extreme78Avatar border
TS
extreme78
Brigadir SL: Saya Tak Berpikir Jernih Unggah Video Pemukulan
Brigadir SL (kanan) meminta maaf telah menyebarkan video penganiayaan yang dilakukan Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar (kiri). (Humas Polda Kalimantan Utara)

Jakarta, CNN Indonesia -- Brigadir SL menyampaikan permohonan maaf karena video penganiayaan yang dilakukan oleh Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar beredar di media sosial. Ia mengaku tidak berpikir jernih sebelum mengunggah video tersebut.

"Selamat malam komandan, senior dan rekan-rekan terkhusus Bapak Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar, saya memohon maaf atas video yang beredar di media sosial. Karena saat meng-upload video tersebut tidak berpikir dengan jernih," ujarnya dalam rekaman video yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (26/10).

Brigadir SL mengakui telah lalai dan tidak melaksanakan perintah pimpinan. Ia menyebut sudah menemui Syaiful untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.

"Saya menghadap kepada kapolres untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan. Dan permohonan maaf ini tidak ada unsur paksaan dari siapapun," ujarnya.

"Sekali lagi komandan, mohon izin saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan yang saya lakukan," kata Brigadir SL menambahkan.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Utara Kombes Budi Rachmat membenarkan permintaan maaf yang disampaikan Brigadir SL di media sosial. Budi menyebut permintaan maaf tersebut merupakan inisiatif Brigadir SL.

"Iya betul ada permintaan maaf, itu dari yang bersangkutan sendiri yang menyampaikan," kata Budi ketika dikonfirmasi, Selasa (26/10).

Budi menyebut kedua pihak, baik Syaiful maupun Brigadir SL akan tetap diproses dan diperiksa di Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Kaltara.

"Hari ini keduanya akan diperiksa. Termasuk Brigadir SL yang akan diperiksa apakah ada pelanggaran kode etik atau tidak," ujarnya.

Sebelumnya, AKBP Syaiful Anwar diduga menganiaya anak buahnya dan terekam dalam sebuah rekaman CCTV di Polres Nunukan. Video pemukulan itu berdurasi sekitar 43 detik dan terlihat diambil pada Kamis, 21 Oktober lalu.

Dalam video yang diterima CNNIndonesia.com, terlihat bintara yang menjadi korban itu sedang menggeser meja yang berada di tengah ruangan yang diduga terkait kegiatan bakti sosial angkatan.

Selang beberapa waktu kemudian, Syaiful terlihat menendang perut korban beberapa kali hingga tersungkur. Polisi itu seperti menahan sakit. Namun, Syaiful kembali menendang korban sekali lagi.

Aksi pemukulan itu menarik perhatian sejumlah anggota polisi yang ada di ruangan tersebut. Hingga akhirnya seorang wanita yang mengenakan pakaian serba pink menenangkan Syaiful.

Sementara itu, Kapolda Kalimantan Utara Irjen Bambang Kristiyono telah menonaktifkan Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar buntut pemukulan terhadap anggotanya tersebut.

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...ideo-pemukulan

Fatalnya si atasan nyerang selangkangan dan itu bisa berakibat fatal yaitu kematian.
Kesalahan bawahan apapun itu bukan berarti atasan berhak melakukan kekerasan yg berbahaya.

Klo di tampar ataupun hukum fisik masih wajar.
Sepanjang ane tau dari berbagai kisah dan ane pernah liat sendiri.
Jarang atasan aparat keamanan TNI atau POLRI melakukan tindakan disiplin dgn menyerang alat vital.emoticon-Cool
Diubah oleh extreme78 26-10-2021 14:28
gagal.jadi.nabiAvatar border
baikapukAvatar border
paidjoe92Avatar border
paidjoe92 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
4.3K
50
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.