, dengan memanfaatkan bakteri buat mendulang emas. Singkat cerita, dari ribuan bakteri yang diteliti, ditemuin lah satu jenis bakteri yang bisa mengurai logam, namanya Pseudonomas Metallosolvenz

Pertama, sampah elektronik dihancurkan sampai jadi serbuk terus dicampur air sampai jadi kaya lumpur. Abis itu, dimasukkan bakteri tadi, karena bakterinya bakteri khusus, jadi dia bisa berkembangbiak. Nantinya, si bakteri ini menyelubungi partikel-partikel limbahnya dan mengurai logam.

Terus, air yang berisi logam dipompa ke wadah lain, waktu proses pemompaan, air bakalan ngelewatin bola-bola kecil yang isinya bakteri yang kedua. Nah si bola-bola kecil yang isinya bakteri ini, sifatnya kaya spons, dia menyerap partikel-partikel emas yang ada di air. Abis itu, si bola-bola kecil ini dibakar dan bukan sulap bukan sihir, bola-bola itu berubah jadi bongkahan kecil emas. 

Kebayang kan sampah-sampah elektronik di Indonesia diolah jadi emas gitu.

Tapi tenang, warga +62 juga ada kok yang mendulang emas dari sampah elektronik. Namanya Shandra Setiawan, yang udah lebih dari 10 tahun jadi "pendulang emas elektronik". Biasanya dia ngumpulin sampah-sampah elektronik dari beberapa wilayah. Katanya, sampah IC yang paling banyak mengandung emas, tapi prosesnya lebih lama sekitar 2-3 hari, selain IC ada juga sampah processor walaupun kandungan emasnya gak sebanyak IC, tapi prosesnya terhitung lebih cepat, sehari jadi. 

Kalo diliat-liat sih prosesnya gak seribet perusahaan Jerman itu (tapi gak tau juga sih, hehe). Lempengan IC/processor dilebur pakai timah panas, alhasil bermunculan lah berbagai jenis logam yang ada, selanjutnya campuran logam itu dicampur sama netrit, baru abis itu dibakar. Setelah dibakar muncul lah bongkahan emas.

Semoga kedepannya bisa ditemukan cara lain yang lebih sederhana dan pastinya lebih ramah lingkungan buat mendulang emas dari sampah elektronik ini. Karena disamping bisa mendapatkan emas yang bernilai jual juga sekaligus bisa mengurangi tumpukan sampah dan yang terpenting semoga dengan adanya cara ini bisa mengurangi para penambang ilegal.

Gimana menurut kalian? komen dibawah ya. 

Terima kasih telah membaca.

Referensi :
https://www.google.com/amp/s/amp.dw....nik/a-57146497
https://www.agincourtresources.com/r...-tambang-emas/
https://madaniberkelanjutan.id/2020/...a-kita-lupakan
https://www.agincourtresources.com/r...ngandung-emas/
https://megapolitan.kompas.com/read/...ronik?page=all
0
1.1K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Dunia Hiburan
Berita Dunia HiburanKASKUS Official
24.7KThread3.9KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.